Raka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya.
Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di...
Okeh! Sesuai permintaan klean. Ku kasih double buat hari ini.
(Tapi ngantuk:v)
Ngomong ngomong aku seneng nih. Terimakasih sama orang yang sudah menghiburkuuuu....
Ini hadiah buat kalian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di ruang gawat darurat, alarm code blue berbunyi keras. Tim medis dengan cepat berkumpul di sekitar tempat tidur Razka yang tiba tiba terkulai lemas dengan monitor yang menunjukan penurunan kondisi lagi.
"Code blue! Tekanan darah turun drastis! irama jantung tidak teratur. Bersiap untuk CPR! Tolong cek jalan napas dan sirkulasi!" Dokter Gilang yang tadinya sedang memantau kondisi Razka langsung memimpin ketika melihat kondisi Razka yang janggal.
Dokter Abizar mengecek monitor. "Irama jantung melemah! Tidak ada denyut yang teraba! Tekanan darahnya anjlok! Kita harus segera defibrilasi!" Teriaknya.
"Ambil defibrilator! Pasang bantalan di dada pasien."
Salah satu perawat bergegas menyiapkan alat"Defibrilator siap, Dok!"
"Lepas kontak semua! Clear!"
Degh!
Alat defibrilator menghantarkan kejutan listrik, tubuh Razka bergetar.
Dokter Abizar mengecek monitor lagi. Ia menggeleng. "Masih tidak ada respons. Irama jantung tetap tidak teratur. Bersiap untuk CPR."
Dokter Gilang mengambil keputusan cepat. "Mulai kompresi dada! Kita butuh adrenalin, segera!"
Perawat itu menyuntikkan obat. "Adrenalin sudah masuk, Dok."
"Lanjutkan kompresi! Ayo, Razka, bertahan!" Dokter Gilang sudah berkeringat ketika menekan dada Razka yang tak kunjung memberikan respon.
Mereka terus melakukan kompresi dada. Ketegangan di ruangan meningkat.
Dokter Abizar menatap monitor. Tangan nya gemetaran. "I,irama jantung masih kacau... Kita butuh lebih banyak kejutan listrik. Bersiap untuk defibrilasi lagi."