Tok
Tok
TokAda orang kah yang membaca disini???
Gaskeun gak sssiiih...? Aku galau nih gesss.
Hibur aku duongggg...
•••
"Gimana keadaan adek, yah??? "
Ratih terburu buru menghampiri Mahesa yang terlihat menunduk. Wajahnya terlihat sembab karena habis menangis. Mahesa jarang sekali menangis, berarti separah apa dirinya ketika melihat putranya kambuh?
Mahesa menggeleng. "Belum ada kabar pasti... Dokter belum keluar bun... " Jawabnya lirih.
Ratih kembali terduduk lemas. Kenapa harus putra putra nya yang diberikan ujian berat seperti ini? Kenapa harus mereka yang merasakan rasa sakit itu? Kenapa mesti Kaivan dan Razka? Kenapa tidak dirinya saja???
"Maafin aku... Aku gagal jadi ibu yang baik buat mereka... "
Mahesa memeluknya, menenangkan istrinya di dalam dekapan nya. Ia mengecup puncak kepala nya.
"Bukan salah kamu, jangan menyalahkan diri sendiri seperti itu..." Mahesa berkata dengan nada tegasnya.
"Ivan juga pingsan mas... " Lapornya pada sang suami. Membuat Mahesa lagi lagi menghela napas nya.
"Dimana Ivan sekarang? Di ruangan mana? Biar ayah samperin, "
"Dia gak mau di infus... Ivan tidur di kamar Yudas, di temani Daniel. " Balas Ratih lagi.
"Kita berdoa yang kuat, semoga Razka baik baik saja. "
Tidak lama dari sana, terlihat Dokter Gilang keluar dari ICU setelah tadi bergelut dengan alat alat medisnya untuk memperjuangkan Razka.
Kedua nya segera berdiri.
"B, bagaimana keadaan anak kami dok?! " Ratih tidak sabaran mendengar kondisi Razka.
"Bu Ratih, Pak Mahesa, saya ingin bicara soal kondisi Razka. Kami sudah melakukan yang terbaik, tapi saya harus jujur, kondisi Razka saat ini sangat kritis. Asmanya semakin memburuk, terutama setelah syok berat yang di alaminya tadi." Ucap Dokter menjelaskan dengan hati hati.
Ratih terpaku mendengar ucapannya barusan. "Dok, maksud Anda... semakin parah? Apakah ada yang bisa dilakukan? Razka masih begitu kecil... dia masih punya banyak mimpi."
Dokter Gilang menghela nafasnya sejenak sebelum melanjutkan ucapannya. "Saya mengerti, Bu Ratih. Kami akan terus memantau dengan ketat dan memberikan perawatan intensif. Tapi, paru-parunya sudah sangat lemah. Setiap serangan asma sekarang berisiko besar. Kami juga sedang mencoba kombinasi obat yang lebih kuat, tapi..." Dokter Gilang menjeda ucapannya sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raka Not Razka
Fiksi RemajaRaka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya. Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di...