"Kasihnya terlalu besar hingga sakitnya sendiri tak lagi berarti."
-Yudas to Kaivan••••
"Haaaiiii... Mana yang tadi nyuruh abangnya buat jangan maksain....? Mana yang tadi nyuruh abang buat istirahat...? "
Setelah Ratih berbicara dengan Kaivan bahwa Razka sangat merindukan nya, Kaivan menghentikan tangisnya dan memasang raut ceria. Tentu saja, ia memang ingin tidur satu kasur dengan adiknya, tidur bersama yang sudah lama sekali tidak ia lakukan.
Menghalau rasa lemas dan sakit pada jantungnya, Kaivan langsung bangkit dan hendak berlari, tapi sayang. Tangan kekar Daniel mencengkram nya, memberinya peringatan bahwa ia tidak boleh berlari. Biarkan si sulung itu menggendongnya.
"Gak usah sok mau lari. Biar gua yang bilang sama Razka kalau loe harus istirahat. "
Tentu Ratih sedang mengambil obat anak itu yang tertinggal di lantai bawah. Jadi ia tidak mendengar ungkapan kasar Daniel.
"Kenapa sih matahin semangat aku mulu? Aku bilang aku gak papa kalau sama Razka. Aku kuat kalo sama Razka. Bunda juga izinin aku tidur sama Razka, " Protes Kaivan dengan napas terengah.
Seharusnya anak itu berada di rumah sakit sekarang. Minimal dirawat selama tiga hari, tapi ia lebih memilih dirawat di rumah saja. Katanya jauh dari Razka itu tidak enak dan membosankan.
"Kalau kakak gak mau nolongin yaudah. Lagian kakak juga gak peduli sama aku, kan? " Kaivan tersenyum saat mengucapkan kalimat itu. Membuat Daniel terdiam, tertegun dan tertohok.
"Dahlah, aku mau ke Razka. Cuma dia yang paham ama aku. "
Saat ia hendak berdiri, kakinya tidak bisa menapak lantai dengan baik dan hampir saja terjatuh kalau saja Daniel tak menahannya.
Ia langsung merangkul Kaivan dan membawanya ke gendongannya. Kaivan terdiam, bahkan bingung dengan apa yang dilakukan kakaknya sekarang.
"Kak... Kakak mau nya apa sih...? " Gumamnya pelan.
"Kenapa kakak kayak gini sama aku? Aku nggak tau apa yang kakak mau, "
Kaivan mengusap tangan Razka yang menggenggam tangannya. Ia menatap wajah teduh Razka dengan senyuman hangat yang tulus.
"Sayang banget deh abang sama kamu. Kenapa siiii sakit muluuu? Perasaan dulu gak separah ini deh dek, " Ucap Kaivan yang mengusap kepala anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raka Not Razka
Roman pour AdolescentsRaka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya. Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di...