kenalan lagi?

4K 192 16
                                    

Raka benar benar terdiam ketika di beri cermin oleh seorang suster. Benar... Ini bukan wajahnya. Jadi ia harus menerima kenyataan kalau ia harus hidup di tubuh orang lain?!

Sebut saja sekarang Namanya Razka. Ya, dia ingat kalau laki laki ini adalah orang yang ia selamatkan terakhir kali sebelum meninggal. Dahinya di balut perban. Sepertinya walaupun selamat Razka tetap terbentur trotoar atau semacamnya. Tetap saja ia merasa kesal, walaupun begitu ia juga bersyukur masih di berikan kehidupan yang kedua kali nya oleh Tuhan.

Razka kembali menoleh saat seseorang memeluknya tiba tiba. Ada seorang laki laki yang tersenyum manis padanya.

"Siap pulang, little brother?" Tanyanya bersemangat. Razka yang bingung di panggil 'Little brother' hanya mengangguk ragu. Masih bingung bagaimana cara mengenali mereka.

"S,siapa?" Pertanyaan yang keluar dari bibir pucat itu membuat yang ditanya terkejut, tapi kembali memasang wajah manisnya.

"Yohan. Abangmu yang kedua," Sahutan di belakang membuatnya menoleh lagi.

Belum tuntas dengan abang nya yang namanya Yohan, datang lagi laki laki tinggi nan tampan dengan wajah kaku nya. Siapa lagi ini woi?!

"Ini Kak Daniel, kakakmu yang pertama." Yohan memperkenalkan kakak Razka yang pertama.

Kata dokter, Razka sempat mengalami amnesia ringan karena benturan yang lumayan keras itu. Padahal dalemnya bukan Razka yang asli. Dokternya memang payah, pikir Razka.

Jadi Razka emang harus adaptasi lagi sama keluarganya bahkan lingkungannya. Sewaktu waktu ingatan nya pasti akan kembali.

"Namanya Daniel Falan Ganendra. Kakak mu yang pertama."

Daniel Falan Ganendra, Laki laki yang memiliki tinggi badan 187 cm itu berusia 23 tahun. Ia adalah putra sulung keluarga Ganendra yang akan meneruskan bisnis ayahnya yang memiliki cabang perusahaan dimana mana. Ia adalah laki laki dingin dan kaku yang susah mengekspresikan perasaan nya. Namun walaupun begitu, ia tetap peduli dan sayang kepada adik adiknya.

"Abang sendiri, namanya Yohan Radeva Ganendra. Abang kedua kamu,"

Yohan Radeva Ganendra, Laki laki dengan tinggi 180 cm itu berusia 21 tahun dan sekarang tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas yang terkenal dan mengambil jurusan dokter spesialis jantung. Ia adalah laki laki yang hangat, manis, ramah sekali dan selalu bersikap lemah lembut kepada semua adiknya. Tidak pernah terpikirkan kalau Yohan akan menjadi menyebalkan. Begitulah pemikiran Razka terhadap Yohan.

"Abang!!! Bunda nyuruh beli bub— Haooo Adek gemezzz!!! Udah bangun hm? Adek mau makan bubur gak? Abang beliin deh demi kamyu!"

Razka memasang ekspresi jijik melihat nya yang sedikit... Alay? Yohan yang mengerti ekspresi Razka akhirnya tertawa lalu mengusap puncak kepalanya.

"Namanya Kaivan Hara Ganendra, abang kamu yang ketiga."

Kaivan Hara Ganendra, Laki laki yang memiliki tinggi badan 178 cm itu berusia 18 tahun. Ia bersekolah di SMA URANUS dan memiliki reputasi yang baik dengan menjadi Ketua OSIS. Sikapnya sangat usil dan sangat terbuka. Saking usilnya ia dibuat pusing tujuh keliling liat tingkah nya kayak tadi. Namun walaupun selalu menebarkan senyuman yang lebar, hanya Razka yang tidak tahu bahwa Kaivan memiliki satu rahasia. Ya, Raka yang berada di tubuhnya tidak tahu apa yang di sembunyikan kakak nya ini.

"Kak Daniel, di panggil ayah."

Razka sudah menghela nafasnya melihat satu laki laki lagi yang datang ke ruangan nya. Siapa lagi ini...? Apakah abangnya juga?

"Dia Yudas. Yudas Naratama Ganendra, kakakmu yang terakhir."

Yudas Naratama Ganendra, Laki laki yang memiliki tinggi badan 189 cm itu berusia 17 tahun. Laki laki yang memiliki tinggi badan yang menjulang bak tiang itu memiiki sifat yang sama persis dengan kakak pertamanya Daniel. Selalu diam macam batu. Dia adalah Most wanted dan trouble maker di sekolahnya. Bagus, abangnya yang terakhir ini seorang badboy rupanya. Cocok sekali dengannya.

"Hai." Sapa Yudas singkat. Razka mengangguk canggung. "H,halo." Balasnya yang membuat Kaivan dan Yohan tertawa melihatnya.

"Mau jalan jalan? Abang anterin deh," Tawar Kaivan yang membuat Razka menoleh padanya. "B,boleh emang?"

"Siapa yang larang? Bentar, abang siapin kursi roda dulu." Kaivan segera berlari untuk mencari kursi roda.

"Ivan gak usah lari!" Peringat Daniel yang membuatnya ciut. Ia pun mengangguk dan berjalan pelan pelan. Lagi semangat juga malah di runtuhin.

"Nah, kamu udah tau nama kamu sendiri?" Tanya Yohan padanya.

Razka mengangguk singkat, dengan percaya diri ia menyebutkan namanya. "R,razka Pangeran Ganendra..." Jawabnya yang membuat Yohan memeluknya hangat. Memang adiknya malu malu begini. Duh jadi makin sayang!

"Abang dah balik! Sini naik dek,"

Yohan dan Daniel membantunya untuk berdiri dan bergerak ke dekat kursi roda. Oh my god... Tidak Razka sangka kaki nya akan benar benar macam jelly ketika memaksakan berdiri dan berjalan pelan pelan. Ia sempat menunduk hingga Daniel dan Yohan khawatir.

"Kenapa dek?!"

"G,gak kuat b,bang... Lemes..."

Ya ampun, adiknya ini sangat menggemaskan. Kaivan akhirnya lebih mendekatkan kursi roda itu agar memudahkan Razka duduk. Setelah duduk, ia pun menatap Kaivan dengan tatapan datar.

"Bawanya gak usah aneh aneh. Jangan di ajak ngebut, masih lemes. Nanti kalo gue jatoh, abang yang tanggung jawab." Ucapannya yang datar dan ekspresi datarnya itu membuat siapa pun yang ada di sana pasti terkejut.

Kaivan mengerjap beberapa kali dengan mulut yang terbuka tidak percaya. Razka mendengus. Ini keluarga orang lain, pasti terkejut mendengarnya begitu.

Ia menelan salivanya. " ya, bawa nya pelan pelan maksudnya... I,iya... G,gitu..." Razka mengusap tengkuknya dan matanya ia edarkan agar tak menatap kakak kakak nya.

Kaivan tertawa melihat ekspresi bersalah Razka. Ia pun mulai mendorong kursi roda nya. Ia tak peduli walaupun adiknya tidak terlalu sopan padanya, yang penting dengan sadarnya Razka walaupun sedikit hilang ingatan membuatnya sangat bersyukur bisa melihat binar yang cerah itu.

Sepanjang jalan, Kaivan terus menceritakan tentang apa yang samgat di sukai Razka, makanan nya, warna favoritnya, hingga prestasi apa saja yang sudah ia dapatkan hingga menjadi kesayangan keluarganya.

Razka Pangeran Ganendra, ia adalah laki laki dengan sejuta prestasi dan selalu menjadi kebanggaan sekolahnya. Ia adalah seorang juara umum di sekolah nya. Sikapnya sangat manja dan kekanak kanakan terkadang bisa menjadi dewasa bila di perlukan.

Jangan lupakan wajah tampan nya yang selalu menjadi incaran para wanita di sekolahnya. Ia selalu tersorot dengan sebutan "Prince Ganendra". Apalagi ia memiliki kakak yang sedikit berandal macam Yudas, sehingga jarang sekali ada yang mengganggunya.

"Sekarang... Adek gak boleh terlalu kecapean. Jangan kabur lagi kayak kemarin, yah? Abang khawatir banget sama kamu. Kamu sampe koma cuma gara gara kebentur trotoar. Lama banget maksudnya, sampe 10 hari. Bikin panik tau gak? Betah amat di sana," Cerocos Kaivan tak tertahan.

'Gimana kagak lama orang gue transmigrasi ke tubuh adek loe!'  Pekik Razka dalam hati.

•••

Halo guysss.... Jangan lupa tinggalkan like dan comment ya?

Bonus foto Razka




I'm Raka Not RazkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang