Berebut Kaivan.

435 48 21
                                    

"terima kasih sudah hidup di bumi yang banyak manusia manusia tantrum ini, Razka."

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Keadaan Razka sudah lebih baik lagi setelah dua hari dirawat. Akhirnya ia bisa kembali menjenguk Kaivan ke kamarnya, soalnya bosen banget di ruangan sendiri tuh.

Razka mulai berjalan riang bersama Daniel. Kali ini kakaknya itu mengasuhnya, sementara Yohan ada di kamar Kaivan bersama Yudas. Kedua orang tuanya baru saja pulang ke rumah.

Ia langsung membuka kamar ruang Kaivan, hendak berteriak.

"Bang I—

Ia melihat jari telunjuk Yohan berada di bibirnya, mengisyaratkan nya untuk diam dan  tidak berisik.

Razka membelalak, ia lalu melihat abangnya yang tertidur di ranjang dengan mulut yang sedikit terbuka.

Razka menghampiri Kaivan cepat cepat dan mengecek keningnya.

"Abang gak papa kan? " Razka melirik Yohan meminta jawaban yang pasti.

Yohan terkekeh. "Gak papa, Ivan baru tidur. Soalnya tadi ngeluh sakit badan lagi, " Jawab Yohan yang mengajak Razka duduk.

"Tapi udah gak papa kok. Besok siang juga udah boleh dibawa pulang. " Sahut Yudas yang tampak fokus dengan ponselnya. Jarinya bergerak lincah, Razka yakin Yudas pasti sedang membalas chat dari pacarnya.

"Beneran bang?! Bang Ivan udah bisa pulang besok?! " Seru Razka bersemangat. Yohan lagi lagi menegurnya untuk tidak berisik. Razka langsung menutup mulutnya, tapi tetap senang.

"Boleh... Makannya sekarang disuruh istirahat dan gak boleh tantrum. Biar besok badannya fit dan seger. " Sahut Yohan lagi. Ia mengelus kepala adiknya penuh kasih, belum lagi Yohan menyeletingkan jaketnya sampai sebatas dada agar anak itu merasa hangat.

"Aku mau main deh, " Ungkapnya tiba tiba. Daniel, Yudas dan Yohan menatapnya bersamaan.

"Main kemana?" Tanya Daniel berusaha untuk tidak berbicara bahasa formal seperti yang adiknya katakan waktu itu.

"Mmmm.... Kemana aja lah. Soalnya aku bosen, pengen refreshing. Perasaan cium bau rumah sakit mulu deh, " Keluhnya yang langsung mendapatkan cubitan gemas dari Yohan.

"Lagian kamu nya mengkhawatirkan. Makannya gak usah mau ngelakuin aktifitas berat kalo gak mau masuk sini, " Peringat Yudas yang membuat hatinya sedikit terluka.

"Lagian bukan maunya gue! "

"Iya tetep aja. Paru paru loe itu gimana elo nya. Loe nya nakal, ya dia nya berulah. " Celetuknya lagi. Razka memberengut kesal. Ketika hampir mengeluarkan makian nya lagi, suara Daniel mencegahnya.

I'm Raka Not RazkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang