Ganendra meresahkan

300 53 6
                                    

Hhhhh.... Hhhhh... Hhhh...

J, jangan... S, sekarang...

Tubuh Razka meluruh ke lantai dingin. Tangan kanan nya tidak terlepas dari cengkraman di dadanya. Napas nya memburu sangat cepat, tiba tiba saja paru paru nya tidak dapat menghirup udara dan membuat nya sangat sesak. Tidak ada angin, tidak ada hujan.

Sakit banget anyink!

Razka memejamkan matanya sambil berusaha keras menetralkan pernapasanya yang kini berbunyi nyaring. Air matanya sudah meluruh lebih dulu. Razka tidak tahan dengan rasa sakit ini, ia benar benar tidak terbiasa dengan tubuh lemah ini.

Padahal tadi kenapa napa kok. Buang emas juga lancar tanpa kendala. Napa pas cuci muka malah kena serangan coba?

Tap... Tap... Tap...

Terdengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Razka memaksakan diri untuk membuka kedua matanya, memperjelas penglihatannya kepada seseorang yang memasuki toilet.

Deg!
Kini jantungnya berpacu dua kali lebih cepat, napas nya semakin berantakan dan tubuhnya bergetar hebat. Ia mencoba mundur ketika melihat laki laki itu semakin mendekatinya dan mencekiknya.

"Kkkeegghh! L, lephaasss... "

Gavin. Laki laki itu mencekik leher Razka dengan kuat, seolah tak memberinya celah untuk melepaskan diri.

Matanya merah dan melotot seolah kemarahannya kali ini tidak bisa terbendung lagi. Giginya bergemeletuk menandakan dirinya sangat marah.

"MATI LOE BANGSAT! LOE GAK PANTES HIDUP! GARA GARA LOE! HIDUP GUA HANCUR!!! "

"Keeegggghhh... Hhh, hhh, m, ma-aaaff... L, leeppass... "






















"Ka... "

"Razka! "

Hhhaaaaahhh...

Tubuh Razka seketika menegak dengan mata yang terbelalak. Tangan kanannya meremas dada kirinya dengan  nafas yang memburu cepat. Bulir-bulir keringat mulai mengucur dari pelipisnya.

Semua pasang mata menatapnya kaget, termasuk pak Jojo yang juga ikut panik melihat anak muridnya kesulitan bernapas.

Razka lalu menunduk dalam dalam, berusaha menetralkan kembali nafasnya yang tiba tiba sesak.

"Weh loe kenapa?! " Davka mengusap punggungnya ketika Razka terbatuk. Kaget dia juga, tiba tiba Razka kayak gini.

"Razka, kamu masih sakit nak? Mau ke UKS aja? Istirahat saja," Pak jojo ikut menghampiri Razka dan berusaha menenangkan nya.

Razka menggeleng pelan. "G, gak... P, papa.. Hhh, m, mim-pi... P, pak... " Ucapnya terbata.

"K, kag, ghett... " Sambungnya.

"Minum dulu nih, " Davka memberinya minum setelah Razka berhasil mengatur  nafasnya kembali.

Davka membantunya minum, melihat tangan Razka yang masih gemetaran ia pasti tidak akan kuat memegang. Pak jojo juga akhirnya membiarkan  muridnya karena katanya ia tidak apa apa. Ia sudah pergi karena jam pelajaran sudah selesai.

"Loe kenapa anjir?! Ngagetin tau gak?! " Varent ikut menghampiri. Ia juga cemas melihat Razka yang tiba tiba terbangun dengan sesak nafas yang lumayan parah.

"Mimpi gue, " Terangnya pada Varent, Davka dan Kavi.

"Mimpi apa? Sampe bengek kayak gitu, serem? " Tanya Davka juga. Razka terlihat mengangguk.

I'm Raka Not RazkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang