hug me, please!

2.9K 153 3
                                    

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA! SAYA HARAP KAMU PERGI DAN LENYAP DARI DUNIA INI!!!"

BUGH!

"SAYA TIDAK BERHARAP KAMU ADA, RAKA! SAYA TIDAK SUDI MELIHAT KAMU DISINI!

BUGH!

"Hiks, hiks, Mama... Ayah jahat..."

Plak!

"Jangan berani berani memanggil saya dengan sebutan itu! Kamu tidak pantas menjadi anak saya!"

"Tidak ada yang menginginkan kamu bahagia Raka... Kamu anak haram... Kamu harus lenyap dari DUNIA INI!!!"

Sreet!

"Haaaah!!!" Razka terbeliak berusaha untuk bangun dari mimpi buruk itu.

Ia segera duduk dengan nafas yang terengah engah. Tangan kanan nya terangkat untuk meremat dadanya yang tiba tiba sakit dan berdenyut cukup kuat hingga membuat nafas nya sangat sesak.

"Hhh... Hhh... Hhh... Hiks, hiks," Tanpa memnunggu lama lagi, Ia akhirnya menangis.

'Sialan! Dada aing nyesek banget!' Batinnya.

"Razka!" Pekikan itu membuat nya menoleh lemah. Ia mendapati Daniel dengan wajah khawatirnya segera berlari kepadanya.

Daniel merengkuh tubuh kecil Razka dan menyandarkan nya di dada bidang nya. Ia berusaha melepas cengkraman nya dari dada sang adik dan beralih mengelus nya lembut.

"Take a breath... "

Masih tidak bisa. Raka belum mahir dalam hal bengek begini. Bahkan ia tidak pernah bermimpi seburuk ini sebelumnya.

"Ikutin intrupsi kakak. Inhale..." Razka menghirup nafasnya dalam dalam mengikuti intrupsi dari kakak nya.

"Exhale..."

Ia menghembuskan nafasnya pelan pelan. Dan mengulangi nya beberapa kali hingga nafas nya kembali teratur. Razka menunduk lemas sekarang. Dadanya masih setia di usap oleh Daniel.

"Mendingan?" Tanya Daniel tersenyum tipis. Razka mengangguk lemah. Rasanya benar benar seperti lari puluhan kilometer hingga ia merasa sangat sesak seperti tadi.

"Hiks, hiks, Hug me..." Pinta nya kembali terisak. "Please..." Lirihan itu membuat Daniel tidak tega dan akhirnya memeluk adiknya dan mengecup puncak kepala nya.

"Mimpi buruk, hm?" Razka mengangguk pelan di dalam pelukan Daniel.

"Jangan di gelapin napa... Pantesan mimpi buruk..." Ujaran dari adiknya membuatnya terkekeh.

"Kamu biasanya minta di matiin. Gak salah kakak matiin sendiri, kan?"

"Kalau kayak gini gak mau di matiin lagi," Balasnya yang membuat Daniel mengangguk anggukkan kepala nya.

"Sekarang tidur lagi, besok harus siap siap buat sekolah." Ucapnya sedikit tegas. Razka sedikit mendongak dalam pelukan nya.

"Sekolah? Dimana?" Tanya Razka yang terlihat menggemaskan di mata Daniel.

Ia mencubit hidung mancung adiknya itu. "SMA URANUS, Bareng Kaivan sama Yudas. Jadi kamu gak usah khawatir takut di culik,"

Aaah... Ujung ujung nya kembali protective. Tapi tidak apa lah, sekarang ia ingin kembali tidur karena waktu masih panjang.

•••

"good morning my baby honey sweety... Gimana tidurnya? Nyenyak?" Tanya Kaivan yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

I'm Raka Not RazkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang