"Adek jangan lupa pake jaket... "
"Abang juga, jaket nya jangan lupa di pake, "Kedua anak Mahesa itu mengangguk semangat. Tadinya Razka mau protes karena harus pakai jaket di tengah ributnya panas matahari. Tapi gara gara Mahesa yang mengingatkan dan yang mengajak mereka berdua untuk jalan jalan, alhasil ia tidak menolak.
"Liat liat, abang ganteng gak kalau pake ini? " Kaivan menunjukkan outfit yang ia pakai hari ini.
Razka memperhatikan nya lekat. Abangnya itu tetap tampan walaupun memakai sweater ungu yang jarang dipakai laki laki pada umumnya. Tentu saja kulit putih nya membantu, jika saja kulitnya hitam, Kaivan sendiri pasti tidak akan memakainya.
"Cocok cocok aja sih bang, soalnya kulit abang putih. " Jawab Razka yang membuat Kaivan salah tingkah.
"Adek sama abang udah siap? Uuuh... Anak anak ayah ganteng ganteng ya...? " Goda Mahesa ketika melihat kedua putranya.
Razka yang malu langsung memalingkan wajahnya dan pergi untuk mengambil sepatunya. Wajahnya langsung memerah ketika Kaivan dan Mahesa tertawa karena nya.
Kaivan segera menyusulnya dan merangkulnya, mengajak nya berjalan keluar dari rumah.
"Kenapa ayah tiba tiba ngajak kita ya bang? Padahal biasanya ayah suka sok sibuk. " Ucap Razka yang membuat Kaivan lagi lagi tertawa.
"Kok gitu ngomongnya? Kan ayah 'sok sibuk' juga nyari uang buat kita kita. "
Kaivan terlihat menunduk. "Abang banyak salah sama ayah bunda. Abang sakit mulu, ayah jadi harus kerja ekstra sampe begadang dan gak pulang ke rumah. Abang nyusahin mulu, " Ujar Kaivan yang membuat Razka tertegun. Baru kali ini ia mendengar kaivan yang berkata lirih padanya.
"Nggak lah... Abang gak gitu kok, gak nyusahin ayah sama bunda. Emang mereka senengnya kerja bang... " Razka tersenyum manis pada abang nya. Penasaran sekali abang nya berkata seperti itu.
"Jantung abang ... " Razka menggantung ucapannya, Kaivan menoleh lagi.
"Nggak ya! Amit amit banget kayak gini tiba tiba kumat! Ndak mau! " Kaivan langsung menepis jauh jauh pemikiran Razka yang pastinya tertuju ke hal negatif.
Razka terkekeh. Cuma di becandain gitu doang ngambek— Eh lupa. Kan sekali nya kumat bahaya dan pastinya bikin keluarga mereka ketakutan.
"Makannya bang, keep healthy. Jangan mikirin yang nggak nggak, kadang abang tertekan sedikit aja suka langsung sakit. "
Baru saja Kaivan hendak berucap, suara Mahesa menginstruksikan kedua nya untuk segera menaiki mobil, karena mereka akan berangkat.
Selama di perjalanan, Kaivan tidak henti membuat kedua orang disana tertawa karena candaan nya. Razka sampai memegang perut karena tidak kuat menahan tawa, begitu pun dengan Mahesa yang ikut terkekeh, mau menjungkal, tapi gak bisa karena lagi nyetir.
"Udahan bang... Sakit perut aku... "
Kaivan terkekeh juga. Senang sekali bisa melihat adiknya tertawa lepas begini. Padahal biasanya dia suka ketus ketus aja.
Tidak terasa, sampai juga akhirnya mereka di tempat yang benar benar membuat mata Razka berbinar. Ia bahkan sampai melompat karena kegirangan. Benar benar hebat!
"Yah, beneran? " Tanya Razka padanya.
"Iya lah, masa boongan. " Jawab Mahesa.
"Inget pesan ayah ya, nak anak. Jangan lari lari, jangan maen gak yang bikin cape cape, kalau pusing atau kerasa sesek, langsung telpon ayah. " Nasihat Mahesa pada kedua putranya.
![](https://img.wattpad.com/cover/366106149-288-k859443.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raka Not Razka
Teen FictionRaka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya. Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di...