Raka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya.
Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terima kasih, kalian semua sudah memberiku lebih dari sekadar kata-kata." -Razkapangeran
••••
"Razka Pangeran Ganendra, gua tegasin sekali lagi, gak usah nekat mau kerja kelompok sampe pulang larut kayak gini! "
Razka mendengus. "Ya maap! Tadi kan dah minta maap, kenapa harus marah marah lagi sih...? "
Razka mengurut dadanya pelan. Dadanya itu terasa nyeri dan napasnya sedikit tidak enak. Razka takut malam sekarang akan kambuh, walaupun ia tidak mau. Tapi tubuhnya memang sudah memberikan tanda peringatan bahwa seharusnya tadi ia harus beristirahat, bukan nekat ikut pergi ke rumah Varent.
"Izin bisa gak? Gak ke gua juga bisa izin ke bang Yohan kan? "
Yudas marah. Ia memang marah, tidak lagi berbicara lembut dan kini berbicara tegas. Razka, adiknya itu kabur tanpa memberitahunya kalau ia akan melakukan tugas kerja kelompok bersama di rumah Varent. Itu sama saja kabur, kan?
Ratih, Yohan dan Daniel pun kelimpungan mencarinya. Untung saja ia bisa menghubungi Davka, karena anak itu tidak bisa di hubungi.
"Hhhh, maap... Gak akan gitu lagi... Tadi hp nya mati... " Razka sudah tidak mau mengelak. Ia memang bersalah kok, jadi ia terima terima saja kemarahan Yudas.
Yudas akhirnya menghela napas. "Ini karna kakak loe sayang sama loe. Baru sembuh, harusnya gak langsung maksain diri buat ikut kerja kelompok. Temen temen juga pasti ngerti kan??? "
Terlihat Razka yang mengangguk. Yudas melihat kaca spion nya. Ada beberapa motor yang mengikutinya di belakang. Membuatnya berdecak kencang ketika tahu siapa yang mengikutinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dek, Pegangan! "
Razka yang kaget refleks memeluk perut Yudas erat. Dan benar saja, Yudas menancap gasnya dan melakukan cepat di jalan raya. Membuat jantung Razka berdegup kencang tak beraturan. Kenapa?!