❤❤❤

389 51 6
                                    

"Lelah ini bukan sekadar fisik, tetapi perjuangan untuk tetap ada meski tubuh terus memberi sinyal untuk menyerah."

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

"Dek jangan diem terus dong... Ini abang ajak ngobrol nih, "

Razka tetap diam bahkan terkesan mengabaikan Yohan yang berusaha keras untuk mengajaknya berbicara.

Yohan membuatnya kesal dan marah.

Tadi abangnya itu berjanji, kalau ia hanya akan melakukan cek up rutinan saja meskipun sudah dua minggu ini anak itu tidak melakukannya.

Nyatanya abangnya malah menyetujui ketika dokter menyarankan Razka untuk dirawat saja satu hari ini. Yang membuat Razka harus merasakan ngiluny jarum suntik yang menembus punggung tangannya.

Sial! Yohan ngeselin banget!

"Dek... Iya abang salah gara gara gak minta izin dulu waktu dokter nyaranin kamu buat dirawat. Tapi ini juga demi kebaikan kamu... " Yohan berusaha meraih kepala anak itu untuk ia elus, tapi Razka menghindar.

"Abang bilang aku cuma di cek biasa aja, ini maksudnya apa? Jebakan? " Akhirnya Razka mau bersuara juga.

"Semalem kamu kejang, asma nya kambuh sampe harus dibantu oksigen saking parahnya, abang gak suka kalo kamu sakit ka. Siapapun gak akan suka liat adek nya sakit. " Ucap Yohan membuat Razka terdiam.

""Kamu tahu, perawatan itu bukan berarti kamu lemah. Justru itu nunjukkin kalau kamu berani ngejaga kesehatan kamu dan menghargai badan kamu sendiri. Abang beneran pengen liat kamu sehat dek, bisa menikmati waktu sama keluarga, sama bang Ivan juga."

" Jadi, tolong, izinin tubuh kamu buat nerima perawatan. Itu keputusan yang baik dan yang paling bener."

Nasihatnya benar benar tersampaikan kedalam relung hatinya. Buktinya sekarang anak itu menunduk dan menangis, merasakan kalau Yohan benar benar mengkhawatirkan nya.

"Aku cuma takut, bang... " Kata Razka yang sesenggukan.

Yohan tersenyum, tanpa harus di suruh lagi, ia langsung memeluk Razka. Tahu sekali kalau adiknya akan tenang jika di peluk.

"Gak ada yang perlu kamu takutin. Selagi ada abang, kak Daniel, bunda ayah dan Yudas. Kita ada buat kamu, "

"Bang Ivan, gak di ajak...? " Tanya nya yang membuat Yohan terkekeh.

"Diajak dong... Tapi kan sekarang Ivan juga lagi sakit, jadi Ivan juga butuh semangat dan support dari kita. " Tanpa Ragu ia mengecup puncak kepala adiknya.

I'm Raka Not RazkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang