Setelah menyiapkan makanan dan menyiapkan obat untuk istri kesayangannya Gadis bermata hazel kembali ke kamar dibantu oleh Yoona yang membawa itu semuanya.
"Gomawo Yoona, kamu istirahat aja. Twins biar bersama saya" Ucapku
"Nde, Gomawo Madam" Sahut Yoona lalu meninggalkan kamar Jenlisa
"omo, mereka tidur kah?" Gumamku mendekatkan diri untuk mengecek kondisi sang istri dan anaknya
"Ya Ampun, lucu banget foto ahh" Ucapku terkekeh pelan
posisi Jennie yang berada di tengah bersama Baby Gavin dan Baby Grace yang berada di sisi kanan kiri mommynya itu terlelap dengan pulas seraya memegang pakaian milik Jennie.
"stttt maaf ya sayang, Dadda pindahkan" Gumamku mengangkat Gavin membuat baby boy itu menggeliat
"sttt sayang Dadda maaf yaaa" Gumamku segera menimang Gavin agar kembali terlelap didekapanku
setelah membaringkan Baby Gavin, aku juga melakukan hal yang sama kepada Baby Grace agar Twins terlelap di kasur milik mereka yang berada di kamarku dan Jennie karena waktu imunisasi usia 3 bulan anak-anak terserang demam cukup lama membuatku membelikan lagi ranjang khusus di kamar kami. aku kembali mengecek kondisi Istri mungilku itu, semoga demamnya sudah menurun sekarang.
"Baby J" Panggilku mengusap pipi mandu favoritku
"euhhh liili" Gumam Jennie langsung memelukku erat
"nde, aku disini sayang" Ucapku mengelus punggungnya
"humm, Mwooo awwshh ahh sakit" Rintih Jennie terkejut
"Hei, kamu kenapa baby. jangan kaya gitu ahh! gak baik sayang" Tegurku menahan tubuhnya yang tiba-tiba terbangun
"Twins mana? tadi tadi di samping Hon? Hon jawabbbb!!" Seru Jennie panik
"sttt, kecilkan suaramu! mereka sedang tidur disana" Sahutku menunjuk ranjang Twins
"Ohh Ya tuhan aku panik" Gumam Jennie
"tenang sayang, ini minum dulu" Suruhku seraya menghapus keringat di dahinya
"Gomawo Hon" Ucap Jennie
"hmm, jangan seperti itu! kakimu masih sakit hum? atau kepalanya pusing" Tanyaku panik
"tidak pusing, kakinya lumayan linu, tapi sakitnya sudah berkurang Hon" Jawab Jennie
"Nde, syukurlah demam kamu turun baby. Katakan jika sakit ne. Kajja makan aku suapin" Ajakku
"Eumh, makan sama apa? Sama ramen?" Tanya Jennie
"masih saja inget, nanti baby jika sudah sembuh! ini aku buatkan sup asparagus untukmu" Ucapku
"eummh benarkah? bukan buatan yang lain?" Tanya Jennie
"tidak percaya hum? cobain dulu pasti enak" Jawabku
"humm aaaaaaaa" Sahut Jennie membuka mulutnya
"nyum nyum ekhm nyum"
"pelan-pelan baby" Tegurku mengusap sudut bibirnya
"hihi enak, lagi lagi" Sahut Jennie
"aku senang melihatnya seperti ini, tak masalah tingkahnya seperti anak kecil aku sangat menyukai itu. namun aku akan marah dan kesal jika istri mungilku ini membantah sungguh aku ketus kepadanya bukan karena aku tak sayang namun karena aku sangat peduli dengan kesehatannya. melihatnya demam terus menerus aku tak tega karena aku tidak selalu disampingnya, membantunya untuk mengasuh Twins. berbahagialah sayang, aku akan melakukan apapun asal kamu bahagia"Gumamku menatapnya yang asik memakan buah karena makanan beratnya sudah habis olehnya sambil menonton kartun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanfictionTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...