05 - Shamaira Dante

23.4K 1.4K 132
                                    

"AILLARD! INI COKLAT UNTUKMU!"

Si kembar baru sampai lorong sekolah, beberapa siswi genit sudah mendekati Aillard dengan membawa coklat. Aillard? Pria kecil titisan Dexter itu terlalu cuek pada sekitar, dia hanya melirik tanpa minat, berbeda dengan Aysele yang selalu menjadi panitia semua penggemar Aillard. Gadis kecil itu dengan senang hati mengumpulkan semua coklat dan masuk ke dalam tasnya tanpa tersisa satu pun.

"Terima kasih semua! Besok bawa yogurt rasa blueberry ya! Aillard suka yogurt blueberry!" Padahal Aysele yang suka yogurt blueberry tapi dia menumbalkan kembarannya yang hanya mendengus pelan. "Jangan memanfaatkan orang lain, Aysele. Mommy dan Daddy lebih dari cukup untuk membelikan dirimu banyak yogurt."

"Ini beda kasus, Aillard. Yang gratis itu jauh lebih sedap dari pada yang beli sendiri," Aysele membuka satu bungkus cokelat dari tas dan mulai menikmatinya.

"Apa bedanya? Dari Daddy pun kau menerima secara gratis,"

Aysele cekikikan, gadis kecil itu mengabaikan kembarannya dan memilih sibuk menikmati cokelatnya. Sampai di kelas Aysele, Aillard mengusap puncak kepala gadis kecil itu dengan lembut. "Aku ke kelas dulu, nanti istirahat tunggu aku jemput ke kelas kamu. Jangan ke kantin duluan, dengar, Aysele?"

Dengan gaya hormat, Aysele menyengir lucu. Dia juga berjinjit untuk mengecup pipi Aillard, "Nanti kalau aku sudah lebih tinggi dari kamu, aku akan mengecup pipi kamu banyak-banyak!"

Aillard hanya terkekeh sembari membalas kecupan singkat di kening Adiknya, "Aku ke kelas ya."

"Okay! Bye Aillard!"

Aillard tersenyum tipis, memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana dan berjalan meninggalkan kelas Adiknya menuju kelasnya sendiri. Dalam perjalanan, senyum tipis yang sempat terlihat kini redup. Sepasang matanya tampak dingin menatap lurus ke depan, bahkan kedua tangannya di dalam saku celana terlihat terkepal dengan erat.

"Harus ada perubahan,"

Dia menarik satu sudut bibirnya, namun dalam hitungan detik, raut wajahnya berubah datar kembali.

"AILLARD!"

Dia memutar bola mata malas, tanpa menghentikan langkah, Aillard terus berjalan, membuat teman laki-lakinya mengejar dari belakang. "Aillard! Kau hobi sekali mengabaikan seseorang,"

"Diamlah, ada apa?"

Teman Aillard─ Vincent tampak tersenyum lebar, "Aku melihat Adikmu semakin lucu. Bagaimana jika kita seperti orang dewasa saja?"

"Seperti orang dewasa bagaimana maksudmu?"

"Menjadikan Adikmu sebagai kekasihku!"

Tak!

"Ingat umur! Kau baru sembilan tahun! Adikku juga baru enam tahun! Fokus saja belajar!"

Vincent mencebik dengan mengusap keningnya, "Kau juga baru enam tahun tapi gayamu seperti sudah belasan tahun!"

Langkah kaki Aillard terhenti seketika.

***

"Ada apa, sayang?"

Amareia menggeleng, wanita itu memperbaiki letak kaca matanya dan melangkah dengan anggun juga tegas di sisi seorang Dexter. Keduanya baru tiba di bandara internasional, sudah ditunggu banyaknya kamera yang mengabadikan. Semua ini sudah biasa, Dexter yang terkenal sebagai pebisnis berwajah bak pahatan sempurna di lukisan mendapatkan pasangan sesempurna Amareia dari wajah dan latar belakang.

Tentu saja, tiap yang mereka lakukan akan menjadi kontroversi dan perbaruan yang akan selalu di tunggu banyak orang. "Kita tidak naik pesawat pribadi, Dex?"

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang