47 - Keinginan Amareia

12.3K 770 313
                                    

"Mommy sudah dong, jangan menangis."

Tadi, sang Ibu tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Aillard yang sedang membaca buku tentu saja mengalihkan perhatian sepenuhnya pada sang Ibu. Yang membuatnya kaget, Ibunya yang tiba-tiba menangis dengan menutup wajah menggunakan bantal. Aillard kebingungan, apa yang harus dirinya lakukan sekarang?

Aillard sering membuat Aysele menangis, membuatnya diam sangat mudah, cukup belikan cokelat. Tapi kalau Ibunya yang menangis, haruskah Aillard belikan cokelat juga?

"Mommy, Mommy mau cokelat? Nanti aku belikan, tapi Mommy jangan menangis."

Sambil sesenggukan, Amareia mengangkat kepalanya. "Aillard, Daddy kamu menyebalkan."

Kali ini, Aillard mengangguk setuju mendengarnya. "Mommy benar, Daddy sangat menyebalkan."

"Tuh kan! Huwa!! Daddy kamu tidak mau ajak Mommy kencan, Daddy kamu menyebalkan, Aillard!!"

Aillard menggaruk keningnya yang tidak gatal, "Mommy bertengkar dengan Daddy?"

"Tidak! Tapi Daddy kamu menyebalkan! Mommy kesal!"

"Mommy menangis karena sebal sama Daddy?"

"Iya, Mommy kesal!!"

Aillard akhirnya tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya diam memperhatikan Ibunya yang tengah menumpahkan tangis. Setelah puas, Amareia ketiduran di ranjangnya. Aillard pun turun dari ranjang, dia menyelimuti Ibunya dan keluar kamar bertepatan dengan Dexter yang hendak masuk ke kamar Amareia.

"Dad,"

Pria itu berbalik badan, masih ada sisa saus tomat di sudut bibirnya, membuat Aillard mengerutkan kening. "Daddy makan saus tapi tidak di bersihkan?"

"Maksudmu, son?"

"Itu, sudut bibir Daddy."

Barulah Dexter menyadari, dia mengusap sudut bibirnya dengan jas bagian lengan. "Sudah hilang, son?"

"Sudah, Dad."

Dexter mengangguk puas, dia masuk kamar namun dalam hitungan detik, kembali keluar kamar. "Aillard!"

Aillard yang hampir masuk lift kembali berjalan keluar, "Ada apa, Dad?"

"Kamu melihat Mommy? Mommy tidak ada di kamar,"

"Mommy di kamarku, Dad."

"Baiklah,"

Dexter pergi ke kamar Aillard, meninggalkan Aillard yang mengerjap beberapa kali. "Mommy dan Daddy sangat aneh hari ini, ada apa dengan mereka?" Mengangkat bahu acuh tak acuh, Aillard pun kembali melanjutkan jalan, masuk ke dalam lift yang membawanya ke lantai bawah.

Di dalam kamar Aillard.

Dexter tersenyum menatap wajah lelap istrinya yang basah akan air mata, "Kamu menangis pasti karena kesal kita tidak jadi kencan kan, sayang?"

Dengan sangat hati-hati, Dexter menggendong Amareia memindahkannya ke kamar mereka berdua. Membaringkan dengan lembut, ingin menjauh tapi Amareia menahan lengannya. Kelopak mata itu terbuka, menatap khas baru bangun tidur pada Dexter. "Dex,"

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang