17 - Di Permalukan

19.3K 1.1K 309
                                    

Bisik-bisik mulai banyak terdengar saat Dale Chesner yang semakin panik, mengeluarkan kartu terakhirnya tapi lagi-lagi tak bisa di gunakan. "Benarkah dia tidak bisa membayar?"

"Apa dia miskin?"

Amareia berceletuk, "Chesner mana mungkin miskin? Semua uangku di kelola olehnya,"

"Uangmu semuanya di kelola oleh Chesner? Wah? Ini ada yang tidak beres!"

"Benar! Bagaimana bisa semua kartu kredit itu tidak bisa di gunakan sedangkan kita tahu ketenaran Amareia!"

Dale Chesner semakin malu karena terus di pojokan, "TIDAK! Semua kartu ini milikku! Isinya uangku! Bukan uang Amareia!" Dale Chesner mencari pembelaan dari Amareia, namun wanita itu tampak tak peduli padanya.

"Oh benarkah? Lantas ke mana semua uang yang harusnya aku terima dari pekerjaanku? Aku rasa, kau tidak lupa jika kau sendiri yang mengajukan diri untuk memegang semua uangku."

"Dale Chesner korupsi?"

"Benar itu! Dia sangat memalukan! Gayanya selangit ingin membayarkan kita semua tapi akhirnya ketahuan menjilat!"

"BERHENTI! KALIAN TIDAK TAHU APA-APA!!!"

"Sekarang, aku melihat wujud pria yang tak tahu malu."

"Amareia, kau pantas mendapatkan manager yang lebih handal dari pria banci ini."

"Kau!" Dale Chesner menatap tak percaya pada staf yang baginya rendahan tapi bermulut tajam. "Kau hanya staf rendahan!!! Kita tidak akan sederajat!!"

"Kau hanya kacung, jelas kita tidak sederajat."

Amareia menahan tawa melihat Dale Chesner yang di serang sana sini, ini yang dia inginkan. "Chesner, aku kecewa padamu. Kenapa kamu menghabiskan semua uangku? Aku belum memakai semua uangku, kau kan tahu, semua uang itu untuk masa depan anak-anakku."

Mendengar ucapan Amareia, banyak yang merasa iba. "Aku tahu posisi Amareia, rasanya pasti sakit karena dikhianati manager sendiri. Dale Chesner, kau benar-benar tidak tahu malu! Kembalikan uang Amareia!"

"Benar! Kembalikan uang Amareia!"

Prang!

"AAA!"

Semua wanita memekik kaget sembari menutup telinga saat Dale Chesner melempar gelas hingga hancur, "Kalian tidak tahu apa-apa! Amareia!" Tatapannya nyalang pada Amareia yang dengan mudahnya memiringkan kepala, bahkan wanita itu mengedipkan sebelah matanya sebelum mengubah raut wajah menjadi penuh kesedihan.

"Chesner, kau sudah janji padaku untuk bersikap kasar hanya saat kita berdua. Jangan tunjukkan sikap kasarmu di depan banyak orang, mereka bisa ketakutan seperti aku yang selalu ketakutan selama ini."

Keahlian seorang artis papan atas memang tidak bisa di ragukan, dia membuat tubuhnya gemetar ketakutan dengan air mata meleleh, para artis yang malam ini datang dan cukup dekat dengan Amareia, langsung merangkul Amareia. Mereka berpikir, Dale Chesner adalah manager yang tak memiliki etika. Dia bersikap kasar pada artisnya sendiri.

"Dia suka bersikap kasar padamu? Apa karena dia juga kau tidak pernah istirahat?"

Amareia mengangguk dengan wajah menyedihkan, "Aku sedih melihatnya yang membuka topeng di acara seperti ini."

"Ya Tuhan, Amareia. Kau terlalu lembut memiliki hati! Dia tidak pantas mendapat kebaikanmu!"

"Telepon polisi!"

Mata Dale Chesner memelotot, dia menggeleng ribut. "JANGAN! AWAS JIKA ADA YANG BERANI MENELEPON POLISI!!"

Sayangnya, sirine mobil polisi terdengar. Dale Chesner yang panik melempar gelas di tangannya yang tadi dia todongkan, gelas yang terlempar dan pecah mengenai kaki Amareia. Tentu saja seisi restoran berteriak, "AMAREIA!"

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang