56 - Penghujung Penyesalan

10.1K 740 47
                                    

"Lea, ada yang mengunjungimu, sayang."

"Siapa?" Matanya tampak berbinar senang, dia lari dari kamarnya di panti asuhan menuju ruang tengah. Selama ini, selalu ada keluarga yang ingin mengadopsi Lea tapi pada akhirnya, Lea tak jadi di adopsi. Lea juga ingin punya keluarga utuh yang menyayanginya, tapi apalah daya jika tak ada keluarga yang ingin mengadopsi dirinya.

Saat tiba di ruang tengah, Lea mengerjap. "Ibu panti, siapa yang ingin menemui Lea?"

"Lea sayang, perkenalkan, ini Nyonya Shamaira Dante yang akan menjadi orang tua angkatmu."

Shamaira menekan sakit di hatinya mendengar kata orang tua angkat padahal dirinya, Ibu kandung Lea. Shamaira terpaksa menitipkan Lea di panti asuhan tanpa Ibu panti itu tahu jika Lea masih memiliki orang tua yang lengkap. Lea bukan kembaran Leo, dia setahun lebih muda dari Leo yang berarti saat ini, usianya baru 4 tahun.

Yang Shamaira tahu dulu, Leandra Victoria Mason adalah anak kandungnya dengan Dexter. Nyawa Lea akan selalu terancam jika dunia tahu dia ada, Shamaira sebagai seorang Ibu, ingin keselamatan untuk anaknya. Dia pun menitipkan Lea ke panti asuhan. Tahu dari mana jika Lea anak kandungnya dengan Dexter? Shamaira meminta bantuan Drake untuk mendapatkan sperma Dexter.

Shamaira benar-benar terobsesi untuk memiliki anak dengan Dexter, sampai dia melakukan inseminasi buatan dengan sperma yang dia pikir milik Dexter padahal kenyataannya, milik Drake. Drake ingin memiliki peruntungan, jika anak keduanya yang lahir dari rahim Shamaira seorang perempuan, maka Drake akan menjaganya dengan baik. Sebaliknya, jika anak itu laki-laki seperti Leo, Drake tak akan segan membuangnya.

Saat lahir, anak itu benar-benar perempuan. Drake bahagia? Tentu saja! Karena itu, dia semakin mengikat Shamaira dengan menitipkan Shamaira pada Dexter. Drake juga yang membuat hasil tes DNA palsu, tes yang Shamaira tahu jika hasilnya, anak yang dia lahirkan memang anak kandung Dexter. Padahal yang terjadi? Anak kandung Drake, dan Drake sendiri yang mengubah hasil tes DNA.

Seperti kata Drake, Shamaira terlalu ceroboh karena terlalu di kuasai dengan kesenangan hati.

Drake juga membiarkan Shamaira menitipkan Lea ke panti asuhan untuk keselamatan bocah itu, di mana diam-diam, Drake menjaganya dengan baik. Drake juga yang mendatangi tiap pasangan yang ingin mengadopsi Lea, karena itu, tak ada satu pun pasangan yang berhasil mengadopsi Lea.

Drake ini ahlinya kriminalitas, hobinya menumpahkan masalah pada kembarannya.

Jika ingin bahagia dengan anak perempuannya, Drake harus menyelesaikan obsesinya, membunuh Dexter lalu menikahi Amareia. Drake tak butuh Shamaira meski dia Ibu kandung Lea, Drake hanya akan menjaga juga mempertahankan Lea apa pun yang terjadi. Termasuk, membiarkan Shamaira tahu jika Lea anak kandung Dexter alih-alih anak kandung Drake.

Lalu sekarang, Shamaira membuat keputusan setelah tahu segala kebenarannya dan setelah diagnosa dirinya mengidap HIV. Shamaira mengikuti ucapan Amareia, membuat kenangan indah dengan anak-anaknya sebelum maut datang menjemput. Shamaira sudah menyesali segalanya, dia tak ingin mati penasaran.

"Orang tua angkat?" Lea tampak antusias namun senyumnya redup, mengingat semua orang tua angkat yang ingin mengadopsi dirinya pasti selalu gagal. "Lea tidak mau Ibu panti, pasti berakhir gagal lagi. Lea mau di sini saja,"

Hati Shamaira semakin perih, betapa inginnya sang anak memiliki keluarga yang harmonis. Shamaira pun berdiri, dia yang semula duduk di sofa kini berlutut di depan Lea sembari tersenyum. "Tidak akan gagal, Nak. Jadi anak Ibu ya?"

Lea menoleh pada Ibu panti yang mengangguk, dia pun kembali menatap Shamaira. "Jadi anak Ibu?"

"Iya, Lea mau?"

"Mau!"

Shamaira langsung memeluknya dengan erat, tangisnya pecah, tangis bahagia. Kenapa baru sekarang dia menyadari pentingnya membuat momen dengan anak-anaknya? Kenapa baru sekarang?!

Dia menghentikan tangis, menatap Ibu panti yang menatapnya penuh haru. "Bu, terima kasih sudah menjaga anak saya dengan baik. Anak buah saya akan mengurus surat adopsi dan segalanya, boleh saya bawa Lea sekarang?"

"Boleh, silakan, Nyonya. Tolong cintai dan berikan kasih sayang yang selama ini Lea harapkan."

"Itu pasti, Bu."

Shamaira membawa Lea pergi, dia menatap sang anak yang tertidur di mobil. Shamaira berencana membawanya ke negara tetangga, membiarkan orang tuanya yang mengurus Lea setelah dirinya meninggal nanti. "Nak, maafkan Mama, maafkan Mama karena baru bisa menjemputmu di saat kematian semakin dekat dalam hidup Mama."

Shamaira menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, "Betapa hati Mama sakit melihat kalian yang akan Mama tinggalkan untuk selamanya. Maafkan Mama, maafkan Mama yang tidak bisa memberikan keluarga utuh untukmu dan Leo. Kamu tahu, Nak? Papa kandung kamu sudah lebih dulu pergi meninggalkan kita, tepat di depan mata Mama. Maafkan Mama,"

Shamaira tak akan meminta kesempatan kedua pada Tuhan lagi, dia tahu betapa jahatnya dia selama ini entah pada Amareia atau pada kedua anaknya. Shamaira juga ingin meminta maaf pada Dexter, tapi pria itu yang kebenciannya sudah hakiki, tak bisa di toleransi. Shamaira hanya bisa memohon maaf pada Dexter melalui perantara, Amareia.

"Jika kelak Mama pergi meninggalkan dirimu dan Leo, jadi anak baik ya, sayang? Jangan seperti Mama atau Papa, jadilah seperti Aunty Amareia. Mama lebih ikhlas kamu mirip Aunty Amareia dari pada mirip Mama atau Papa, Mama mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu, Nak."

***

SPAM KOMENT YAKK!!!

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang