31 - Posisi Yang Digantikan

15.8K 880 304
                                    

Di masa yang pernah di lalui, memang ada adegan dalam peristiwa yang sama. Kunjungan ke kediaman utama Mason, menghadiri makan malam bersama yang secara rutin di lakukan dengan di hadiri semua keluarga Mason. Harusnya, jika mengikuti masa yang pernah terjadi, di mobil yang sama ini, di kemudikan oleh Dexter, bukan Amareia yang Dexter bawa di tahun ini tapi Shamaira.

Ya, memang seharusnya begitu. Dexter datang ke kediaman utama Mason dengan si kembar, Leo, juga Shamaira yang berstatus sebagai istrinya. Di masa yang pernah di laluinya, Amareia juga ikut datang atas undangan si kembar tapi dia datang dengan mobilnya sendiri. Bukan duduk di samping Dexter, dengan satu mobil yang sama bersama anak-anak pula.

Hal serupa juga di rasakan oleh Aillard.

Posisi Shamaira di gantikan oleh Amareia.

Apa takdir benar-benar berubah setelah dirinya kembali ke masa lalu? Itu yang Aillard pikirkan.

"Daddy, wanita itu tidak datang?"

Dexter melirik sang anak sulung dari spion dalam, "Wanita itu siapa, Nak?"

"Ck! Jalangmu, Dad."

"Aillard," Amareia langsung memberi peringatan untuk sang anak sebab ucapannya terlalu kasar untuk di dengar, Aillard pun menghela napasnya pelan. "Maaf, Mom. Aku hanya terbawa emosi jika mengingat wajah wanita itu,"

"Tidak apa-apa, jangan di ulangi, Mommy tidak suka kalimatmu yang sarkasme, Aillard."

"Iya, maafkan aku, Mom." Amareia tersenyum ke arah putranya, dia tahu betapa Aillard membenci Shamaira tapi tak pantas mengatakan kalimat kasar di depan Leo.

"Mama benar tidak ikut, Dad?" Kali ini, Leo yang bertanya dengan suara pelan.

"Nanti menyusul,"

Tak ada lagi pembicaraan sampai mobil memasuki luasnya pekarangan kediaman utama Mason, Amareia juga sudah bisa menebak akan ada pembicaraan apa di meja makan nanti. Tapi Amareia penasaran, akankah pembahasan tetap sama atau berbeda? Karena yang datang bersama Dexter, bukan Shamaira yang menjadi tokoh utama.

***

"GRANNY!!"

"Cucu-cucu Granny,"

Wanita tua itu berjongkok, menyambut pelukan hangat dari kedua cucunya. Tak lupa tatapannya beralih pada Leo yang hanya diam dengan kepala tertunduk, Granny si kembar─ Nyonya besar Mason, tersenyum lembut ke arah Leo. Cucu laki-lakinya dari anak keduanya yang tidak lain, cucunya dari Drake.

"Leo tidak mau peluk Granny?"

"Boleh, Granny?"

"Kemari, sayang."

Leo langsung memeluk Granny dengan erat, Aysele cemburu, ingin menarik Leo agar menjauh dari Granny tapi Aillard menggelengkan kepala. Aysele hanya bisa cemberut, dia melipat kedua tangan di depan dada dengan memalingkan wajah. Tak suka melihat Leo yang dia anggap sebagai perebut, mengambil perhatian Granny juga. Apa tidak cukup mengambil perhatian Ayahnya?

"Mam,"

"Dex," Nyonya besar Mason menepuk bahu putranya. "Kau tidak sendiri kan?"

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang