"Hancurkan kariernya, aku tidak mau tahu dengan cara apa pun, karier Amareia harus hancur sekarang juga!!"
Mendapat telepon dengan perintah tak terduga dari Shamaira, Dale Chesner yang berniat meminum kopinya dengan santai kini mengepalkan tangan erat. "Apa maksudmu?!"
"Aku bilang hancurkan kariernya!! Aku tak sudi melihatnya sukses sedangkan aku selalu gagal!!"
"Apa kau pikir aku akan melakukannya? Menghancurkan karier tambang emasku? Jangan bercanda, Shamaira!"
"Chesner sialan! Kau mulai berani membantahku sekarang?! Cepat lakukan! Hancurkan kariernya, dia tak boleh sukses!"
"Tidak akan aku lakukan, Amareia itu mesin uangku. Jika kariernya hancur, mesin uangku juga akan hancur."
"Kau ....! Lakukan Chesner! Aku! Aku yang akan menjadi mesin uangmu tapi pastikan karier wanita sialan itu hancur!!"
Dale Chesner tersenyum miring, "Dengan senang hati."
Dia memutuskan panggilan dengan Shamaira, beralih membuka ponselnya untuk mencari, siapa kandidat terbaik yang bisa dia gunakan untuk menghancurkan karier Amareia. Selintas nama muncul di kepalanya, pria itu tertawa layaknya baru mendapat kalimat jenaka. "Benar, dia bisa aku manfaatkan. Baiklah Amareia, kau tak akan bisa angkuh lagi setelah ini. Pembalasanku mulai berjalan satu tahap demi tahap,"
Dale Chesner pun membuat janji temu dengan seseorang di sebuah restoran, dia sengaja memesan ruang VVIP agar tak ada yang bisa menyimak obrolan keduanya. Dengan duduk berdekatan, bahkan tiada jarak, Chesner menatap wanita cantik di sampingnya yang begitu menggugah mata dengan pakaian yang cukup terbuka.
"Honey, aku butuh bantuanmu."
Wanita cantik itu tersenyum, dia menyentuh punggung tangan Chesner yang berada di atas pahanya. "Butuh bantuan apa, honey? Katakan saja," wanita itu menatap penuh cinta pada Chesner, tanpa tahu jika Chesner hanya mempermainkannya, hanya mendekatinya untuk melancarkan rencana bersama Shamaira.
"Kau tahu artisku?"
Satu alisnya terangkat, "Amareia Yvette?"
"Ya, benar, honey."
"Ada apa dengannya?"
"Dia memfitnahku, honey." Tangan Chesner, meraba paha, naik dan menyelinap ke sela celana dalam yang wanita itu kenakan. Si wanita, hanya bisa membuka lebar kedua pahanya, dia menatap Chesner tak fokus akibat tangan nakal pria itu.
"Lalu, kau butuh bantuan apa dariku?"
"Bujuk suamimu, minta dia memecat Amareia dari perusahaan."
Si wanita yang hampir mendesah keenakan kini tersentak kaget mendengarnya, "Honey! Kau tahu, hubunganku dan suamiku tak baik, makanya aku menjalin hubungan denganmu. Aku tak akan bisa membujuknya,"
"Kali ini saja, honey. Bantu aku, aku sangat ingin kariernya hancur, dengan begitu, dia akan kapok dan tidak lagi memfitnahku seenak hati."
"Tapi, honey."
"Ayolah, honey." Dua jari Chesner di dalam milik si wanita bergerak maju mundur semakin cepat, membuat wanita itu mendesah keenakan dengan tatapan berkabut. Dia semakin tak fokus, "Ah .... Baiklah, baiklah, aku akan mencoba untuk membujuknya agar memecat Amareia dari perusahaan."
Chesner tersenyum puas, pria itu menarik tangannya dari milik sang wanita. Dia beralih mengangkat tubuh wanita itu dengan mudah, membaringkannya ke atas meja yang memang belum terisi makanan atau minuman apa pun. "Kita akan bercinta di sini, honey."
Wanita itu tersipu malu, "Aku menyukainya, honey. Aku milikmu," Wanita itu melebarkan kedua kakinya, membiarkan Chesner memanjakannya dengan lidah panjang pria itu. Di sela permainan lidahnya, Chesner menatap si wanita dengan tatapan penuh arti. "Jangan lupa untuk membujuknya, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerat Takdir Dua Masa
Fantasy(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraiannya 6 tahun silam dengan Dexter. Dengan bekal nama-nama mereka yang ikut campur dalam kehancuran ruma...