50 - Rencana Yang Gagal

11.3K 736 345
                                    

Kirim.

Shamaira tersenyum miring, menatap video hasil edit dengan kualitas terbaik, yang di dalamnya, tampak wanita berwajah Amareia tengah berhubungan badan dengan seorang pria asing. Shamaira benar-benar melakukan rencananya, dia mempublikasikan video yang jelas tidak ada kebenarannya ke media sosial, dia sangat niat ingin menghancurkan karier Amareia.

Dalam waktu singkat, unggahan di salah satu akun palsu yang Shamaira gunakan ramai dengan banyaknya komentar. "Bagus, tujuanku tercapai. Setelah ini, kau tidak akan punya muka untuk keluar rumah, Amareia."

Shamaira menatap beberapa orang yang dia bayar untuk menjadi kompor, mereka mengangguk saat melihat Shamaira menatap mereka. Mereka pun sibuk mengetik, memberi kalimat untuk memanas-manasi unggahan terbaru yang langsung menjadi pusat pencarian.

Amareia hamil, jangan-jangan bukan anak Tuan Mason. Ketik salah satu orang bayaran Shamaira di kolom komentar yang langsung mendapat banyak balasan.

Amareia hamil? Benarkah? Akhirnya!! Reiter akan kembali memberi penerus yang spektakuler! Balasan tak terduga dari salah satu akun, membuat mata Shamaira membulat dengan tangan terkepal erat. Kenapa sulit sekali membuat penggemar Amareia membenci idola mereka?

Ini video palsu! Editan! Jangan percaya, kita semua tahu bagaimana terhormatnya Amareia. Dia hanya orang iri dengki yang tak suka dengan kehidupan sempurna idola kita! Penggemar Amareia kembali angkat suara, terang-terangan tidak percaya tentang unggahan yang tengah viral itu.

Aku setuju! Sejak kapan Amareia punya tato huruf S di lengannya?

Sontak, Shamaira menonton ulang video yang dia unggah, dia mengeraskan rahang saat melihat jika benar, lengan perempuan dalam video memiliki tato huruf S di lengannya. Kecil, tapi penggemar Amareia sangat teliti sampai menyadari detail sekecil dan buram seperti itu.

Caranya menjatuhkan sangat jadul, sudah sangat banyak orang yang ingin menjatuhkan idola kami dengan cara yang sama murahannya. Tapi tidak ada satu pun yang berhasil, lekaslah memojokkan diri, harga diri dan urat malumu tengah kami pertanyakan. Balasan menohok dari penggemar Amareia membuat Shamaira semakin panas.

Laporkan akun ini teman-teman! Amareia fanbase harus menjaga harga diri idola kita semua! Tokoh-tokoh sampah seperti mereka, memang pantas di laporkan.

"Sialan! Mereka terlalu setia pada si jalang itu!!"

Rencananya gagal total.

Bahkan dalam hitungan detik, video yang dia unggah lenyap dari media sosial.

***

"Aman, Tuan."

Dexter memijat pelipisnya, siapa yang kurang kerjaan mengunggah video tak senonoh orang lain tapi menggunakan wajah istrinya? Beruntung Hans menyadari lebih cepat, membuat tangan kanan Dexter itu bergerak cepat pula menarik video dari media sosial. Bahkan, Hans mempublikasikan video yang sebenarnya dan menunjukkan jika wanita dalam unggahan bukanlah Amareia.

"Istriku tahu tidak?" Dexter sedang di perusahaan, hal yang paling dia khawatirkan adalah kondisi mental istrinya yang sedang hamil.

"Sepertinya tidak, Tuan. Nyonya dan Leena sedang ke pusat perbelanjaan hari ini,"

"Pantau terus istrimu dan media sosial tentang istriku, Hans. Singkirkan apa pun yang mengusik istriku, paham?"

"Paham, Tuan."

Sementara itu, kembali ke Shamaira yang baru mendapat kabar dari mata-mata yang dia kirim untuk mengikuti Amareia. Mengatakan jika Amareia tengah pergi ke pusat perbelanjaan, Shamaira tersenyum penuh arti. Jika tak ada kesempatan untuknya membuat nama baik Amareia hancur, maka dirinya akan menghancurkan wanita itu secara langsung.

"Bawa dia ke tempat biasa!"

"Baik, Nyonya."

Di sisi Amareia, wanita itu tampak antusias memilih pakaian untuk si kembar terutama untuk Aysele. Dia memilih sangat banyak gaun yang menurutnya indah, sampai Leena merasa pusing melihat harga-harga pakaian yang Nyonyanya ambil. Bahkan, Nyonya tak melirik sedikit pun harga yang tertera, dia asal mengambil apa pun yang menurutnya lucu dan cantik.

"Leena, lihat! Sangat indah, kamu suka tidak?"

"Suka, Nyonya."

"Oke, aku beli untukmu."

Mata Leena membulat, dia melihat harga yang tertera. Tujuh puluh dua juta?! Astaga! Jantungnya seperti berhenti berdetak, "Nyonya. Astaga, baju itu terlalu mahal, Nyonya. Jangan belikan itu untuk saya,"

"Mahal apa? Tidak apa-apa, yang pending kamu suka kan sama bajunya?"

Amareia bergegas ke kasir, dia membayar semua belanjaannya yang totalnya membuat Leena ingin menangis detik ini juga. Ya Tuhan, total belanjaan Nyonya dalam beberapa jam seperti uang yang aku tabung selama puluhan tahun. Batinnya yang sangat miris melihat banyaknya angka, bahkan Amareia membayar dengan kartu hitamnya.

Melihat wajah tak biasa pelayan pribadinya, Amareia mengerutkan kening. "Kenapa, Leena?"

Leena mengerjap, "Tidak ada, Nyonya."

Amareia mengangguk, wanita itu bersama pelayan pribadinya pun meninggalkan pusat perbelanjaan karena Amareia yang mengeluh lelah padahal dia yang sangat semangat untuk belanja tadi. Di dalam mobil, Amareia tiba-tiba ingin buang air kecil. Iya, sejak hamil, dirinya memang sangat sering buang air kecil.

"Leena, kamu tunggu di sini ya, aku mau ke toilet dulu."

"Mau saya antar, Nyonya?"

"Tidak usah, sebentar saja kok."

Amareia pun melangkah sedikit lebih cepat menuju kamar mandi karena sudah tak bisa menahan, usai menyelesaikan hajat. Wanita itu mencuci kedua tangannya di wastafel, menatap pantulan wajahnya di depan cermin. "Hidupmu benar-benar berubah, Amareia. Kau harus selalu bersyukur atas takdir yang Tuhan berikan,"

Amerika mengeringkan tangannya, dia pun melangkah keluar namun langkahnya terhenti saat seseorang membekap mulutnya dengan sapu tangan, memukul tengkuknya hingga kesadarannya di tarik paksa. Amareia jatuh pingsan, membuat orang-orang suruhan Shamaira bergegas menutup wajah Amareia dengan masker dan kaca mata hitam, dia menggendong Amareia dan membawanya masuk ke dalam sebuah mobil.

Pria yang duduk di samping kemudi mengeluarkan ponsel, "Nyonya, target sudah berada di tangan kami."

Di seberang sana, Shamaira menyeringai. Dia pun memutuskan panggilan tanpa mengatakan apa pun, "Ini akhir hidupmu, Amareia. Sudah cukup kau bahagia di atas penderitaanku. Aku tidak akan membiarkanmu kembali mengacaukan hidupku,"

Sayangnya, apa pun yang Shamaira lakukan tak akan pernah berjalan mulus. Buktinya, dalam perjalanan menuju tempat biasa ada mobil lain yang menghadang. Sopir terpaksa menginjak pedal rem sekaligus, yang duduk di samping kemudi langsung turun.

"Minggir!!"

Pria di dalam mobil yang menghadang keluar, raut wajahnya tampak sangat dingin dengan tatapan tajam. "Sialan! Tak akan aku biarkan kalian semua hidup!"

Pria itu mengeluarkan pistol dari saku belakangnya, dia menembak kepala pria yang bertingkah sok berani di depannya. Dia mendekat ke mobil, melihat mobil yang ingin putar balik, dia menembak kepala sang sopir. Menembak kepala dua pria yang duduk di kiri kanan Amareia pula, hingga darah muncrat dan mengenai sebagian pakaian bahkan wajah Amareia.

Dengan kaca mobil hancur akibat tembakan, dia membuka pintu mobil bagian tengah, menggendong Amareia dan membawanya yang pingsan ke dalam mobil.

"Sayangku, maaf aku datang sedikit terlambat. Tapi kau akan aman, kau akan baik-baik saja setelah ini."

"Kita pulang ya sayangku, kita pulang ke rumah kita dan hidup bahagia."

***

Seperti biasa, 300 komentar untuk double up!!

Bye seng!

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang