"Bahkan Hans dan istrinya sudah menyiapkan nama untuk anak-anak mereka, Dex."
Air mata kembali menggenang, Amareia sengaja membawa kedua anak Hans dan istrinya ke kediaman pria itu lebih dulu sebelum membahasnya ke kediaman Mason. Amareia hanya ingin memperkenalkan pada kedua anak Hans juga istrinya tentang di mana kediaman mereka yang sebenarnya.
Dexter juga merasakan kesedihan yang sama, dia membaca nama yang tertulis dalam sebuah buku, buku yang tadi kepala pelayan berikan padanya sewaktu baru tiba. "Oswald Wallington Ryder dan Rhaelyn Wadeline Ryder, nama yang sangat indah."
Amareia mengangguki ucapan sang suami, dia menatap bayi perempuan yang ada di gendongannya. Dia sangat cantik, "Rhaelyn, putri cantiknya Mommy, sehat ya, Nak?" Tatapan Amareia beralih pada bayi laki-laki di gendongan sang suami, "Oswald juga sehat ya, sayang." Di kecupnya bergantian kedua bayi tersebut, di susul Dexter yang ikut mengecup puncak kepala Amareia.
Setelah puas memperkenalkan kediaman sebenarnya orang tua si kembar Ryder, Amareia dan Dexter pun membawa mereka ke kediaman Mason. Langsung di sambut suara tangisan Archer, buru-buru Amareia memberikan Rhaelyn pada pengasuhnya, dia pun mengambil alih Archer dari gendongan sang pengasuh.
"Sayangnya Mommy, kenapa, Nak? Archer kangen Mommy?"
Seperti mengerti, Archer semakin terisak dan tak ingin melepaskan jari telunjuk sang Ibu yang dia genggam kuat-kuat. Tak lama, si kembar Mason ikut datang. "Mommy, mereka anak Uncle Hans dan istrinya?"
Amareia mengangguk, "Benar, sayang. Sayangi mereka seperti kalian menyayangi Archer ya, sayang."
Aysele mendekati bayi perempuan di gendongan seorang pengasuh, "Dia cantik sekali, Mom."
"Dia juga sangat tampan,"
Dexter tersenyum lembut ke arah kedua anak kembarnya, "Mereka juga Adik kalian, jangan bedakan kasih sayang ya, Nak."
"Baik, Dad!"
Setiap tahun, kediaman Mason selalu ramai anak-anak apalagi saat si kembar Ryder semakin tumbuh besar dengan begitu baik. Dia di limpahkan kasih sayang, tak ada satu pun keluarga Mason atau Yvette yang tak menyayangi keduanya, semua orang menyayangi si kembar Ryder terutama Sarah sebagai Bibi dari si kembar Ryder.
Pagi ini, selesai olahraga ala-ala dengan anak-anak, Amareia di bantu si cantik Aysele membuat sarapan sedangkan anak-anak yang lainnya sibuk istirahat di ruang tengah bersama dengan Dexter. "Rei,"
Mendengar namanya di panggil, Amareia menoleh, dia menatap sang Ibu mertua yang memanggil dirinya. "Iya, Ma, ada apa?"
"Bagaimana dengan Rhaelyn?"
"Bagaimana maksudnya gimana, Ma?"
"Oswald seorang pria, ketika dia menikah, dia bisa memilih calonnya sendiri sedangkan Rhaelyn .... Kamu paham maksud Mama, Rei."
Amareia terdiam sejenak, "Mama mau menjodohkan Rhaelyn dengan salah satu anak-anak aku?"
Nyonya besar Mason menganggukkan kepalanya, "Tidak ada salahnya menjodohkan salah satu cucu-cucu Mama dengan Rhaelyn."
"Tapi aku tidak ingin memaksakan kehendak anak-anak, Ma. Aku ingin mereka bebas mencari pendamping sendiri,"
"Demi pengabdian Hans, Rei. Anak perempuan Hans harus mendapat pasangan dari keluarga kita, supaya tetap mampu menjaganya dengan baik tanpa harus menyakitinya."
"Tapi, Ma─"
"Jodohkan Rhaelyn dengan Archer, mereka tumbuh bersama sejak kecil, di nikahkan pun, mereka pasti menerima dengan senang hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerat Takdir Dua Masa
Fantasy(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraiannya 6 tahun silam dengan Dexter. Dengan bekal nama-nama mereka yang ikut campur dalam kehancuran ruma...