34 - Peran Pengganti

14.4K 799 321
                                    

Satu alisnya terangkat, seseorang tiba-tiba datang ke kediamannya yang tidak lain, Dale Chesner. Pria itu datang dengan membawa kabar tentang pembatalan kontrak film erotis yang harusnya Amareia mainkan dengan lawan mainnya, Dylan Thomas.

"Pihak agensi yang membatalkan kontrak, jadi kau tidak perlu menerima konsekuensi, hanya mengembalikan royalti yang sudah di berikan."

Dia menatap Dale Chesner dengan memiringkan kepala, "Mengembalikan royalti? Bukankah harusnya kau yang mengembalikan royalti itu? Sudah jelas uangnya masuk ke rekeningmu, kenapa harus aku yang mengembalikan?"

Dale Chesner seakan tersedak padahal tidak minum, "A-apa maksudmu, Amareia? Uang royalti di muka pasti masuk ke rekeningmu, jadi kau yang harus mengembalikan uang itu."

"Ck! Kau pikir aku bodoh? Semua rekeningku ada di tanganmu! Terutama rekening yang selama ini berisi uang hasil kerja kerasku,"

Dale Chesner menatap kaget pada Amareia yang seakan tak bisa untuk dirinya bohongi, "Amareia. Kau yang mendapatkan kontrak itu, masih beruntung pihak agensi yang membatalkan jadi kau tidak perlu di penjara untuk membayar pinalti."

"Kau yang menandatangani kontrak sialan itu tanpa membicarakannya lebih dulu padaku, jika harus menerima pinalti atau mengembalikan royalti, semua tanggung jawabmu. Sudah kan? Tidak ada yang ingin di bahas lagi? Kalau begitu, kau bisa tinggalkan rumahku sekarang juga."

Amareia berdiri, dia pergi meninggalkan Dale Chesner yang mengepalkan tangannya erat. Amareia semakin tak bisa dirinya kendalikan, Amareia semakin cerdik dan Dale Chesner membenci fakta satu itu.

***

Ting.

Puncakberita: Perdana! Nyonya Shamaira Dante, mengambil peran utama dalam film erotis yang akan dimainkan oleh Dylan Thomas mengganti kan peran utama pilihan sebelumnya yaitu Amareia Yvette.

Satu alisnya terangkat, "Shamaira mengambil film sampah itu?" Kepalanya menggeleng pelan sembari terkekeh miris, "Dia ingin menyaingiku dengan mengambil peran yang aku tolak? Tak ada ide yang lebih cemerlang kah?"

"Sayang,"

Amareia mendongak, membuat Dexter menunduk, melabuhkan ciuman lembut pada bibirnya yang menjadi candu pria itu. "Aku ke perusahaan dulu, sayang."

Amareia mengangguk, wanita itu berdiri dengan menaruh telapak tangannya di depan dada bidang sang suami. "Hati-hati di jalan, bilang sama sopir kamu, jangan ngebut."

"Iya, sayang." Dexter kembali mencium bibir Amareia, Amareia pun melingkari tangannya di pinggang sang suami, membalas lumatan lembut yang suaminya berikan. Di rasa semakin panjang, Amareia menjauhkan wajahnya. "Sudah! Kalau di teruskan, kamu tidak akan ke perusahaan."

Dexter terkekeh mendengarnya, pria itu mengecup singkat kening istrinya dengan penuh cinta. "Aku berangkat, kalau terjadi sesuatu, langsung hubungi aku, sayang."

"Iya,"

Amareia mengantar Dexter sampai ke pintu utama, melambaikan tangan melepas kepergian sang suami sedangkan anak-anaknya sendiri sudah berangkat sejak pagi tadi, iya pagi, sekarang saja sudah pukul 11 tapi Dexter baru berangkat ke kantor. Jangan tanya kenapa pria itu berangkat siang, alasannya, sudah pasti karena urusan ranjang yang selalu pria itu utamakan.

Selepas kepergian Dexter, Amareia masuk kembali ke dalam kamarnya. Wanita itu mengambil ponselnya untuk menghubungi Hans, "Hans, bisakah kau berikan rekaman CCTV ke mana saja Shamaira kemarin?"

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang