67 - Dua Gadis Kecil Mason

5.3K 453 5
                                    

"Mom, Dad, siapa dia?"

Amareia sengaja membawa Lea ke kediaman utama Mason untuk memperkenankan Lea pada Leo, tak menyangka jika Aysele serta Aillard juga ada di kediaman utama Mason. Tentu saja benak mereka di penuhi tanda tanya apalagi gadis kecil itu tampak sangat dekat dengan Ibu mereka, Aysele tak suka!

Dengan penuh perhatian, Amareia menyentuh bahu putrinya. Menatapnya lembut, "Adik sepupunya Aysele. Namanya Lea,"

Sepasang mata Aysele berkilat dengan sangat tajam, "Dia? Adik sepupuku?"

Amareia mengangguk, "Benar, sayang. Di sayang ya Adiknya,"

"No! Hanya aku! Hanya aku anak perempuan satu-satunya di keluarga Mason! Tidak boleh ada yang lain!!" Aysele berteriak dengan keras, gadis kecil itu menepis tangan Amareia di bahunya dengan langsung berlari pergi menuju kamarnya.

Melihat kepergian Aysele dan tatapan tak sukanya pada Lea, Lea menunduk sangat dalam. Amareia, Dexter, mau pun Aillard menghela napas mereka berat. "Mom, Dad, biar aku yang bujuk Aysele."

"Baiklah, son. Terima kasih ya," Dexter mengusap kepala putranya, Aillard pun mengangguk, bergegas pergi menyusul Aysele tanpa menyapa Lea lebih dulu. Tindakannya secara tidak langsung, membuat Lea semakin merasa tak di terima di mana pun, semua orang tak menyukainya seperti calon orang tua angkat yang selalu gagal mengangkat dirinya sebagai anak mereka.

"Mommy, Lea mau pulang." Cicitnya dengan tatapan takut, Amareia tentu mengerti perasaan putri kecil Shamaira ini, di peluknya Lea dengan hangat.

"Besok kita pulang ya, sekarang Lea harus bertemu seseorang."

"Siapa Mommy? Bukankah Lea tidak akan di terima siapa pun?"

"Hush, tidak boleh mengatakan kalimat itu. Lea selalu di terima semua orang, sekarang, Lea ikut Mommy ya."

Amareia membawa Lea bertemu dengan Leo di kamar pemuda kecil itu, meminta izin masuk, setelah diizinkan, baru Amareia masuk dengan membawa Lea ke kamar saudara laki-laki bocah perempuan itu, Leo. "Nak, Mommy mau memperkenalkan seseorang pada Leo."

Leo langsung menghentikan dirinya yang tengah mengerjakan tugas dari guru, dia berdiri, berjalan menghampiri Amareia yang di belakangnya ada seorang gadis kecil bersembunyi. "Siapa, Mom?"

Amareia membawa Lea kehadapan Leo, membuat pemuda kecil itu terdiam, tatapannya berubah sendu ke arah Lea. "Wajahnya sangat mirip Mama,"

"Benar, ini Adiknya Leo."

"Adik Leo?"

Amareia mengangguk, "Adik kandungnya Leo. Peluk Adiknya, sayang."

Tanpa menolak, Leo memeluk Adiknya dengan begitu erat. Wajah Lea yang persis sang Mama membuat Leo tak memiliki keraguan sedikit pun, Lea memang Adiknya yang keberadaannya baru Leo ketahui.

"Lea selama ini di mana?" Tanya Leo pada Lea yang mendongak, tak menyangka jika ada yang menerimanya, tidak seperti Aysele juga Aillard.

"Di panti asuhan lalu di ajak Mama Shamaira pulang ke rumah Nenek,"

"Nenek? Nenek Dante?"

Lea mengangguk.

***

"Aysele,"

"Pergi Aillard kalau kau hanya ingin mengatai aku kekanak-kanakan!"

Aillard menutup pintu, berjalan mendekati saudari kembarnya lalu duduk di samping Aysele. "Memang, memang aku ingin bilang kau sangat kekanak-kanakan. Kau mempermalukan dirimu sendiri di depan gadis kecil yang jelas lebih muda dari dirimu tapi sudah kau intimidasi,"

"Diam! Aku tidak butuh semua kalimat yang kau katakan! Pergi Aillard!"

"Tidak akan, kenapa juga aku harus pergi? Ini kediaman keluarga Mason, aku juga keluarga Mason."

Aysele mengepalkan tangannya kuat, ingin sekali meninju saudara kembarnya ini. "Jika kau datang hanya untuk mengatai aku, mending pergi sekarang!!"

"Siapa yang mengatai dirimu? Ayolah, Aysele. Apa kau tidak sadar wajahnya sangat mirip dengan siapa?"

Aysele terdiam, "Maksudmu?"

"Gunakan otak cerdasmu, wajahnya mirip siapa? Bahkan persis seperti pinang di belah dua!"

Deg.

"Tante .... S-Shamaira?"

Aillard mengangguk tanpa beban, "Nah itu kau peka. Wajahnya sangat mirip Tante Shamaira, sudah pasti dia anak Tante Shamaira. Tante Shamaira sudah meninggal, Aysele. Dia sudah tidak punya orang tua lengkap seperti kita, sungguh jahat jika kau memperlakukannya yang tidak punya orang tua dengan begitu buruk."

"Berarti, Lea itu Adiknya Leo?"

"Aku rasa begitu, usia mereka sepertinya tidak berjarak terlalu jauh. Sebelum terlambat, lebih baik kau minta maaf pada Lea sekarang. Kasihan dia, Aysele. Dia datang di bawa Mommy dan Daddy pasti untuk memperkenalkannya jika dia punya banyak keluarga jadi tak perlu merasa kesepian ...."

".... Tapi kamu, kamu malah menatapnya dan memperlakukannya dengan sangat ketus. Belajar berpikir dewasa Aysele, jangan terus kekanak-kanakan!"

Aysele bergeming, pada akhirnya dia meminta maaf dan setelah menghabiskan sepanjang waktu Lea bersama dengan Leo, sudah waktunya Lea kembali ke kediaman Dante. Aysele juga sudah bisa menerima keberadaan Lea meski dirinya masih saja ketus dan dingin pada Lea, berpikir jika posisinya sebagai anak perempuan satu-satunya di keluarga Mason langsung tersingkirkan begitu saja apalagi Lea lebih muda dari Aysele.

Ya, rasa kesalnya tak secepat itu hilang meski secuil dia bisa bersikap damai di dekat Lea.

***

Sudah tersedia versi pdf dengan halaman 300+++ dan bab 100+++

Mumpung masih harga promo, belum kembali ke harga asli, cepat beliii!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mumpung masih harga promo, belum kembali ke harga asli, cepat beliii!!

Versi pdf sudah tamat dengan alur yang jauh lebih jelas!!

Di Wattpad sengaja, banyak yang aku skip tapi di pdf jelas lengkap semuanya tanpa skip!!

Aku tunggu kalian berpartisipasi!!

Oh ya! Pembelian hanya bisa melalui nomor, 0858-6330-2854 atas nama Jeongsa14

Dan pembayaran hanya bisa melalui e-wallet:
- Dana
- Gopay
- Ovo
- Shopee pay
- Pulsa

Sekian, terima kasih banyak!!

Bye sengku❤️‍🔥

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang