"Aku biasanya tidak pernah menggunakan wanita yang sama untuk kedua kalinya, tapi kau pengecualian."
Drake menarik kaki Shamaira yang semula tertekuk, wanita yang kakinya di tarik hanya bisa tertawa pelan. Dia melebarkan kedua pahanya dengan kedipan nakal. "Aku tahu, tubuhku terlalu membuatmu terlena makanya sulit melupakan kenikmatan yang diberikan tubuhku."
"Pelacur memang terlatih,"
Drake melepas seluruh pakaiannya, pria itu menindihi tubuh Shamaira Dante. "Aku lebih suka kau yang memimpin,"
Shamaira kembali tertawa, dia dengan senang hati berpindah di atas tubuh Drake. "Tak aku sangka, kembarannya jauh lebih menggairahkan."
"Aku tak suka membicarakan orang lain saat tengah bercinta,"
"Dia kembaranmu, bukan orang lain."
"Sama saja,"
Shamaira mengangkat bahunya, sebelum melancarkan aksi, wanita itu turun sejenak dari atas tubuh Drake. Dia membuka laci dan mengambil sesuatu dari sana, "Aku tak ingin menumpuk sperma di dalam milikku."
"Cih! Apa pelacur peduli tentang sperma yang masuk ke miliknya? Aku rasa, mereka akan semakin keenakan."
"Kau tak salah,"
Shamaira acuh tak acuh, dia memasangkan sesuatu ke milik Drake dengan penuh godaan. Dia sengaja menggoda Drake, karena memiliki wajah yang tak kalah tampan dengan Dexter, Shamaira jadi memiliki fantasinya sendiri. "Buat aku lupa waktu malam ini," Shamaira kembali tersenyum mendengar ucapan Drake.
Mereka memulai permainan yang panas malam ini tiada henti, Shamaira yang memiliki gairah besar, di satukan dengan Drake yang juga terkenal hiperseks. Keduanya tampak cocok jika jadi pasangan, "Shit! Pelacur memang tak pernah bisa di ragukan," Drake memegang pinggang Shamaira agar semakin cepat bergerak.
Shamaira pun mengikuti, dia bergerak semakin cepat, membuat kepalanya mendongak dengan keringat bercucuran. "Fuck! Kau membuatku tergila-gila!"
"Hm, teruskan."
Saat akan mencapai puncak dan Shamaira tak bisa menahannya, dia pun ambruk di atas tubuh Drake, membuat Drake mendengus. "Bangun! Aku belum keluar!"
"Aku sudah, aku juga lelah."
"Pelacurku tidak boleh mengecewakan," Shamaira terpaksa melanjutkan aksinya sampai Drake yang tak pernah puas, menodongnya dari atas tubuh pria itu. "Kau membuatku bosan," Drake memakai pakaiannya dan meninggalkan Shamaira begitu saja.
"Pria sialan!"
***
Tok .... Tok .... Tok ....
"Mommy? Mommy?"
Keningnya berkerut samar, secara perlahan, Amareia membuka kelopak matanya, wanita itu mendengar suara putrinya memanggil tapi bukankah dirinya sedang melakukan perjalanan bisnis bersama dengan Dexter?
"Mommy? Mommy mendengarku?"
"Ya, sayang! Sebentar," Amareia langsung menyingkap selimutnya, wanita itu turun dari ranjang dengan langkah yang terhenti seketika. Matanya berpaling ke setiap sudut ruangan, ini kamarnya di apartemen. Tunggu, jangan bilang, dirinya kembali ke masa depan?
"Mommy?"
"Wait, darling!"
Buru-buru Amareia melangkah membuka pintu, di sambut wajah cantik putrinya. "Ada apa, sayang?"
"Ini sudah pagi, Mommy."
"Sudah pagi?" Amareia melirik jam di dinding, wanita itu terdiam. Dirinya bangun lebih lambat tapi tunggu, apa dirinya benar-benar kembali ke masa depan? Jika pada akhirnya kembali ke masa depan, lantas untuk apa dirinya ke masa lalu? Segala pertanyaan begitu banyak di kepalanya, "Sayang, Daddy masih ada di sini?"
"Ada, Daddy yang membuat sarapan untuk kita Mommy."
"Baik, kita ke meja makan ya."
Meski dilanda kebingungan, Amareia tetap menggandeng tangan putrinya menuju meja makan di apartemennya. Dia melihat Dexter yang tersenyum ke arahnya juga ada Leo di sana, "Sayang, di mana Aillard?"
"Aillard mengunci pintu kamarnya, Mom. Aku sudah mengetuk tapi Aillard tidak juga membuka pintu," Amareia terdiam. Dia berkata pada putrinya ingin melihat Aillard lebih dulu, Aysele paham dan menunggu di meja makan bersama Ayah juga Leo.
Di depan pintu kamar Aillard, Amareia mengetuk beberapa kali sampai ada jawaban dan pintu pun terbuka. "Sayang?"
"Mommy,"
Amareia kaget melihat mata sembab putranya, dia pun masuk ke dalam kamar Aillard dengan langsung memeluk anak tampannya itu. "Ada apa, sayang? Kamu mimpi buruk?" Amareia dengan telaten mengusap punggung Aillard, membuat anak laki-laki itu menangis pelan.
"Mommy, aku gagal."
"Gagal? Kenapa, sayang? Kegagalan itu hal biasa, tidak apa-apa kalau gagal, nanti Aillard bisa coba lagi."
"Aku gagal mempertahankan keharmonisan keluarga kita,"
Deg.
Amareia terkejut, wanita itu menangkup rahang putranya dengan lembut. "Apa maksud ucapan, Aillard?"
Dengan mata berkaca-kaca, Aillard menjawab, "Mom. Aku kembali ke masa lalu, saat bangun tidur, aku sudah ada di masa lalu. Aku ingin mempertahankan pernikahan Mommy dan Daddy, karena aku tahu, wanita itu sangat licik melebihi rubah. Aku tak ingin pernikahan Mommy dan Daddy hancur karena kejahatan wanita itu,"
Terkejut? Tentu saja!
Amareia sampai tak bisa berkata-kata saat mendengar sang anak mengatakan jika dia kembali ke masa lalu, sama seperti dirinya. "Dan hari ini, Aillard kembali ke masa depan?"
Aillard mengangguk, "Tapi tidak ada yang berubah, Mom."
Ada, Nak. Ada, Mommy akan memastikan itu.
Sayangnya, Amareia hanya bisa mengatakan semua itu di dalam hatinya. Dia pun mengusap air mata Aillard perlahan, "Anggap semua itu hanya mimpi buruk ya, sayang? Jangan di pikirkan, Mommy yang akan mengurus semuanya."
"Mengurus apa Mommy?"
"Keinginan Aillard,"
"Keinginanku?"
"Hm, apa keinginan Aillard? Mommy akan kabulkan,"
Tatapannya sendu, dia ingin menunduk tapi Amareia menahan dagunya. "Katakan, Nak. Jangan di pendam,"
"Bolehkan Daddy tetap bersama Mommy? Aku tak suka melihat wanita itu,"
Amareia tersenyum, tentu saja. Mommy akan memastikan itu semua, karena sekali pun kembali ke masa lalu tak mengubah masa depan, maka masa depan yang akan Mommy ubah. Semua Mommy lakukan untuk kalian, kedua anak Mommy. Amareia mengecup puncak kepala Aillard, "Baiklah. Sekarang, Aillard ke meja makan ya? Kita harus sarapan, Daddy sudah membuat sarapan."
Jika kembali ke masa lalu berhasil membongkar kedok beberapa orang yang nyatanya berbau busuk, maka Amareia akan memanfaatkan semua yang dia tahu untuk mengumpulkan bukti sebagai bumerang atas perbuatan mereka. Terutama, Dale Chesner dan Shamaira Dante. Mereka berdua merencanakan rencana licik yang membuat Amareia menaruh dendam.
Padahal, jika tak kembali ke masa lalu, Amareia tak akan mengusik kehidupan Dale Chesner mau pun kehidupan pernikahan Shamaira dan Dexter. Tapi karena sudah terlanjur tercebur, ibarat kata, Amareia akan sekalian menyelam. Shamaira berhasil menghancurkan pernikahannya, maka siap-siap pernikahannya pun akan dihancurkan oleh Amareia.
Dia merebut Dexter dengan cara menjijikan.
Maka Amareia juga akan merebut Dexter dengan caranya yang lebih berkelas.
Darah di balas darah.
Air di balas air.
Tak akan ada kata pengampunan untuk kesalahan fatal Shamaira Dante dan Dale Chesner di masa lalu.
Karena Amareia yakin, kejahatan mereka tak hanya tentang kehancuran rumah tangganya. Ada begitu banyak kejahatan yang belum Amareia tahu tapi akan segera dirinya ketahui.
Kalian berhasil membuatku menjadi seseorang yang pendendam.
***
200 komentar untuk selanjutnya!!!
BYE SENGKU!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerat Takdir Dua Masa
Fantasy(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraiannya 6 tahun silam dengan Dexter. Dengan bekal nama-nama mereka yang ikut campur dalam kehancuran ruma...