33 - Pembatalan Kontrak

14.9K 796 80
                                    

"Aku tak terima jika di perlakukan seperti ini!"

Shamaira menatap pantulan wajahnya dari cermin di kamar mandi ruangannya di rumah sakit, dia masih marah karena mendapat hukuman dari Dexter atas apa yang dia lakukan pada Leo─ mencambuk anak kandungnya sendiri. "Dex, hanya aku yang pantas menjadi istrimu, wanita jalang itu tidak akan pernah cocok menjadi istrimu! Hanya aku! Hanya aku yang mampu mengimbangi dirimu!"

"Dex, aku bersumpah, aku akan memperlakukan Leo dengan baik jika dengan cara itu, aku bisa menarik perhatianmu kembali."

Shamaira keluar kamar mandi dengan langsung dikejutkan akan kehadiran Dale Chesner, "Kenapa kau di sini?! Kau harus pergi, Chesner! Bahaya jika suamiku datang dan melihat dirimu!"

Wajah Dale Chesner tampak panik bukan karena ucapan Shamaira tentang Dexter, melainkan, "Shamaira! Tolong bantu aku! Aku tidak ingin di penjara lagi!"

"Kau kenapa?" Kening Shamaira berkerut, melihat kepanikan di wajah Dale Chesner dan tatapannya yang waspada.

"Amareia menolak syuting film erotis yang sudah aku tanda tangani kontraknya, aku akan di penjara jika dia benar-benar tak ingin syuting!"

Satu alis Shamaira terangkat, "Syuting film erotis? Siapa lawan main dalam film itu?"

"Dylan Thomas, seorang aktor yang jam terbangnya sudah tinggi tapi Amareia terlalu sombong dengan menolak syuting! Aku tak habis pikir dengan wanita sialan itu! Padahal dengan mengambil peran dan mulai syuting, namanya sebagai aktris akan semakin melambung tinggi!"

Semakin melambung tinggi?

Sekilas ide tiba-tiba terbayang di kepalanya, "Siapa sutradara film itu, Chesner?"

"Memangnya kenapa?"

"Jawab saja! Kau mau aku bantu supaya tidak masuk penjara kan?"

Dale Chesner menyebut nama sutradara yang bertanggung jawab, senyum Shamaira pun terukir penuh arti. "Katakan pada sutradara itu, akan ada seseorang yang menemuinya dan memastikan jika film akan berjalan sesuai rencana. Tapi tunggu, tidak sekarang."

"Apa yang kau rencanakan, Shamaira?"

"Sesuatu yang tidak akan membuatmu masuk penjara,"

"Apa aku bisa mempercayaimu?"

"Terserah, lagi pula, aku tak butuh kau percaya."

Dale Chesner menatapnya dengan memicingkan mata, "Kau suka sekali masuk rumah sakit."

"Cih!"

***

2 Minggu setelahnya.

Shamaira sudah berhasil menyembuhkan luka-luka di wajah dan punggungnya, wanita dengan gaun jauh di atas lutut juga riasan wajah yang lebih mencolok itu tampak duduk tenang di kursi tengah sebuah mobil yang tengah melaju menuju lokasi yang ditujunya.

Tiba di parkiran lobi sebuah hotel ternama, Shamaira turun, berjalan anggun memasuki lift yang membawanya ke lantai 15. Dia tersenyum miring, sebelum menekan bel dan pintu terbuka. Memperlihatkan seorang pria berperut buncit yang mungkin sudah berusia kepala 4 mendekati kepala 5. Shamaira tak memikirkan perihal usianya.

"Tuan Robinson?"

Pria itu tersenyum mesum melihat tubuh ideal Shamaira yang pasti menjadi fantasi liar banyak pria hidung belang di luar sana, "Benar sekali, Nyonya. Silakan masuk," Shamaira masuk ke dalam kamar hotel tersebut, dia duduk dengan posisi yang sengaja untuk menggoda. Pria berperut buncit yang memiliki gairah mudah terpancing itu langsung menelan air liurnya dengan tatapan penuh damba.

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang