46 - Kelakuan Aneh

12.1K 845 326
                                    

"Cut!"

Shamaira langsung bangkit dari atas tubuh seorang aktor muda berusia 25 tahun, dia mengawali karier memang sebagai pemeran pendukung dalam film erotis, beberapa tahun kemudian, dia akhirnya bisa menjadi tokoh utama dalam film erotis yang di mainkannya. Dan hari ini, dia kembali mendapat tawaran main film erotis dengan seorang pendatang baru.

Vivian sebagai manajer sekaligus asisten Shamaira mendekat, dia memasangkan handuk kimono ke tubuh artisnya. "Kau tidak mengecewakan, Shamaira." Meski pendatang baru, akting dan keahlian Shamaira di atas ranjang membuat chemistry keduanya sangat dapat. Sutradara juga mengangguk puas dengan hasil akting keduanya yang terlihat natural.

Jelas natural, tanpa menjadi artis pun Shamaira sudah terbiasa akting menjadi wanita lemah lembut yang mudah ditindas. Apalagi masalah ranjang, ibarat kata, Shamaira adalah suhunya. "Terima kasih, Andreas."

Syuting hari pertama telah usai, Shamaira dalam perjalanan kembali ke kediamannya. Dia sengaja meminta Andreas mengikuti balik akun instagramnya agar pengikut pria itu juga mengikuti akun dirinya. Benar saja, akunnya yang sepi langsung ramai. Bukan ramai yang mengikuti, tapi ramai yang membandingkan dirinya dengan Amareia juga menghakimi dirinya yang main film erotis.

vanilasmith aku dengar, Shamaira main film dengan Andreas

kualaduni iya kah? Apa mereka main film +++??

vanilasmith aku rasa iya! Andreas pemain film erotis, sebelumnya Shamaira juga hampir main film erotis menggantikan Amareia

jinggaaaaa tapi wajahnya mendukung, dia mirip wanita cabul

Tangan Shamaira yang memegang ponsel mengerat, dia tidak suka di bilang cabul. Dia pun membalas pesan mereka, "Aku bukan wanita cabul! Kalian yang cabul! Hati-hati, aku bisa menuntut kalian ke ranah hukum!" Ketiknya dengan emosi menggebu-gebu.

kasturihel dia marah? Kalau marah berarti benar, jangan takut! Kita di posisi yang benar, kebenaran tidak akan membuat kita rugi terlalu lama

vanilasmith benar! Jangan takut, Ayahku pengacara, aku akan berada di pihakmu!

"Mereka benar-benar sialan!"

Sudah di katakan, dunia publik figur tidak seringan bayangan Shamaira. Dunia publik figur itu kejam, namun beruntung, Amareia diberkati kesempurnaan hidup yang membuatnya selalu di sanjung alih-alih di hakimi oleh pemilik sosial media lainnya.

"Aku bersumpah! Kariermu akan hancur Amareia! Sebentar lagi, sebentar lagi kariermu akan hancur berantakan!!"

***

Malam Minggu, tak biasanya Amareia merengek menelepon Dexter yang tengah rapat penting. Sebelum berangkat, bahkan Dexter sudah izin pada istrinya, dia ada rapat dengan pemegang saham lalu di lanjut rapat penting yang tidak bisa di wakilkan. Amareia mengantar suaminya sampai depan pintu utama dengan senyum manis, namun sejam kemudian, dia tiba-tiba merengek menelepon suaminya.

"Dex, ayo pergi kencan denganku malam ini."

Di seberang sana, Dexter yang menghentikan sebentar rapat memijat pelipisnya. "Sayang, aku sedang rapat penting. Tunggu sebentar lagi ya?"

"Jadi, rapat lebih penting dari pada aku?"

"Bukan begitu, sayang. Kita akan kencan, tapi aku selesaikan rapat dulu ya. Dua puluh menit,"

"Mau sekarang! Pokoknya mau sekarang!!"

Di seberang sana, Dexter kembali memijat pelipisnya. "Dua puluh menit lagi ya, sayang?"

"Kalau begitu, tidak usah tidur di kamar!"

Tut.

"Shit!"

Dexter tidak sengaja mengumpat di depan kolega bisnisnya yang kini saling pandang, di susul kedatangan Sarah dengan membawa sepiring kentang goreng. "Tuan, ini kentang goreng yang Anda inginkan."

"Pakai saus tomat kan? Tidak pakai saus cabai kan?"

Sarah tahunya, sang Tuan benci saus tomat tapi malam ini, saat rapat tengah berjalan, Dexter tiba-tiba meminta kentang goreng dengan banyak saus tomat bahkan dia mau detik itu juga. Sarah selaku sekretaris yang bisa menjabat sebagai asisten pula, akhirnya undur diri untuk memesan kentang goreng karena Dexter maunya, Sarah sendiri yang ke kasir untuk memesan kentang goreng.

"Iya, Tuan."

"Bungkus! Aku mau yang tetap krispi, saus tomatnya di pisah, harus di wadah kecil yang pakai tutup bentuk bulat. Sekarang kita pulang,"

Sarah mengerjap, "Ya Tuan? Pulang?"

Dexter tiba-tiba berdiri, "Rapat selesai sampai disini. Kita lanjutkan di hari lain,"

Jika Dexter sudah mengeluarkan keputusan, tidak ada yang berani membantah. Mereka semua pun berdiri, Sarah juga undur diri untuk membungkus kentang dan meminta wadah sesuai yang Tuannya mau. Di tempatnya, Dexter menatap seorang pria. "Kau, siapa namamu?"

Seorang pria berkaca mata kotak yang Dexter tanya menunjuk dirinya sendiri, "Saya, Tuan?"

"Iya, kau!"

"Saya Thoni, Ada apa, Tuan?"

"Kau bisa menyetir?"

"Bisa, Tuan."

Dexter tiba-tiba tersenyum, membuat firasat pria itu mendadak tidak enak saat ini. Apalagi, saat Dexter melepas jasnya, "Kita tukar jas! Aku suka jas yang kau pakai, kau juga wajib menjadi sopirku malam ini! Antar aku pulang,"

Para kolega bisnis saling pandang melihat keanehan pimpinan perusahaan Mason satu itu, "Ya Tuan?"

Dexter mendengus, "Apa kau tuli? Aku bilang tukar jas! Kau juga harus jadi sopirku!"

Thoni yang hanya bawahan menatap pimpinan perusahaanya, ketika pimpinan perusahaannya mengangguk, dia pun melepas jasnya, bertukar jas dengan Dexter. Bahkan, dia harus menjadi sopir dadakan seorang Dexter. Dan Sarah yang melihat sopir Dexter berganti orang, kini mengerutkan kening sembari memberikan kantong kertas kepada Tuannya.

"Tuan, Anda merekrut sopir baru? Jas Anda juga berbeda,"

Dexter mengangkat bahunya acuh tak acuh, pria itu membuka kantong kertas, dia membuka kotak makanan berisi kentang goreng. Dengan sekte baru, yaitu menghabiskan lebih dulu saus tomatnya baru memakan kentang, Dexter menatap sekilas ke arah Sarah yang duduk di kursi samping pengemudi.

"Tadi aku bertukar jas, Sarah."

"Bertukar jas, Tuan?"

Dengan mulut penuh kentang, Dexter mengangguk. "Hm!"

Sarah sampai kehilangan kata-kata saking kagetnya, "Dengan siapa, Tuan?"

"Itu," Dexter menunjuk Thoni dengan stik kentangnya, Sarah pun langsung menyadari jika Thoni menggunakan jas Tuannya dan Tuannya memakai jas Thoni. Bisa-bisanya ....

"Tuan maaf, tapi Anda mirip wanita hamil yang sedang mengidam. Kelakuan Anda hari ini sangat aneh, Tuan. Anda tidak suka saus tomat, tiba-tiba menghabiskan banyak saus tomat. Anda tak suka memakai pakaian yang pernah di pakai orang lain karena bau parfum yang berbeda, tapi sekarang, Anda malah bertukar jas."

Kunyahan Dexter langsung berhenti mendengar ucapan sekretarisnya, dia pun mengerjap. "Mengidam?"

"Hanya mirip, Tuan. Tidak mungkin kan jika Anda hamil?" Sarah terkekeh tapi kekehannya redup saat dia ingat sesuatu. Dia pun menatap ke belakang dengan sepenuhnya, "Tuan! Nyonya Amareia hamil?!"

"Istriku hamil?"

Bukannya menjawab, Dexter malah bertanya balik dengan wajah tak bisa di jelaskan. Matanya memelotot, pipinya menggembung karena berisi banyak kentang. Pria dingin ini tampak menggemaskan, ke mana hilangnya sifat dingin, cuek, dan kejam dirinya?!

***

300 komentar untuk selanjutnya!!

Bye Seng!!

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang