Café Lunar, 11.30 WIB
Setelah Elsa menceritakan semua hasil pertemuannya dengan team SMO pada Via, keesokan harinya Via kembali membuat janji temu dengan Team SMO.
Janji temu kembali disusun bersama dengan pria bernama Nyoman, karena memang contact chat awal Via adalah dengan pria itu.
Karena menyesuaikan dengan jadwal Via, maka pertemuan tersebut kembali disusun hari ini. Dua minggu dari pertemuan awal Elsa dengan team SMO.
Mereka mengatur sebuah lunch meeting di sebuah kafe yang tidak jauh dari Kampus Via dan Elsa.
Via tetap menyeret Elsa ke dalam permasalahannya ini. Elsa tidak punya pilihan lain, selain menuruti permintaan sahabatnya ini.
Disinilah kedua perempuan tersebut sudah duduk manis. Mereka sudah memesan makanan terlebih dahulu, karena chat pria bernama Nyoman menyatakan bahwa team mereka akan terlambat.
Jauh di dalam lubuk hatinya, Elsa menantikan pertemuan ini. Ya, tak bisa dipungkiri, pertemuan awal dengan Baron kemarin sedikit membuat ia penasaran akan pria itu. Elsa bahkan sampai menelurusi social media mencari pria tersebut. Namun nihil. Sepi sekali kehidupan social pria itu.
Kedua wanita tersebut sedang menyantap makanannya yang sudah setengah porsi ketika mereka menangkap kehadiran dua orang pria yang berjalan kearah mereka.
Elsa mengenali Pras, si pria gondrong yang sebelumnya sudah pernah ia temui. Otomatis Elsa melambaikan tangannya, menandakan keberadaannya dan Via di meja tersebut.
Sedikit kecewa, karena Pras datang bersama pria tinggi, putih, agak bule, ganteng. Ya, ganteng juga, tapi bukan Baron. Elsa yakini, pria itu lah yang bernama Nyoman.
Kedua pria tersebut sudah berdiri di hadapan Elsa dan Via. Elsa dan Via berdiri menyambut mereka, mereka berempat kemudian sama-sama saling menjabat tangan dan mengenalkan diri masing-masing. Benar, si tinggi bule ini lah yang bernama Nyoman.
"Maaf ya lama menunggu, tadi ternyata ada kecelakaan. Macet total" Nyoman memulai pembicaraan ketika mereka mulai duduk di kursi masing-masing.
"Iya, ga apa-apa Pak Nyoman. Tapi kami sudah mulai makan ini, silahkan Pak Nyoman dan Pak Pras memesan makanan dulu" sahut Via sopan
"Oh, tidak usah Mbak Via, kami tadi sarapannya terlambat, jadi masih kenyang ini" kali ini Pras yang menjawab ramah, diikuti anggukan Nyoman.
Nyoman dan Pras akhirnya hanya memesan kopi. Mereka berempat mengobrol santai sambil menunggu Via dan Elsa menyelesaikan makanannya.
Obrolan serius pun dimulai setelah Via dan Elsa menyelesaikan makan siang mereka.
Sebelum memulai pembicaraan, Pras mengeluarkan 3 lembar kertas, yang berisi dokumen Term and Condition dan menyerahkannya pada Via.
Nyoman meminta maaf singkat akan kejadian penolakan sebelumnya dan menjelaskan kembali apa yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh Baron tempo hari mengenai Term and Condition kerjasama yang akan mereka lakukan ke depannya.
Setelah Via menandatangani lembar Term and Condition. Nyoman meminta Pras memindai kondisi lingkungan sekitar mereka. Pras berkeliling sejenak, memperhatikan sekitar sambil memegang sesuatu yang seperti pulpen yang ia keluarkan dari kantongnya. Kemudian duduk kembali, melirik ke Nyoman, seolah itu adalah kode. Nyoman mengangguk pelan.
"Maaf ya,hal ini harus dilakukan, karena kita melakukan pertemuan ini diluar kantor kami. Mungkin Mbak pikir kami sedikit berlebihan, tapi percaya lah, hal ini demi keamanan bersama" Nyoman sedikit menerangkan.
Via dan Elsa mengangguk kagum. Walaupun Elsa pikir sedikit berlebihan, mengingat kasus ini kan hanya kasus menyelidiki pacar saja kan. Bukan kasus perampokan besar atau bahkan pembunuhan gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..