Part.32

3.3K 302 42
                                    

Apartemen SMO, 12.13 WIB

Lift apartemen baru saja akan menutup, hendak membawa Elsa dan Baron di dalamnya, ketika tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu lift tersebut. Nyoman masuk dengan napas terengah-engah.

"Abis marathon lo?" kaget Baron memperhatikan Nyoman yang sedang mengelus-elus dadanya, meredakan ngos-ngos-an yang membuatnya sedikit sesak.

"Lo bangke, dipanggilin ga nengok-nengok!" jawab Nyoman kesal, melotot pada Baron. Tapi kemudian secepat mungkin merubahnya menjadi senyum manis ketika menengok pada Elsa.

"Eh, ada Elsa!" sapa Nyoman tersenyum.

"Kak? You okey? Ngos-ngos-an banget, udah jompo ya?" jawab Elsa dengan senyum jahilnya. Baron tertawa diiringi dengan tatap kesal Nyoman.

"Lo tuh! Berasa dunia milik berdia!" Jawab Nyoman.

"Dua Kak! Dunia milik 'BERDUA' bukan 'BERDIA' " sahut Elsa membetulkan perkataan Nyoman dengan gemas.

"Ya kan, kalo lo ama dia, berarti 'BERDIA'!" jawab Nyoman dengan senyum jahil.

"Bodo amaaat! Kok lo jokes nya bapak-bapak banget!" jawab Elsa mengelus dada. Baron terbahak dengan interaksi dua manusia ini.

**

Waktu sudah menunjukan pukul 13.30 WIB. Semua anggota SMO termasuk Elsa baru saja menyelesaikan makan siang mereka, walaupun ada sedikit insiden pada awal kedatangan Baron, Elsa dan Nyoman tadi.

Dimana Nyoman ternyata membelikan bubur untuk Tama dan Niel. Yang tentu saja bubur tersebut sudah dingin dan tidak enak, karena dibawa keliling ketika mengejar Raul.

"Si tolol emang si Nyoman! siang bolong beliin bubur! Suka ga ada otaknya anjing!" kesal Tama sembari membuat mi untuk nya dan Niel. Mereka malas untuk order online, karena sudah sangat lapar.

Nyoman bukannya minta maaf, malah terbahak-bahak melihat Tama dan Niel yang mengomel karena ulahnya.

"Ron, order kopi Ron!" Pras membuka pembicaraan, mereka sudah duduk bersama di ruang depan.

"Yang point aja Ron, enak!" Tama menambahkan.

Baron menyerahkan ponselnya pada Elsa yang duduk selonjoran di sebelahnya. Elsa memandang Baron bingung.

"Apa?" tanya Elsa

"Pesenin!" jawab Baron sekenanya. Elsa dengan malas mengambil ponsel Baron, membuka aplikasi online dan mencatat pesanan apa saja yang diminta oleh semua orang yang ada disana. Hal itu tak luput diperhatikan oleh seluruh team dengan senyum pernuh makna. Sementara kedua oknum sepertinya melakukan itu dengan spontan, tanpa menyadari yang dilakukan mereka mengundang perhatian.

"Nyo, update!" Baron membuka percakapan

"Tadi gue udah mau masuk cendrawasih pas papasan sama mazda si Raul, jadi gue puter balik! Ternyata dia cuma ke mini market, belanja sebentar, terus balik ke kontrakan! Jadi gue balik kanan!" jawab Nyoman.

"Oke! Gue juga dapet info dari tukang ketoprak tadi. Katanya si Raul itu punya anak cowok! Berarti sesuai sama info dari orang bubur kacang ijo yang di rumah lama ya Pras?" Baron

"Iya, info dari kang bubur kacang ijo yang di rumah lama, si Raul itu ada 2 anaknya, satu anak cowo, satu anak cewe. Tapi kang kacang ijo udah lama ga liat anak cowonya itu!" Pras menjawab setelah membuka catatannya.

"Gue izin masuk kakak-kakak!" Elsa kali ini mengeluarkan suara.

Semua anggota team menatapnya. Elsa yang semula grogi, memantapkan dirinya untuk berbicara.

"Jadi, sebelumnya gue minta maaf, kalau gue sok tau ikut-ikutan, tapi biar gimana, gue ini ikutan penasaran apalagi setelah ketemu Lala kemarin.."

"Nah, gue di rumah ada bibi yang suka bantu nyokap kan, ternyata keponakannya bibi gue ini kerja di rumah Raul. Tapi panggilan gitu, seminggu paling banyak 2 kali dipanggil untuk beres-beres!"

Silent Mode Operation! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang