Markas, Unit 2110, pkl. 01.30 WIB
Drrrttt...drrrttt...
"Rooon!! Barooon!!!" teriakan Pras membahana di bed tempatnya sedang tidur.
"Anjing! Si Baron kemana sih?! Roon! Hp lo ini!!" kali ini Tama yang berteriak.
Pras dan Tama memang sedang rebahan kemudian tertidur di bed lipat ruang dalam markas. Mereka tidak menyadari kalau ketiga teman lainnya sebenarnya sedang keluar apartemen.
Karena kelaparan di tengah malam, Baron, Nyoman dan Niel keluar untuk nongkrong, mereka ingin ngopi sambil makan roti bakar. Ketiga sahabat itu pergi begitu saja tanpa membangunkan Pras dan Tama yang terlihat sedang nyenyak.
Ternyata ponsel Baron tertinggal di bed lipat, ia memang rebahan disitu tadi sebelum diusir oleh Pras, karena melihat Baron hanya bermain dengan ponselnya,Pras yang sangat mengantuk mengusirnya. Herannya Baron menurutinya tanpa complain.
Karena tidak kunjung mendapat jawaban dari Baron, Pras kemudian bangun dari tidurnya, sembari membawa ponsel Baron ia melangkah ke ruang depan sambil mengumpat. Sepi.
Pras kembali ke dalam dan membangunkan Tama.
"Tam, kok sepi dah! Bangsat! Kita ditinggal Tam!" sahut Pras sambil membanting pantatnya kembali ke bed.
"Pada kemana emang?" jawab Tama mengantuk
"Auk! Ini si Elsa nelfonin mulu, penting apa ya?" Pras kembali menengok pada ponsel Baron yang masih ada dalam genggamannya. Benda itu kembali bergetar, menunjukan nama Elsa di layarnya.
"Angkat Pras! Berisik!" sahut Tama lagi, malas dan kesal karena sangat mengantuk.
"Ntar si Baron ngamuk ga tapi?" Pras
"Siapa suruh ditinggal! Buruan! Berisik!" Tama
"Bangke lo!" umpat Pras, tapi kemudian mengangkat sambungan dari Elsa.
"Kak! tidur ya? Maaf kak ganggu!" Elsa langsung menyerocos begitu sambungan telfon diangkat.
"Sa! Maaf, ini Pras, Baron ga tau lagi kemana, HP nya ditinggal! Kenapa Sa? Ada yang urgent?" Pras buru-buru menjelaskan dirinya pada Elsa.
"Oalah, lagi pada di markas ya Kak?" Elsa
"Iya, dari kemarin kita tidur disini Sa. Kenapa Sa?" Pras
"Oh..gitu.maaf ya Kak ganggu, soalnya Kak Baron bilang jam berapapun suruh hubungin aja kalau ada apa-apa" Elsa
"Iya Sa, santai, kenapa Sa?" Pras
"Mmmh..gini Kak, kemarin itu kan Kak Baron sempet minta nomornya security kompleks kan, si Pak Amin! Barusan si Pak Amin ini chat gue Kak, ngabarin,katanya si Raul baru aja dateng ke rumah kontrakan yang 3 rumah dari rumah gue itu loh Kak!" jelas Elsa panjang lebar.
"Pak Amin yang ternyata security si Lala dulu ya?" Pras memastikan.
"Iya Kak! Gue sebenernya udah chat Kak Baron juga, tapi ga dibales! Gue takutnya urgent dan harus diinfo segera, makanya gue telfon, maaf ya Kak.." tambah Elsa lagi, tak enak karena suara Pras terderngar seperti suara bangun tidur. Ia pasti membangunkan lelaki gondrong itu!
"Halo? Kak?" Elsa memanggil Pras, karena tidak ada suara di ujung sana.
"Eh iya Sa! Sorry, tadi lagi mikir! Oke deh Sa, thanks infonya ya! Ni gue cari dulu si Baron, ga tau kemana dia! Nanti kita update lagi ya! Lo tidur aja Sa! Insyaallah aman!" jawab Pras kemudian.
"Oke Kak, makasi ya Kak! bye!" Elsa menutup pembicaraan mereka di ponsel.
Pras terdiam begitu menutup sambungan telfonnya dengan Elsa. Sialan juga ni laki-laki tua Bangka! Udah tua makin bertingkah! Bukannya ingat neraka! Bikin repot! Batin Pras geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..