Part.71

3.7K 458 41
                                    

Rumah Sakit,

Ruang Rawat Tama, 18.30 WIB

Kecuali Pras, semua anggota Team SMO sudah berkumpul di ruang rawat Tama. Pras masih dalam perjalanan ke Rumah Sakit katanya, sekalian membawa makan malam seluruh Team!

Siapa suruh datang telat! Kata Niel di telfon ketika Pras melakukan protes dan meminta teman-temannya untuk membeli online saja, karena malas mampir membeli makanan. Semua kompak menolak untuk online dan meminta Pras membeli langsung, dengan alasan karena ingin merepotkan saja!

Bangsat! Maki Pras di telfon yang tentu saja tidak digubris oleh semua yang ada.

Pras membawa gembolan berisi nasi goreng, martabak, gorengan dan es teh manis pesanan teman-temannya, dengan tampang cemberut yang sekali lagi tidak dipedulikan oleh teman-temannya.

"Lo kapan boleh pulangnya sih Tam?" sahut Niel setelah menghabiskan nasi gorengnya.

"Kenapa emang?" tanya Tama, masih mengunyah.

"Kebanyakan mau lo selama dimari!" sambar Pras kesal.

"Ah! Kalo gitu gue minta lamain dah!" iseng Tama.

"Tolol!" seru Niel melotot kesal.

Sebagai orang yang sering mendapat giliran menunggu di Rumah Sakit, memang Niel yang paling sering direpotkan oleh Tama.

Semua sudah dalam mode serius, bungkus makanan sudah dibuang dan dirapihkan oleh Baron, sebagai si paling pembersih diantara semua.

Pras beranjak untuk menyeduh kopi untuk semua temannya sebelum meeting sungguhan dimulai.

"Mulai?" tanya Nyoman, menatap temannya satu per satu.

"Gas!" sahut Tama.

"Oke, gue runut berdasarkan cerita Dimas kemarin ya!" Baron memulai.

"Pertama : Raul berteman dan bersekongkol dengan Widya dan Rudy! Komplotan yang kita setujui bersama sebagai penipu yang bekerja menjebak janda kaya!"

"Kedua : Kisah Raul yang pacaran sama bos nya! Dapet tanah?!" lanjut Baron, menatap Nyoman.

"Itu kejadian yang kita kasusin buat jeblosin dia ke penjara ya Ron?!" mata Nyoman membulat, merespon tatapan Baron. diikuti anggukan Baron.

"Bener! Tanah yang katanya dikasih ke Raul oleh Bos-nya! Tanah yang ternyata dialihfungsikan sama si Raul, dan bisa bikin kita jeblosin dia ke penjara!"

Niel, Pras dan Tama mendengarkan dengan seksama.

"Selanjutnya kejadian sama ibunya Lala! Dari cerita Dimas ternyata cocok sama cerita Mama Lala, kalau Raul melakukan KDRT! Dan satu lagi point pentingnya : mereka belum cerai secara sah? Karena kalau dari cerita Dimas, Mamanya Lala dan Lala kabur kan?! Sebenarnya cocok sama cerita Mama Lala juga waktu itu sih, dia bilangnya 'bawa Lala sebelum si Raul nyakitin Lala juga', artinya kabur kan?" Baron.

"Iya, gue juga mau nanya itu tadi! Masukin ke list to be confim berarti Tam!" Pras menyahuti, kemudian mengingatkan Tama untuk mencatat pada tabletnya.

"Keempat, kasus sama nyokap gue! Tapi dari situ ga ada yang bisa diambil! Kasus kejahatan minor yang ga kuat kalau dibawa ke polisi! Makanya waktu itu gue pake kasus tanah kan!"

"Kelima, di penjara, ternyata Raul kemungkinan besar sudah merencanakan balas dendam ke gue! Karena Dimas diperlihatkan foto nikah Nyokap gue, belum lagi Rudy dan Widya nunjuk foto gue sebagai biang kerok! Asumsi, mereka merencanakan sesuatu dengan menunjukan foto gue sebagai sasaran mereka! "

"Keenam, Raul menyuruh anak gadisnya untuk acting seolah dilecehkan untuk jebak gue!"

Semua anggota team masih dalam mode mendengarkan dan mencerna setiap kata yang keluar dari Baron.

Silent Mode Operation! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang