Part.23

3K 269 27
                                    

"Waalaikumsalam neng.." jawab wanita paruh baya itu. Wajahnya tak dapat menyembunyikan keterkejutan akan kedatangan tamu yang sepertinya belum diinfokan oleh anaknya itu.

"Masuk dulu Teh, sini! aduh Kak Dirga basah banget ya, ayo masuk masuk!" heboh Lala, ia tidak menyadari wajah kaget ibunya.

"Assalamualaikum Tante..kenalin, saya teman baru Lala dari Jakarta, Elsa!" Elsa langsung mencium tangan Ibu dari Lala.

Lala baru tersadar kalau ia belum memperkenalkan teman-teman barunya pada ibunya, pantas saja sang ibu terdiam dari tadi. Lala tertawa, kemudian merangkul ibunya.

"Mah, maaf, Lala sampe lupa! ini temen-temen baru Lala Mah, ketemu pas lagi di pom bensin di Jakarta..Lala ga enak badan, makanya mereka nemenin Lala pulang..baik banget ya Mah.." Lala langsung mencerocos manja pada ibunya.

Sang Ibu tersenyum begitu menengar cerita Lala, ia menyambut uluran tangan Elsa dan menariknya dalam pelukannya juga.

"Waalaikumsalam Neng Elsa..terimakasih yaa sudah baik sama Lala..kalau ini dengan siapa?" sapa Ibu Lala ramah. Ia kemudian melihat pada Baron yang masih terdiam di depan pintu, bingung karena badannya basah.

"Oiya, ini Dirga Tante, dia..." Elsa terdiam, bingung memperkenalkan Baron

"Suami Elsa Tante.." Baron melanjutkan perkataan Elsa, dan mencium tangan Ibu Lala dengan sopan. Elsa masih saja salah tingkah, padahal tahu benar kalau itu adalah drama penyamaran mereka. Untungnya Lala dan Ibunya apalagi Baron tidak menyadari tingkah Elsa.

"Maaf mengganggu Tante, tadinya kami mau ke Bandung, tapi melihat Lala yang sedang tidak enak badan di Pom Bensin, jadi kami nemenin Lala pulang, kuatir ada apa-apa di jalan" lanjut Baron kembali.

Posisi mereka saat ini masih ada di depan pintu masuk. Elsa, Lala dan Ibu sudah berada di dalam, tepat di depan pintu masuk, sementara Baron masih di teras, kondisinya bagian atasnya basah.

"Masuk..masuk Nak Dirga, Neng Elsa.." ibu Lala mempersilahkan kedua tamunya untuk masuk.

"Saya basah Tante, ga apa-apa, nunggu diluar aja.." Baron kemudian menatap pada Elsa dan mendorongnya pelan, menyuruhnya untuk masuk ke dalam.

"Eh, aku ada bawa T-shirt satu lagi kok, kamu pake T-shirt aku dulu aja..nanti masuk angin basah-basahan di luar gitu Mas!" Elsa merogoh-rogoh tas kecilnya. Ia memang membawa kaos cadangan di dalam tas nya itu.

"Gede kok, oversize, cuma warna pink..ga apa-apa lah, dariapada kamu masuk angin!" tambah Elsa dengan senyum jahil. Ia memberikan kaos miliknya untuk digunakan Baron.

"Mas! Cepet ih! Masuk angin nanti!" ucap Elsa kembali dengan intonasi yang lebih tinggi karena Baron tidak juga bergerak.

"Iya Nak Dirga, ganti dulu itu bajunya, nanti baju basahnya Tante angin-angin-kan pake kipas angin, terus nanti disetrika.." Ibu Lala ikut menambahkan.

"Ga usah lah Sa! Ni bentar lagi kering kok!" Baron mengelak, ogah sekali ia mengenakan T-shirt warna pink, dimana wibawa nya kan!

"Mas! Pake gak?!" Elsa melotot memandangi Baron.

"Nak Dirga, udah nurut sama istrinya, daripada malem ga dikelonin!" sahut Ibu Lala kembali dengan senyum jahil.

Elsa dan Baron sontak menengok pada Ibu Lala, bingung menanggapi.

"Maaf yah, disini ga ada baju laki-laki, baju Tante sama Lala juga kecil-kecil, jadi ga bisa nawarin baju yang lain..kecuali Nak Dirga mau pake daster Tante?"

"Eh, ga usah Tante, ga apa-apa..sini Sa bajunya! Maaf Tante, kamar mandinya dimana ya?" Baron mengalah, dibanding daster, t-shirt pink Elsa nampak lebih baik.

Silent Mode Operation! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang