Part.28

2.7K 251 5
                                    


Baron dan Elsa sudah sampai di Cibubur, waktu sudah menunjukan pukul 15.30 WIB. Baron berjalan santai. Mereka sedang berhenti di Pom Bensin untuk mengisi bensin motor yang memang sudah menipis.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan diantara mereka berdua, bahkan saat berhenti makan siang di Puncak tadi pun, mereka makan dalam diam. Hanya berbicara seperlunya saja.

Sebenarnya Elsa ingin meminta maaf pada Baron atas ketidakjelasan sikapnya.

Dia sendiri pun bingung kenapa tiba-tiba kesal pada Baron tadi. Ah, sudahlah, salahkan saja hormon! Enaknya jadi wanita, bisa menutupi ketidakjelasan sikap dengan kata-kata 'maaf, kayanya mau dapet, hormon turun naik'! Ya, itu sajalah alasannya, nanti kalau sudah turun gue ngomongnya! Elsa bermonolog dalam pikirannya.

Sementara Baron tidak mau ambil pusing, mungkin Elsa sedang kelelahan pikirnya. Pembicaraan dengan teman-temannya tadi dianggap angin lalu saja. Ia sudah cukup pusing memikirkan bagaimana cara menjebak Raul.

Baron mengarahkan motornya ke arah rumah Elsa. Sebelumnya Elsa minta mampir ke toilet saat isi bensin di Cibubur tadi, Baron meminta update pada team nya ketika Elsa di kamar mandi.

Dan sesuai info Niel dan Pras, sampai dengan saat ini Raul masih belum menampakan batang hidungnya baik di rumahnya ataupun rumah kontrakannya. Baron pikir Elsa aman untuk pulang dulu ke rumahnya. Biarkan perempuan itu beristirahan dengan proper setelah 3 malam yang penuh drama.

"Gue balik ke rumah Kak?" Elsa akhirnya berbicara pada Baron, setengah berteriak untuk mengatasi kebisingan suara jalan.

"Iya!" jawab Baron singkat

"Udah aman gue?" tanya Elsa lagi. Sebenarnya ia sedang mencari-cari alasan untuk berbicara pada Baron. Hatinya tidak enak, merasa bersalah pada lelaki itu.

"Raul masih nihil di Jakarta! Nanti gue update lagi. Lo istirahat dulu yang proper di rumah!" jawab Baron lagi, masih fokus dengan kondisi jalan.

Elsa hanya mengangguk, ia memantapkan hatinya untuk meminta maaf nanti ketika sampai di rumah.

"Gue perlu ngomong sama orang tua lo dulu ga?" tanya Baron ketika Elsa sudah turun dari motor dan menyerahkan helm nya pada Baron.

"Gue sih kan bilangnya emang kemarin nginep di Via Kak! Jadi aman! Tapi kalau lo mau mampir, ngopi dulu, ayo turun dulu.." jawab Elsa.

"Oh, aman ya! Ga usah deh Sa, thanks! Gue mau istirahat aja kalau gitu! Lain kali aja mampirnya ya! Salam buat orang rumah!" jawab Baron, ia sibuk membereskan helm Elsa di jok motor belakang.

"Kak, gue minta maaf ya tadi pas di Padalarang, tiba-tiba marah ga jelas! Maaf ya, gue kayanya mau dapet deh ini!" Elsa akhirnya minta maaf setelah Baron selesai pada aktivtas membereskan helm. Sesuai rencana, menyalahkan hormon atas sikapnya.

"Santai! Lo kecapekan juga itu! ya udah, istirahat deh! Thanks ya udah repot sama gue dan team 4 hari, 3 malam ini!" jawab Baron tersenyum tipis. Wajahnya tampak lelah.

"Gue seneng kok Kak dapet experience baru jadi detektif hehe!" jawab Elsa tersenyum lucu.

"Ya udah, gue cabut ya! Asalamualaikum!" Baron menjawab Elsa singkat, kemudian menjalankan motornya setelah berdadah singkat dengan Elsa.

Elsa pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

***

Markas, Unit 2110

Semenjak dari Ciwidey, Baron pulang ke apartemen, markas SMO. Awalnya ia ingin pulang ke rumah, sudah tinggal satu blok menuju ke rumahnya, ia baru ingat kalau rumahnya kosong karena Ibu nya sedang di Singapore dan keluarga kakaknya masih di rumah orangtua kakak iparnya.

Silent Mode Operation! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang