Part.30

3.4K 304 17
                                    

Markas, Unit 2110,

Pras sudah tiba di markas sejak pukul 04.10 WIB tadi. Seluruh anggota team menunggu tibanya Pras, mereka semua merasa bersalah.

Pras menceritakan semua kejadian sedetail mungkin, setelah itu Baron memintanya untuk beristirahat kembali, bukan hanya untuk Pras, melainkan ia meminta agar seluruh anggota team untuk beristirahat, dan diskusi akan dilanjutkan jika semua sudah dalam kondisi segar.

Baron pun chat Elsa, memintanya untuk tinggal di rumah hari ini.

Waktu sudah menunjukan pukul 09.32 WIB ketika Baron terbangun. Tadi subuh ia tidur di karpet ruang depan bersama dengan Nyoman. Niel di sofa, sementara Pras dan Tama di bed dalam.

Baron melihat ke sekitar, hanya ada Niel yang masih mengorok di sofa. Ia mencari keberadaan Nyoman, sepertinya bule bali itu sedang merokok di balkon.

Baron ke balkon membawa cangkir merah nya, berisi kopi panas. Benar saja, Nyoman sedang video call dengan Nabil.

Baron menyapa Nabil sekilas, kemudian menempatkan dirinya di pagar balkon, melihat kondisi Jakarta yang sudah mulai panas di pagi menjelang siang ini.

"Bye sayaang..i love you.." sahut Nyoman manja. Baron bergidik mendengarnya.

"Lo ga kebangun gara-gara suara gue kan Ron?" tanya Nyoman. Ia sudah meletakan ponselnya pada meja dan merebut cangkir kopi Baron dari tangan si empunya.

"Kagak, emang udah kebangun aja!" Baron menjawab sambil mendelik kesal karena cangkirnya direbut Nyoman.

"Belom pada bangun yang laen?" Nyoman menyahut, mengembalikan cangkir Baron tanpa rasa bersalah.

"Belom!" jawab Baron singkat.

"Laper gue! Nyarap apa kita? Eh, udah mau jam 10, brunch ini mah yak!" Nyoman kembali mencerocos. Ia membuka ponselnya kembali, membuka aplikasi online untuk memesan makanan.

"Kita aja yang nyari yok Nyo, sekalian cek ke cendrwasih?" Baron tiba-tiba memberikan ide pada Nyoman.

"Hah?" Nyoman menengok kaget.

"Kita aja keluar, cari makan sekalian cek ke cendrawasih, cek si Raul!" Baron kembali berkata

"Cek Raul apa Elsa?" Nyoman memastikan dengan senyum jahil

"Ya dua-duanya!" Baron menjawab sekenanya.

"Ya kalo elu mah langsung ketawan ama si Raul Sat!" Nyoman.

"Pake motor Niel, kan si Raul ga tau motornya si Niel!"Baron

"Gas lah!" Nyoman akhirnya meng-iya-kan ajakan Baron.

Kedua sahabat ini pun bersiap. Sebelum berangkat mereka mengabari di grup chat Edogawa's bahwa mereka pergi keluar untuk mencari makan.

Kompleks Cendrawasih, 10.46 WIB

Nyoman dan Baron sudah ada di kompleks Cendrawasih, mereka memang memutuskan untuk cek dulu ke Cendrawasih sebelum mencari makan, agar sekali jalan.

Baron dengan hoodie putih dan celana jeansnya yang menyetir motor, ia mengenakan helm full face, menyembunyikan dirinya sebaik mungkin.

Sementara Nyoman mengenakan hoodie abu dan celana kargo cokelatnya duduk anteng di kursi penumpang. Ia juga mengenakan helm full face.

Kedua sahabat itu merasa tampilan mereka aman, dan tidak akan dikenali oleh Raul.

Tak jauh dari rumah kontrakan Raul, ada tukang ketoprak yang sedang mangkal.

"Kita beli ketoprak aja ya Nyo?" tanya Baron. Maksudnya ia bisa mengawasi rumah kontrakan Raul dari tempat abang ketoprak itu sepertinya. Lumayan strategis kan.

Silent Mode Operation! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang