Somewhere, 05.20 WIB
Elsa dan Lala membeku, tak menyangka aksinya akan ketahuan secepat itu, dan kaget karena yang membuka pintu adalah seorang perempuan paruh baya yang cantik, alih-alih muka sangar Raul.
"Laper ga?" tanya perempuan itu lagi, badannya berdiri, menyender santai ke pintu, menutupi sebagian jalan keluar.
"Nih, Tante ada roti, ada rasa coklat sama strawberry, terserah deh, siapa mau yang mana!"sahutnya lagi, menyodorkan 2 buah roti pada Elsa dan Lala yang masih juga membeku.
"Diambil sayang! Kalau ditawarin tuh diambil! Ga sopan loh diem-diem gitu!" ucap perempuan itu.
Dengan takut, Elsa maju dan mengambil roti itu. Elsa sedang berusaha mengingat, ia pernah bertemu dengan perempuan ini! Siapa ya?!
"Nah, pinter! Ga usah kabur-kabur ya! Om nanti marah! Lagian itu jendela ga akan bisa dibuka! Kamu emang lupa La?!" dengan ringan perempuan itu berkata, menatap Lala dengan tersenyum pada kalimat akhirnya. Kemudian menutup pintunya, setelah mengatakan "Minumnya ada air mineral botol tuh, di meja dandan!".
Elsa menatap Lala, apa maksud perkataan perempuan itu? Kenapa dia mengarah ke Lala?.
"Ini kamar aku Teh!" ucap Lala pelan, kepalanya menunduk. Air matanya yang sebelumnya sudah tidak keluar, karena ia sibuk membongkar jendela bersama dengan Elsa, kini tampak berkumpul lagi di pelupuk matanya, berebut untuk turun.
"Hah?" bingung Elsa.
"Ini kamar aku! Ini rumah masa kecil aku!" ucap Lala, kali ini sudah berderai air mata.
"Tadi pas aku terbangun, aku lihat Teteh masih tidur. Aku keliling ruangan, awalnya aku ga ngeh, tapi tiba-tiba kaya familiar. Pas lihat boneka pink di rak kaca itu, aku langsung inget! Ini kamar aku Teh!"
"Boneka pink di rak itu! Waktu kabur dulu pengen banget aku bawa, tapi kata Mamah aku cuma boleh bawa 1! Akhirnya aku tinggal dia! Sebelum ditinggal, aku kasih dia pita hijau di tangannya, sebagai tanda perpisahan! Itu, pitanya masih ada!" ucap Lala lagi, terbata, sesenggukan.
Elsa terpaku sejenak, kemudian beranjak memeluk gadis itu. Kasihan sekali gadis ini! Pikir Elsa sedih.
Elsa sudah melepas pelukannya pada Lala, gadis itu pamit ke kamar mandi yang memang ada di kamar ini juga! Sementara sedari tadi Elsa sedang berpikir, siapa perempuan itu?! Ia pernah melihatnya, tapi dimana?!
Lala keluar dari kamar mandi, dengan wajah sumringah, ia menghampiri Elsa!
"Teh! Ada ventilasi di kamar mandi! Lumayan gede! Aku kayanya bisa masuk deh!" sahutnya, menarik Elsa untuk masuk ke kamar mandi, dan menunjukan ventilasi yang ia maksud tadi.
Elsa mengikuti Lala, bolak balik memperhatikan ukuran ventilasi dan ukuran tubuh Lala, menimbang. Lala yang jauh lebih mungil dari Elsa kemungkinan bisa masuk, tapi kalau dirinya sudah pasti tidak akan masuk.
"Masa muat La?" tanya Elsa bimbang, ia masih ragu.
"Muat Teh! Ayo kita coba! Kalau aku bisa kabur, aku bisa ke Ka Dirga, buat nolong Teteh disini! Ayo Teh! Kayanya si laki-laki itu lagi ga ada deh!" seru Lala, semangat. Elsa lupa kalau gadis ini memang cukup nekat.
Tapi ada benarnya juga apa yang dikatakan Lala! Harus ada yang memberitahu Baron dan Team! Tapi, berbahaya atau tidak ya?!
"Teteh! Kita ga ada banyak waktu!" Lala mengguncang tangan Elsa.
"Ya udah, ayo!" Elsa menyetujui ide Lala, mereka pun berjibaku untuk membuka penutup ventilasi yang tepat berada di atas closet duduk di kamar mandi itu.
Elsa yang lebih tinggi dari Lala, langsung naik di atas closet, meraih penutup ventilasi dan memutarnya. Sulit, karena ventilasi itu jauh di atas Elsa, dan ia memutar bautnya hanya menggunakan tangan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..