Suara Bel berbunyi kembali, mengagetkan Elsa yang kemudian tersadar, dan buru-buru melangkah ke pavilion samping, tempat Baron berada.
Baron menengok pada Elsa yang tiba-tiba ada di sampingnya.
"Kenapa? Mana yang lain?" tanya Baron
"Bukan Kak! Itu..ituuu..si Dias!" ucap Elsa tergagap. Elsa panik, ia berpikir kalau Dias melihat motornya di depan, bagaimana kalau ternyata Dias melihat Elsa masuk ke dalam rumah ini! Aduh bagaimana ini!
"Lo masuk ke kamar gue, di atas, pintu ke dua dari tangga!" perintah Baron cepat.
"Ayo Sa!" ucap Baron lagi, karena bunyi bel kembali berbunyi.
"Kasih tau di grup dwarfs, anak-anak tahan dulu! Jangan langsung masuk! Nanti dikabarin kalau mereka udah bisa masuk!" perintah Baron kembali.
Elsa patuh, segera mengambil jaket hijau yang ia sampirkan pada sandaran kursi, tak lupa dengan tas selempang kecilnya. Ia segera melangkahkan kaki ke lantai 2, ke kamar Baron, sesuai dengan instruksi lelaki itu.
Baron menunggu sampai Elsa menghilang dari pandangannya. Dengan tenang ia melangkahkan kakinya ke pintu depan. Suara bell kembali berbunyi untuk ke-4 kalinya.
"Ya?" sapa Baron pada wanita muda dihadapannya begitu pintu dibuka. Wajahnya ia buat bingung, sambil memperhatikan wanita mungil dengan hidung bangir persis Raul di hadapannya ini.
"Maaf Bang ganggu! Abangnya ngerti cara pasang gas ga ya?" sahut wanita mungil di hadapan Baron ini.
"Hah?"
"Maaf bang, aku kerja di sebelah! Temen kerja aku yang shift sebelumnya udah pulang! Ini aku mau masak mi, ternyata gas nya kayanya baru dibeli deh sama dia, tapi ga dipasang lagi! Soalnya selangnya ga di tabungnya. aku mau pasangnya ga ngerti Bang!" suaranya terdengar dimanja-manja kan.
"Oh, bisa kok! Sebentar, gue kunci pintu dulu" jawab Baron, ia melangkahkan kakinya keluar dan mengunci pintu utamanya.
"Maaf ya Bang, ganggu! Abangnya baru kelihatan ya, biasanya rumahnya kosong.." ucap si wanita ini ramah ketika mereka berdua sudah melangkahkan kakinya keluar dari rumah Baron, menuju ke rumah hijau di samping.
"Iya, gue lagi sering keluar kota, lagi ada proyek!" sahut Baron menjawab ramah. Dari ujung matanya ia dapat melihat mobil Nyoman di ujung jalan.
"Ohh, sendirian Bang di rumah?" tanya wanita itu lagi
"Iya!" singkat Baron
"Ini ada kerjaan apa disini?" tanya Baron sambil memperhatikan rumah bercat hijau itu. Mereka sudah ada di halaman rumah, wanita itu sedang memasukan kunci rumah pada pintu utamanya.
"Ini rumah om Yan kan ya?" tanya Baron kembali.
"Aku ga tahu deh Bang. Kalau bos aku namanya Bu Lia! Dia bikin online shop baju, kosmetik dan peralatan kecantikan gitu Bang! Live tiktok per 3 jam sekali! Makanya sampai dibuat 2 shift! Kalau Om Yan yang kata Abang aku ga pernah ketemu sih! Bu Lia biasanya dateng sore Bang, dari jam 6 sampe jam 8 malem, abis itu dia pulang ke apartemennya.." terang wanita itu lagi.
Saat ini Baron dan wanita itu sudah masuk ke area dalam rumah. Sungguh berantakan dengan barang-barang wanita, dari mulai kosmetik, skincare, baju sampai wig pun ada. Ada tripod, ring light dan kain besar berwarna hijau yang dibentangkan, sebagai latar sepertinya.
"Giat juga ya, seharian jualan live tiktok per 3 jam sekali?" tanya Baron sembari memperhatikan sekitar.
"Iya Bang! Luarbiasa kan! Oia Bang, kenalin, nama aku Tara!" sahut wanita itu, ia mengulurkan tangannya pada Baron. Hmm, tidak menggunakan nama asli ya! Pikir Baron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..