Part.67

3.2K 423 54
                                    

Baron memaksa Lala untuk beristirahat di bed dalam setelah selesai bercerita. Gadis itu membutuhkan istirahat yang cukup setelah malam yang melelahkan. Baron berjanji untuk menjelaskan semuanya nanti setelah Lala bangun.

Lala yang memang lelah akhirnya menuruti perintah Baron, ia beranjak ke ruang dalam, ke bed yang sudah disiapkan Nyoman untuknya.

Setelah memastikan tidak ada suara dari ruang dalam, Baron menyusul Nyoman yang sedang merokok di balkon.

"Nyo!" ucap Baron.

"Iya! Gue udah chat di Dwarfs! Tapi belum ada yang bales, udah pada tidur kayanya Ron!" jawab Nyoman.

"Gue aja bentar ya kesana? Cuma buat ngeyakinin doang! Gue nitip si Lala bentar!" sahut Baron.

"Gue aja!" Nyoman.

"Lo jaga si Lala bentar, gue pake motor!" putus Baron.

Kedua sahabat itu membicarakan perihal cerita Lala, dimana tiba-tiba Dimas meminta Lala untuk keluar dari rumah lama nya. Kenapa tiba-tiba Dimas yang awalnya menyuruh Lala untuk tinggal disana, malah panik dan meminta Lala segera keluar, sampai lupa bahwa Lala membawa motor dan mau memesankan gojek! Ada apa?

Baron dan Nyoman langsung saling menatap kaget kala cerita Lala sampai ke bagian Dimas tadi. Namun mereka tidak mau menyela cerita Lala, sehingga membiarkan Lala menumpahkan emosinya.

Nyoman segera chat di Dwarfs! Meminta siapapun yang masih bangun untuk cek ke rumah lama Raul, karena dirinya dan Baron belum bisa bergerak selama Lala masih belum tidur. Namun belum ada temannya yang merespon, menandakan semua sudah tertidur. Itulah mengapa Baron yang akan jalan untuk mengecek.

"Hati-hati Ron!" seru Nyoman ketika Baron menutup pintu apartemen, sudah lengkap dengan hoodie, topi dan helm full facenya.

**

Rumah Lama Raul,

04.04 WIB

Benar saja, ada mazda biru Raul yang terparkir sempurna di carport rumah lama Raul. Itu yang membuat Dimas panik dan menyuruh Lala untuk segera pergi dari sana.

Tapi, kalau memang Dimas ada niat jahat, kenapa dia repot-repot memberitahu Lala kalau Raul mau datang ke rumah itu?!

Baron yang awalnya hanya ingin memastikan, merasa penasaran, ia ingin menunggu hingga matahari terbit untuk melihat aktivitas di rumah itu.

Lelaki itu pun memarkirkan motornya di warung bubur kacang hijau dekat rumah lama Raul yang buka 24 jam. Tempat dulu Pras mendapatkan informasi mengenai Raul.

Mengambil tempat duduk di pojok agar tidak perlu mengobrol dengan siapapun, Baron pun memesan kopi dan semangkuk bubur kacang hijau, Baron menyalakan rokoknya. Sudah beberapa hari ini tidurnya tidak benar, kepalanya terasa sedikit pusing saat ini.

Baru saja Baron ingin menyuap bubur kacang hijaunya, ketika seseorang masuk ke dalam warung yang sama dengannya. Mengambil tempat duduk di pojokan yang berlawanan dengan Baron, memesan secangkir kopi dan bubur kacang hijau juga. Baron terkesiap.

Untung saja posisi Baron terhalang oleh panci besar berisi bubur kacang hijau, sehingga orang itu tidak dapat melihatnya dengan jelas. Baron membetulkan topi dan hoodienya sedemikan rupa, sehingga menutupi wajahnya, semoga Rudy benar tidak sadar ada dirinya di tempat yang sama.

Rudy?!

Deringan suara ponsel terdengar meriah di warung bubur yang tidak begitu ramai itu. ponsel Rudy!

"Ya Mbak! Aku baru sampe tadi jam 1an! Langsung ke rumah barunya, tapi terus dibawa ke rumah lamanya!"

"Iya! Nanti kalau udah ada matahari aja! Aku ga bisa tidur ini, lagi nongkrong dulu di tempat kacang ijo deket rumahnya!"

Silent Mode Operation! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang