Kamar motel Baron dan Nyoman, 23.40 WIB
Terdengar suara dari kamar mandi ketika Baron dan Pras memasuki kamar, menandakan Nyoman sedang mandi. Baron duduk di tempat tidurnya sementara Pras mengambil tempat duduk di pojok ruangan.
"Ntar aja deh, nunggu si bule, biar sekalian ya!" kata Pras yang diikuti anggukan oleh Baron.
"Kamar lo di mana?" tanya Baron, teringat kalau dia belum tahu dimana kamar Pras, karena Raul yang memesankan.
"Ujung, deket resepsionis! Nomor 5!" jawab Pras sembari tesenyum membaca chat pada ponselnya.
"Lo lagi ngebucin juga ya? Sama si Via?" tanya Baron to the point. Ia ingin menanyakan perihal ini dari kemarin, namun lupa karena banyaknya hal yang mereka siapkan.
Pras terbelalak kaget mendengar ucapan Baron. Ia menatap Baron, mempertimbangkan, haruskah bercerita atau tidak.
"Gue emang lagi deket sih sama dia! Anaknya asik banget! Care juga! Udah lama ga ngerasain dipeduliin ama cewe kayanya gue!" jawab Pras pelan.
"Kalau cocok mah gas aja Pras! Kayanya baik kok!" jawaban Baron diamini diam-diam oleh Pras.
**
Kamar Elsa, 23.30 WIB
Elsa membenamkan wajahnya ke bantal setelah Baron memutuskan sambungan telfon, dan berteriak dalam posisi itu agar teriakannya tidak terdengar oleh siapun di tengah malam ini.
Ia sedang mengumpati dirinya sendiri. Dasar Elsa bodoh! Kenapa dia mesti keceplosan BT ketika membahas masalah Lala sih?! Bodoh!! Ia menepuk pelan jidatnya.
Ah, si manusia batu itu akan sadar kah kalau Elsa cemburu? Hmm..jadi Elsa sudah mengakui kalau dirinya cemburu? Ya, maksudnya kan, kenapa Lala mesti chat Baron, kan lebih enak kalau chat sama sesama perempuan kan?
Iya, Elsa cemburu, tapi lebih ke cemburu karena Lala memilih Baron untuk bercerita bukan dirinya! Iya, perasaan aneh ini pasti karena itu! Pikiran Elsa sedang berperang secara internal!
"Tau Ah!" teriaknya, kesal dengan dirinya sendiri kemudian merebahkan tubuhnya.
Sepulang dari kampus untuk kepentingan diskusi dengan mahasiswanya tadi, ia mampir ke apartemen Via. Bersama dengan Nabil mereka deeptalk setelah rasanya sewindu tidak melakukan itu.
Dalam pembicaraan dengan Via dan Nabil, tidak ada yang membahas baik Nyoman maupun Pras, padahal Elsa penasaran setengah mati akan kabar Baron. Maksudya kalau ada kabar dari Nyoman maupun Pras, ia bisa nimbrung menanyakan Baron juga kan.
Elsa sudah chat di Elsa and the Dwarfs , menanyakan perkembangan update. Tapi tidak ada yang membalas. Ia memberanikan diri untuk chat Baron langsung, namun tidak juga ada jawaban dari lelaki itu! Saking kesalnya, ia sampai bom chat tidak penting pada lelaki itu!
Malam ini ia menyadari kebodohannya dari malam sebelumnya, ketika ia menelfon Baron, maksudnya ingin mengucapkan agar ia hati-hati di jalan, tapi kemudian gengsi, berujung malah kesal dengan lelaki itu!
Elsa masih merutuki dirinya ketika ponselnya berbunyi. Nama Dias muncul di layar.
Sejenak Elsa terpaku, ia menetralkan dirinya, kemudian mengangkat telfon masuk itu.
"Halo?"
"Mbak ojol ya? Aku Dias, yang tempo hari pernah dianter manual sama Mbak nya. Inget ga Mbak? Aku lupa tanya nama Mbak nya!"
"Oh, iya! Inget kok saya! Ada apa ya Mbak?"
"Mbak nya lagi free gak ya? Saya mau minta jemput, tadinya mau dijemput kakak saya! Tadi kok udah setengah jam ga ada kabar dari dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..