Markas, Unit 2110, 09.20 WIB
Niel baru saja terbangun untuk yang kedua kalinya. Setelah group call pagi tadi yang baru selesai di pukul 07.10 WIB, baik Tama maupun Niel memutuskan untuk kembali tidur.
Dan ini lah Niel yang baru saja kembali terbangun. Ia mengecek Tama ke ruangan dalam. Lelaki itu ternyata sudah bangun, namun langsung asik dengan gadgetnya.
Sesuai kesepakatan tadi di group call, Niel mendapatkan tugas baru, yakni mengawasi Dimas. Namun Niel bisa start kapan saja, karena selama ini Dimas memang tidak masuk dalam radar mereka, jadi pergerakannya belum terbaca, karena itu Niel bisa memutuskan kapan saja ia akan memulai.
"Tam! Mau apa lo? Gue mau pesen makan, laper!" teriak Niel pada Tama yang masih juga betah di kasur dalam.
"Lo mau apa?" bales Tama ikut berteriak.
"Pengen makan mi gue! Mi ayam Bangka mau ga lo?" tanya Niel.
"Boleh dah! Gue ayam penyet yak, ada ga?" tanya Tama yang baru saja mendudukan pantatnya di samping Niel, masih sibuk dengan ponselnya. Niel menatap Tama, ingin sekali rasanya membogem temannya yang satu ini!
"Kan gue bilang mi ayam Bangka Sat! ga ada dong ayam penyet! Kok lo tai banget sih!!" semprot Niel pada Tama. Tama yang masih tidak mengerti salahnya dimana ikut sewot.
"Lah, kan gue tanya! Siapa tau dia jualan ayam penyet juga! Lo tuh Tai!" balas Tama sewot.
"Nih, pilih buruan! Keburu gue makan lo ntar!" Niel menghembuskan napasnya dengan kasar dan menyerahkan ponselnya pada Tama.
"Oh, ga ada ayam penyet! Bihun aja dah gue! Nih!" Tama membalas tanpa merasa bersalah, ia meng-klik pesanannya dan mengembalikan ponsel Niel pada yang punya.
"Abis makan, gue mandi terus ke Cendrawasih yak!" ucap Niel setelah memencet tombol order pada ponselnya.
"Iya, bareng aja! Gue juga jemput si Dias!" jawab Tama.
"Lah, udah kaya orang pacaran lo ama dia!" Niel
"Hari ini dia minta sepaket, anter sama jemput ntar malem!" Tama
"Tapi bener deh, aslinya ga ganjen tu anak! Mana cakep lagi kan!" tambah Tama
"Terus? Lo demen gitu? Mau lo punya mertua modelan si Raul?!" balas Niel
"Pikiran lo kejauhan Sat!" omel Tama
**
Kamboja Restaurant, Malang, 09.55 WIB
Dalam perjalanannya menuju Restoran, Pras meminta izin pada Raul dan Widya untuk mengisi bensin yang langsung disetujui oleh mereka.
Pras menangkap kode lampu yang diberikan Nyoman secara samar.
Sesuai kesepakatan mereka mengenai emergency situation standard SMO, jika ada kode lampu, maka Pras harus memberikan seribu alasan untuk dapat menepikan mobilnya.
Kode ini dibuat oleh Baron jika ada salah satu team yang tidak bisa reach out team lainnya secara langsung karena situasi penyamaran. Kode dibuat sesuai dengan kondisi situasi penyamaran. Ada beberapa kode tergantung misi yang dijalani.
Saat ini, karena Baron dan Nyoman memang bisa melihat dan mendengarkan percakapan di mobil Pras secara streaming online. Tapi mereka tidak bisa bicara dengan Pras. Tidak bisa juga chat karena Pras sedang menyetir, apalagi telfon, bisa beresiko ketahuan! Karena itu kode lampu dibuat.
Setelah mengisi bensin, Pras izin ke toilet sebentar. Yang lagi-lagi tidak diprotes oleh kedua paruh baya yang sedang kasmaran itu.
Di toilet Nyoman sudah menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..