Part.5

3.4K 278 16
                                    

Bugati Café, 16.47 WIB

Keesokan harinya, sesuai dengan pembicaraan malam sebelumnya, disinilah Nyoman berada.

Posisinya masih diparkiran, menunggu kedatangan Baron yang rencananya akan menemaninya menemui wanita yang dijodohkan dengan Nyoman.

Nyoman sedikit mengumpat begitu menutup telfonnya dengan Baron yang menyampaikan bahwa ia baru saja jalan dari Gedung 78, tempatnya meeting. Itu bisa memakan waktu sampai 20 menit untuk tiba ke café ini, sementara ini sudah 10 menit menuju pukul 17.00. Sudahlah ia mundurkan jam pertemuannya, masa iya harus terlambat juga.

"Bangsat emang si Baron" batin Nyoman kesal, memukul setir mobilnya. Ia masih bimbang harus langsung masuk ke café atau menunggu sampai Baron tiba saja, sampai notifikasi pada handphone nya masuk. Dari wanita itu.

Nabil anak temen Papa

Hai kak, maaf, aku agak terlambat ya.

Sudah dekat sih, tapi macet ini, ada kecelakaan di depan katanya.

Mungkin sekitar 30 menit-an..

Maaf ya..

Nyoman mengelus dadanya lega membaca chat itu. Artinya ia masih bisa menunggu Baron dengan tenang. Nyoman sungguh gugup saat ini, melebihi gugupnya jika ia sedang dalam misi peyamaran dalam pekerjaannya.

Nyoman segera membalas "Santai aja". Kemudian bergegas masuk ke dalam café, ia bisa menunggu Baron dengan tenang di café sekarang.

Sesuai perkiraan, 20 menit kemudian Baron tiba di café Bugati, ia segera menuju ke meja yang diinfokan Nyoman sebelumnya via chat.

"Lah, kok lo sendiri?" sapa Baron bingung melihat Nyoman yang santai duduk seorang diri.

"Dia telat, harusnya 10 menitan lagi sampe" Nyoman menjawab santai sambil memainkan ponselnya.

"Hahahaaaa, gue pikir, dia kabur liat lo!"

"Bangsat lo! Pesen dulu sana!"

"Apa yang enak?"

"Ni gue pesen capucino doang, tau deh apa lagi yang enak"

"Ya udah, gue samain aja deh"

Nyoman mengangguk dan beranjak ke depan untuk order pesanan Baron. Ia juga ingin sekalian ke kamar mandi. Gugup ini membuatnya bolak balik ke kamar mandi sedari ia datang tadi.

Mobil Nabil, 17.20 WIB

"Kak, masuk ga niiii kak????"

Ya, gadis mungil cantik ini bernama Nabil. Dia lah wanita yang akan dijodohkan dengan Nyoman sesuai amanah Ayah dan Ibunya yang bersahabat dengan Ayah Nyoman.

Bukan perkara mudah baginya untuk setuju dengan perjodohan ini, namun setelah berkali-kali curhat pada sepupu kesayangannya, Nabil setuju untuk bertemu saja dulu dengan pria itu.

Toh, sesuai chat nya dengan pria itu, sang pria juga merasa keberatan dengan perjodohan ini, dan saat ini mereka hanya berniat untuk bertemu dan berkenalan, tanpa ditemani orang tua masing-masing untuk menghindari intervensi keluarga yang bisa mengintimidasi mereka.

"Ya udah sampai ini Bil, ayok, kita temuin!" sahut Elsa menenangkan Nabil.

Elsa? Yup! Elsa adalah sepupu yang dimaksud oleh Nabil. Merupakan sepupu Nabil dari pihak Ibu. Mereka berdua memang dekat, Nabil yang anak tunggal seringkali menginap di rumah Elsa dan Eldrian, sehingga persepupuan ini lebih seperti kakak-adik kandung saking dekatnya.

Nabil kembali memantapkan hatinya. Ditemani Elsa, mereka melangkah mantap ke dalam café.

Café Bugati, 17.35 WIB

Silent Mode Operation! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang