98 Degrees Café, 18.30 WIB
Baron, Elsa dan Nyoman masih di café yang sama sedari siang tadi. Saat ini sudah ada Niel dan Pras ikut bergabung dengan mereka. Sementara Tama masih di jalan menuju ke rumah sakit sehabis mengurus mobil Elsa katanya.
Elsa sudah menelfon orangtuanya. Dari orangtua Elsa, mereka mendapatkan info bahwa sepertinya benar sudah ada penyewa baru di rumah tetangganya itu. Karena sedari kemarin memang ada beberapa mobil yang tampak keluar masuk, sepertinya membawa barang-barang. Tapi nanti ibu Elsa akan coba telfon Om Malik, menanyakan kepastiannya. Malah menyarankan supaya 'Nak Baron' tinggal di rumah mereka saja dulu.
Untungnya pembicaraan itu tidak di speaker. Kalau tidak Elsa akan malu setengah mati jika Baron mendengar bahwa ibunya memintanya untuk tinggal di rumah Elsa dulu.
(Ibu Elsa diceritakan kejadian pertemuan dengan Baron di Mall tempo hari oleh kakak dan kakak ipar Elsa. Semenjak itu ia meminta supaya Elsa membuka hati untuk yang namanya Baron ini. Karena walaupun belum tau yang mana orangnya, ibu Elsa yakin dari testimony kakak-kakaknya, si Baron ini tampak baik dan cocok untuk anak gadisnya yang betah menjomblo itu)
Sementara info dari Niel dan Pras, mereka belum menemukan Raul. Dari pukul 15.05 tadi mereka sudah standby di rumah Raul. Namun rumah itu tampak sepi. Mereka tetap standby disana sampai Nyoman menelfon meminta update dari mereka. Hingga disinilah mereka saat ini.
Baron dan Team tampak senyap. Wajah mereka semua dalam mode tak dapat diganggu. Sementara Elsa yang baru saja diberitahu bahwa yang dimaksud mazda biru adalah Raul jadi bertambah kuatir. Padahal tadi pagi dia sudah agak tenang.
"Kak..mmph..gue mau tanya boleh?" Elsa memecah keheningan di meja itu. seluruh team tampak memusatkan tatapan mereka pada Elsa.
"Kalo misalkan itu beneran Raul..kok dia bisa tau rumah gue ya? Sementara kan dari semenjak kejadian di café semalam, gue kan belum pulang ke rumah?"
Pertanyaan Elsa adalah juga yang ada di pikiran Baron sedari tadi. Sepertinya tidak mungkin secepat itu Raul menemukan rumah Elsa. Sementara profil Elsa baru sebentar saja diketahui oleh Raul kan.
Nyoman, Niel dan Pras tampak terhenyak oleh pertanyaan Elsa.
"Gue juga mikir hal yang sama dari tadi. Gue rasa kalau emang bener itu Raul, dia ga sadar kalau rumah yang dia kontrak itu deket sama Elsa!"
"Gue yakin kalo dia belum fokus ke Elsa, apalagi liat gue sama Elsa kan baru semalam! Terlalu cepat untuk tahu sampai ke rumahnya Elsa!"
"Dan, kalau dia bener mikir gue ada apa-apa sama Elsa, dia ga mungkin sebodoh itu untuk sewa rumah dekat Elsa, sedangkan mobilitasnya dengan mobil yang gue udah tau! Dia pasti sadar kalau gue udah tau mazda biru itu mobil dia dari kejar-kejaran kemarin pas tunangan lo Nyo!" tambah Baron sambil menatap Nyoman pada akhir perkataannya.
Semua mengangguk mendengar penjelasan Baron.
Baron mengangkat tangannya ke atas, stretching sambil memutar kepalanya pelan. Sepertinya ia pusing.
"Mmpph..kalau gitu, gue belum bisa pulang?" Elsa bertanya kembali dengan suara kecil. Tadi ketika menelfon mamanya, ia mengatakan kalau ia masih menginap di apartemen Via.
"Untuk amannya lo di markas dulu ya Sa? Sampai udah ada kepastian si Raul dimana" Baron menjawab Elsa pelan. Sebenarnya ia tak tega, tapi apa boleh buat. Elsa mengangguk lesu.
"Bokap sama Nyokap tapi aman Sa kalo lo ga pulang lagi?" Pras bertanya
"Aman si Kak, gue bilangnya gue masih nginep di Via.." jawab Elsa.
"Kalau di Via boleh ga Kak?" Elsa kembali bertanya pada Baron. Berharap ia bisa menginap di apartemen Via saja ketimbang di markas.
"Di markas dulu aja ya Sa!" Baron kembali menjawab dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..