Masih di tempat yang sama, Baron terduduk lemas. Waktu sudah menunjukan pukul 02.15 WIB.
"Bang! sabar Bang! Bapaknya galak ya Bang?" ucap si baju hitam berusaha menghibur Baron, sambil menepuk pelan pundak Baron yang menelungkupkan wajahnya diantara kakinya.
"Bang! HP nya Bang! Itu ada yang nelfon!" suara berat Pak Satpam membuyarkan lamunan Baron, ia menengok ponselnya, tampak nama Niel disana.
Dengan cepat Baron mengambil ponselnya, tak lupa pamit dan berterimakasih kepada Pak Satpam serta para lelaki yang sudah memberikan informasi padanya.
"Niel! Si Elsa dibawa Raul!" suara Baron terbata. Padahal ia bicara biasa, tapi ternyata sulit mengucapkan dua nama itu secara bersamaan tanpa emosi didalamnya. Air mata jatuh tanpa ia sadari.
"Bangsat! Lo masih di Kedai Kita?!" jawab Niel setelah sebelumnya terdiam, sepertinya berusaha mencerna ucapan Baron.
"Tunggu disana!" putus Niel lagi, ia yakin Baron masih disana karena tidak ada jawaban.
"Bentar! Gue naik ojek online aja deh, lo bawa mobil kan?! Jangan kemana-mana!" seru Niel kembali. Ia berpikir pasti Baron membawa kendaraan, jadi ia memutuskan untuk memesan ojek online ke tempat Baron berada, supaya nanti bisa jalan bersama.
Bersiap seadanya, dalam 5 menit Niel sudah siap untuk berangkat. Selagi menunggu ojek online, Niel mengabari update terbaru mengenai Elsa di Edogawa's, karena melihat Baron belum ada meninggalkan pesan apapun disana.
***
Kedai Kita, 19.30 WIB
Elsa mengecek kembali ponselnya, belum juga ada jawaban dari Baron. Pasti diskusi berlangsung seru deh! Sedikit menyesal, Elsa menutup ponselnya. Ia ingin sekali ikut dalam diskusi, tapi tidak mungkin kan meninggalkan Lala sendiri.
Elsa dan Lala sudah tiba sedari 5 menit yang lalu, saat ini mereka sedang menunggu pesanan mereka. Pizza Bakar khas Kedai Kita.
Rasa kesal Elsa meluap ketika melihat Lala yang tersenyum sumringah!
"Tau ga sih Teh! Dulu aku tuh suka banget pizza! Terakhir makan pizza kayanya pas umur 10an kali ya! Maafin ya Teh kalau nanti aku norak!" ucap Lala dengan wajah senang.
Wajah bulat dengan rambut bondolnya ditambah dengan senyum lebar di wajahnya, membuatnya lebih muda beberapa tahun.
Sangat berbeda ketika Elsa menemuinya di markas sebelumnya dengan wajah kusut dan cemberut, malah membuat wajahnya lebih tua beberapa tahun.
"Begini terus ya La! Happy! Insyaallah!" sahut Elsa tulus. Ia sungguh merasa prihatin pada Lala dan Mamanya, dan ingin membantu mereka.
Lala tidak menjawab, ia terus tersenyum. Elsa mengambil foto Lala yang tersenyum didepan pizza nya, kemudian mengirimkan foto tersebut pada Baron.
Mereka dengan cepat menghabiskan pizza itu, selain karena lapar, hari pun semakin gelap, dan sejujurnya Elsa belum mengantongi izin dari Baron. Ia tidak mau membuat lelaki patung itu marah LAGI! Ah, tapi kan salah sendiri! Dia yang tidak mengecek HP kan! Gue ga salah-salah amat! Batin Elsa.
Mas Waiter yang baik hati menyerahkan bungkusan Pizza yang dipesan lagi untuk dibawa pulang oleh Elsa. Untuk Baron jika ia sudah tiba di apartemen nanti, jelasnya pada Lala.
"Bentar Mas!" ucap Elsa, ia meletakan ponselnya begitu saja diatas meja, menampilkan layarnya yang sedang mencari mobil online untuk mengantarkan mereka berdua kembali ke apartemen. Elsa merogoh tas kecilnya, mengambil selembar 50 ribuan, dan memberikannya pada Mas Waiter dengan tersenyum.
"Ya ampun Mbak! Banyak banget..makasih Mbak." Sahut Mas Waiter dengan senyum lebar.
"Sama-sama!" jawab Elsa tersenyum, kemudian kembali sibuk dengan aplikasi mobil online nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..