Baron kembali, membawa teko berisi air, supaya ga bolak balik, pikir Baron. Ia meletakan teko air itu di meja yang kemudian langsung dituangkan oleh Dimas ke cangkir kosongnya dan meminumnya habis.
Baron duduk kembali di tempatnya semula, mengecek sambungan grup call nya apakah masih aktif atau tidak, kemudian membalik kembali ponselnya ke tempat awal.
Dimas masih terdiam, seperti melamun.
"Bang! Ini gue dosa ga sih?" ucap Dimas tiba-tiba dengan tatapan yang tampak kosong. Baron bingung dengan pertanyaan Dimas, ia berpikir sejenak.
"Gue ga punya kapasitas buat nilai apa yang dilakukan seseorang dosa apa ngga! Termasuk apa yang lo lakuin! Menurut gue penilaian dosa adalah mutlak dari Allah! Yang dilakuin manusia adalah berbuat benar sesuai dengan ajaran Allah, agama! tidak ada satupun agama yang mengajarkan keburukan! Dan menurut gue tidak ikut campur dalam kejahatan, membela orang, apalagi orang yang lemah dan sudah tersakiti adalah benar!"
"Semua gue balikin ke elo! Kalo lo ngerasa apa yang lo lakuin salah, then stop!" jawab Baron, tentu saja dengan harapan Dimas tidak berhenti bercerita!
Dimas mendengarkan tanpa menatap Baron, pandangannya masih sama ke arah kolam renang, namun terlihat kosong.
Lumayan lama mereka sama-sama terdiam. Baron mulai menyesali perkataannya, karena tampaknya Dimas tidak mau melanjutkan ceritanya.
"Setelah kejadian itu, pandangan gue ke Bokap jadi berubah total Bang!" ucap Dimas tiba-tiba, ia memutuskan untuk kembali bercerita. Baron menarik napas lega.
"Gue jadi mikir, apa dulu Nyokap mengalami kejadian yang sama dengan perempuan itu?! Semenjak itu gue jadi prihatin sama perempuan itu dan anaknya, yang ada dipikiran gue cuma, bagaimana kalau hal itu dialami sama Nyokap dan Adek gue!"
"Setahun lebih gue berusaha ngelupain kejadian jambak Tante itu sama Bokap, tapi ga bisa! Terngiang-ngiang di kepala gue! Akhirnya suatu hari gue mutusin buat balik ke rumah itu! Gue mau minta maaf atas kelakuan Bokap gue ke Tante itu. Tinggal beberapa langkah aja ke rumah itu waktu gue lihat Tante itu tergopoh-gopoh bawa gembolan, lari ke arah gue, ngelewatin gue menuju ke halte bis yang emang ada di depan kompleks.."
"Ga lama ada perempuan yang jauh lebih tua bawa anaknya si Tante, ke arah yang sama dengan si Tante! Gue coba tanya ke perempuan itu mau kemana, anak itu yang jawab dengan lucunya dia bilang mau ke ciwidey, ke rumah Mbok Asih katanya!"
"Itu Lala Bang, umurnya saat itu mungkin 11 atau 12 tahunan, gue SMA! Gue lihat mereka pergi naik Bis!"
"Semenjak itu bayangan Lala dan mama nya ga pernah lepas dari otak gue! Lo bayangin Bang, gue yang cuma lihat aja trauma! Apalagi mereka yang mengalami! Gue bertekad suatu saat nanti gue bakal nolong mereka!"
"Long story short! Kurang lebih 3 tahunan dari kejadian itu, Bokap bilang mau nikah lagi!"
Dimas menghentikan ceritanya dan menatap Baron. Baron mengerti.
"Sama Nyokap gue?" tanya Baron.
"Iya!"
"Karena trauma, gue cari info tentang calon istri baru Bokap gue! Gue ga mau kejadian lama terulang lagi! Gue kaget karena profil Nyokap lo jauh dari profil keluarga Lala! Maksudnya, Nyokap lo punya 2 anak laki-laki dewasa yang pasti ga akan tinggal diam kalo Mamanya disakitin! Beda sama Mama Lala, yang emang rapuh dan ga ada keluarga yang ngelindungin!"
"Dari situ gue tenang, karena gue ga perlu jaga calon istri baru Bokap! Gue selesaikan D3, terus ke Ciwidey, gue cari Lala dan Mamanya sebagai bentuk tanggung jawab gue atas perilaku Bokap ke mereka!"
"Sampai suatu hari, ada telfon dari Bokap, pas gue angkat, ternyata Om Rudy yang bicara, katanya Bokap masuk penjara! Gue kaget, gue langsung pulang waktu itu! Dias, adek gue nangis-nangis! Bilang kalau Bokap dijebak! Itu juga yang terus diomongin sama Om Rudy dan Tante Widya yang emang nginep di rumah, nemenin Dias sampai gue dateng!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..