Mobil Baron, 18.07 WIB
Elsa dan Baron sudah berada di mobil Baron, mereka sepakat untuk ke coffeshop dekat kampus Elsa untuk membahas Tamara dan Lala.
Sepanjang jalan Baron diam, Elsa yang awalnya masih sibuk dengan ponselnya kemudian tersadar kalau satu-satunya yang diucapkan Baron sedari tadi adalah "Seat Belt!" ketika mengingatkan Elsa untuk memasang seat belt nya.
"Kak?!"
"Hmm.."
"Lo sehat?"
"Sehat!"
"Kak?!"
"Apaa Elsaa?" akhirnya Baron menengokan kepalanya sejenak sebelum kembali fokus pada setirnya.
"Lo kenapa sih?"
"Ga apa-apa!"
"Kok diem aja?"
"Ya gue harus apa? Kayang?!"
"Ish! Ngeselin!"
"Udah?"
"Apa yang udah?"
"Proyeknya?"
"Oh! Tadi akhirnya si Rio setuju sama konsep yang gue kasih! Dari pagi cuma ngomongin hal yang sama aja! Susah banget anaknya!"
"Proyeknya apa sih?"
"Proyek festival yang mau dia bikin, sekalian untuk skripsinya juga! Gue udah coba kasih masukan, karena konsep-konsep dia tuh diluar nalar semua! Bagus sih! Tapi kan masih di lingkup kampus kan! Ya harus sesuai sama prosedur yang ada! Itu anak dikasih taunya susah banget!"
"Lo dosen pembimbingnya?"
"Bukan! Dia ga begitu nyambung katanya sama dosen pembimbingnya, makanya minta gue buat second opinion gitu!"
"Dari pagi tadi bahasnya?"
"Jam 11 tuh emang gue ada meeting sama dekan kan! Nah, jam 8-an si Rio chat gue, nanya gue ada waktu apa ngga, jadi sekalian aja janjian di kampus! Selesai meeting ama dekan, dia minta lanjut bimbingan, jadi abis makan siang ya lanjut lagi!"
"Makan siangnya sama dia?"
"Iya! Sama Via juga!"
"Terus, kok berangkatnya bisa dijemput?"
"Dia lagi di komplek sebelah katanya, makanya awalnya chat, sebenernya minta waktu buat ketemu deket rumah aja! Pas tau ternyata gue mau ke kampus, jadi sekalian jalan aja katanya!"
Elsa menceritakan semuanya tanpa beban, tidak menyadari perubahan intonasi dan mimik muka lelaki di belakang setir yang ada di sebelahnya itu.
"Tadi ayam penyet yang gue order buat makan siang enak ga Kak? di aplikasi bintangnya 5 sih! tapi gue belum pernah beli!" tanya Elsa lagi.
"Biasa aja!" jawab Baron datar.
"Oh iya? Padahal bintangnya 5!" sahut Elsa dengan muka mengkerut.
**
Matcha untuk Elsa, dan capucino untuk Baron sudah terhidang di hadapan mereka. Saat ini mereka sudah berada di café dekat kampus Elsa.
"Kak! tau ga, dulu tuh gue suka reguleran disini!" ucap Elsa, memecah keheningan diantara mereka.
"Reguleran?" tanya Baron.
"Iya! Ngisi music live gitu! Ini café punya temen gue! Tapi terus orangnya pindah ke Singapore, ini café nya dialihin ke adeknya..jadi gue males ngisi regulerannya lagi.." jelas Elsa panjang lebar sembari melihat daftar menu, bimbang untuk membeli cemilan atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..