Surabaya,
Kamar Hotel Baron, 14.30 WIB
Meeting via group video call sudah selesai dilakukan. Endingnya menggantung, mereka semua bingung langkah apa yang harus diambil, sehingga Baron memutuskan semua untuk rehat sejenak, dan besok kembali meeting, siapa tahu sudah ada ide baru.
Sebelum menutup sambungan, Baron meminta Niel untuk cek profil Rudy, sesuai dengan kartu nama yang ia ambil dari mobil lelaki itu.
Baron merebahkan tubuhnya di kasur, meregangkan badannya yang pegal dan pikirannya yang semerawut.
"Kak!" panggil Elsa yang masih setia duduk di sofa sebelah bed.
"Hmm.." Baron merespond sambil memejamkan matanya sejenak.
"Lo ga laper? Udah setengah 3 tau! Kita baru ngemil doang! Gue pesen makan ya?!"
"Hmmm.."
Elsa memaklumi Baron yang sedang pusing pikirannya, sehingga ia langsung saja memesan makanan tanpa bertanya lagi. Lagi pula, lelaki itu sudah pasti akan menyerahkan urusan makanan padanya kan?!
Pesanan sudah di proses, karena memesan fast food, seharusnya pesanannya akan lebih cepat diantarkan. Elsa menengok pada Baron, lelaki itu sudah tertidur nyenyak. Cape apa emang kebo ni orang? Pikir Elsa dalam hati.
Elsa memutuskan untuk menunggu di kamar Baron saja sampai makanannya datang. Toh nanti dia juga harus ke bawah untuk mengambil pesanannya kan, dari pada bolak balik lebih baik sekalian saja menunggu disini.
Benar saja, Elsa baru memejamkan matanya sejenak, ketika ponselnya berdering, dari mas pengantar makanan. Sudah di loby katanya. Elsa segera bersiap untuk turun ke loby.
Ia menatap Baron sejenak, bimbang dibangunkan atau tidak ya lelaki ini. Setelah berpikir beberapa saat, Elsa memutuskan untuk membiarkan saja Baron tertidur.
**
Bungkusan makanan sudah di tangannya, baru saja Elsa melangkahkan kakinya ke dalam lift ketika ada suara wanita yang memanggilnya.
"Elsa!" panggil suara itu. Elsa mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam lift yang sudah terbuka demi menengok ke arah suara itu.
"Loh! Tante Angel?" Elsa tercengang melihat Tamara atau Tante Angel yang tiba-tiba ada di hadapannya.
"Kamu nginep sini?" tanyanya lagi.
"Hah? Iyaa Tan!" Elsa menjawab, masih kaget.
"Oalaah! Ya sama! Lantai berapa kamu?" tanya Tante Angel lagi.
"Lantai 12 Tan..Tante disini juga?
"Iyaa, Tante lantai 17. Sa! Tante boleh numpang pup gaa? Ini Tante udah kebelet banget! ternyata access cardnya kebawa sama asisten Tante yang lagi Tante suruh balik ke venue! Ini tadi udah mikir apa mau pup di kamar mandi loby aja, tapi pasti ga nyaman! Pas banget ketemu kamu! Ini kamu mau ke kamar kan?" cerocos Tante Angel, wajahnya tampak menderita karena menahan pup.
Elsa panik, tas nya ada di kamar Baron, begitu pun dengan access card kamarnya. Ia hanya membawa access card Baron! Aduh! Nanti kalau si Tante mikir yang ngga-ngga bagaimana?!
"Sa?!" desak Tante Angel dengan wajah memelas.
"Eh! Iya Tan! Maaf! Ayo Tan! Boleh Kok!" Elsa tak ada pilihan lain. Ia pun menarik si Tante untuk masuk lift yang kebetulan sedang terbuka dan memencet angka 12.
"Tan, maaf ya! Tas sama access card aku ada di kamar pacar aku! Nanti aku ambil dulu ya, baru kita ke kamar aku!" setelah bolak balik memikirkan alasan, Elsa akhirnya jujur, kecuali di bagian 'pacar'!
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..