- 1

4K 137 16
                                    

Bangkok, Thailand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bangkok, Thailand

Dirumah yang cukup megah, mereka sedang membantu sang anak membereskan baju-bajunya. Tetapi tidak bisa dipungkiri jika remaja itu sedang merajuk pada kedua orangtuanya, karena kepindahan yang mendadak ke negara sang mommy.

"Ken, sudah dong merajuknya.. kita sudah membicarakan ini berulang kali padamu." Bujuk wanita yang masih awet muda meskipun sudah memiliki anak remaja.

"Kepindahan kita itu sangat mendadak, mom. Bagaimana bisa aku tidak marah pada kalian berdua, aku sudah nyaman disini. Lalu tiba-tiba kalian mengajak pindah, terus bagaimana dengan teman-temanku disini dan sekolahku." Ucap remaja laki-laki itu sambil menghadap pada sang ibu.

"Semua sudah diurus oleh daddymu, dan soal teman-teman pasti nanti juga akan mendapatkannya di sekolah yang baru."

"Biarkan aku tetap tinggal disini, ayolah mom.. bujuk Daddy untuk menyetujuinya!" Wanita pun hanya bisa menghela napasnya.

"Kenneth kita sudah membahasnya, kau tetap akan ikut kami ke Korea." Ken pun hanya bisa pasrah dan memasukan seluruh barang-barang miliknya kedalam koper dalam diam.

"Ada apa ini, kenapa mukamu ditekuk seperti itu boy?" Tanya sang ayah yang baru saja masuk kedalam kamar Kenneth.

"Dia masih tetap tidak mau ikut dengan kita ke Korea, kita tidak bisa menunda lagi. Karena rumah ini sudah terjualkan?" Ken yang mendengar pun langsung menghentikan membereskan barang-barangnya.

Wanita itu pun pergi dari kamar sang anak, meninggalkan mereka berdua. Dan memberikan waktu untuk suaminya berbicara empat mata dengan anaknya.

"Apa maksudnya, dad?! Rumah ini sudah dijual?" Pria itu pun menggeser badannya untuk lebih dekat pada si anak.

"Karena kita tidak akan lagi kemari, Ken. Kita akan membuka lembaran baru di Korea."

"Kenapa? Ini kota kelahiran Daddy dan juga aku, kenapa kita tidak akan balik lagi kesini?"

"Biar Daddy ceritakan sesuatu padamu, semoga kau bisa mengerti nantinya." Laki-laki itu menjeda ucapannya sambil menerawang kedalam ingatannya.

"Setalah kedua orangtua Daddy meninggal, Daddy diasuh oleh paman sampai beranjak dewasa. Sekolah dan kuliah pun Daddy pakai uang Daddy sendiri, hingga akhirnya Daddy sukses sampai dengan sekarang ini."

"Kita kan masih bisa mempertahankan rumah ini, dad. Tidak perlu menjualnya!"

"Jangan menyela cerita Daddy dulu!" Ken pun langsung diam.

"Jalan yang Daddy alami tidak semulus yang kamu kira, sepupu Daddy banyak yang iri karena Daddy bisa sesukses sekarang. Bahkan mereka tidak tanggung-tanggung melakukan berbagai cara untuk membuat Daddy hancur."

"Bukan hanya rumah, tapi perusahaan yang Daddy kelola pun sudah Daddy serahkan pada pamanmu. Supaya mereka tidak lagi mengganggu Daddy, dan penjualan rumah ini bisa untuk tabungan mommy kamu. Dia ingin membuka toko roti di Korea, bukannya kau ingin mommy menyalurkan bakatnya?" Ken mengangguk menanggapinya.

Soulmate || CHIYEON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang