25. Gemas ♡

497 39 11
                                    

______________

"Jahat banget sih, Mas! Kok bisa-bisanya saya disamain sama ulat bulu?" Wajah Tiara berubah masam.

"Kamu tahu filosofi ulat bulu nggak, sih?" Mayor Juna menghentikan kegiatan makannya dan menatap serius.

"Filosofi ulat bulu? Emang ada?" Tiara mengerinyit dengan pertanyaan.

"Ada," jawab Mayor Juna singkat, lalu kembali mengunyah makanan.

"Saya nggak pernah dengar, tuh?" imbuh Tiara dengan ekspresi wajah ketidakpercayaannya.

"Makanya sering-sering baca buku!" ledek Mayor Juna tanpa menoleh dan sibuk menghabiskan makanan yang ada di atas piring.

"Ish!" Mendengus sebal.

Percakapan keduanya pun terhenti. Tiara memilih melanjutkan makanannya sampai habis, sementara Mayor Juna yang sudah lebih dulu selesai hanya melirik Tiara sambil tersenyum.

"Simpan lagi gantungan kunci ini sama kamu. Kalau sudah tahu arti filosofinya, kamu bebas mau balikin atau tetap mau disimpan." Kotak hadiah berisi gantungan kunci ulat bulu itu digeser Mayor Juna kembali mendekat ke arah tangan Tiara.

Tiara menoleh menatap Mayor Juna kemudian beralih melihat kotak hadiah pemberiannya itu. Tanpa membalas ucapan, tangan Tiara segera mengambil kotak kecil itu dan memasukkannya ke dalam saku celana.

♡~~~♡

Tiara membawa piring kotor bekas ia makan ke dalam pantry, selepas membereskan dan membersihkan meja makan.

Langkahnya terhenti di ambang pintu saat melihat Mayor Juna yang sudah lebih dulu berdiri di depan wastafel sedang mencuci piring.

"Berikan piring makanmu!" ucap Mayor Juna tahu akan keberadaan Tiara tanpa berbalik.

Tiara melanjutkan langkahnya mendekat ke arah wastafel. "Biar saya aja yang cuci piring, Mas!"

"Nggak usah. Kamu, kan tadi udah beresin meja makan." Mayor Juna menolak halus permintaan Tiara.

"Nggak apa-apa, Mas. Saya nggak enak udah dimasakin terus numpang makan juga, tapi nggak cuci piring," imbuh Tiara hendak mengambil alih pekerjaan yang sedang Mayor Juna lakukan.

Mendengar perkataan itu, Mayor Juna menghentikan kegiatannya lalu menatap ke arah Tiara dengan pandangan serius.

"Saya yang ngajak kamu untuk makan sama-sama dan saya juga yang ingin masakin makanan untuk kamu, jadi jangan berpikir kamu disini cuma numpang makan."

Tiara yang mendapat teguran dari Mayor Juna hanya bisa terdiam. Gaya bicaranya yang tegas itu berhasil membuat Tiara tak berkutik.

"Kita bagi tugas. Kamu sudah membereskan meja makan dan bagian saya yang mencuci piring. Beres, kan!" sambung Mayor Juna sebelum kembali melanjutkan kegiatannya.

Tiara mengangguk pelan diiringi dengan senyum kikuknya. "Taruh saja piringmu di situ!" ucap Mayor Juna menunjuk dengan dagu, karena kedua tangannya sibuk menggosok piring dengan spons.

Sambil menunggu Mayor Juna selesai mencuci piring, Tiara berkeliling sambil melihat banyaknya ikan koi di dalam kolam dekat pintu luar pantry.

That SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang