54. Gedoran pintu

289 36 15
                                    


_________________

"Juna pamit pulang ke Bogor, ya!"

Pagi-pagi sekali seusai menyantap sarapan pagi, Mayor Juna berpamitan pada keluarganya. Sambil menggantung tas ransel besar berwarna hijau army di sisi pundak, tangannya menyalami dan mencium punggung tangan kedua orangtua dan kakak perempuannya.

"Kenapa cepat sekali ya, kamu sudah harus kembali lagi ke Bogor!" ucap Mama Elisya setelah mencium pipi kiri dan kanan Mayor Juna.

"Iya, padahal Mama mau kenalin adik sama Indira!" timpal Kak Tisa terus terang.

Mendengar perkataan Kak Tisa lantas membuat Mayor Juna manarik sudut bibirnya ke atas sambil menghela napas. "Mama, lagi-lagi begitu!" protes Mayor Juna.

"Itu baru rencana doang kok," sahut Mama Elisya yang kemudian menyenggol sikut Kak Tisa sebagai reaksi teguran, karena telah memberitahu tujuannya.

Mendapat teguran, Kak Tisa pun hanya cengar-cengir tak merasa bersalah. "Kamu kapan main ke sini lagi?" Mengganti topik pembicaraan.

"Belum tahu, tapi nanti Arjuna kabarin," jawabnya. "Yaudah, kalau gitu pamit berangkat, ya, Assalamualaikum!"

"Wa'alaikumssalam. Kamu hati-hati di jalan. Kabari Mama kalau sudah sampai di Bogor."

"Iya, Ma."

Usai menyahuti dan mengucapkan salam, kakinya pun berjalan menghampiri mobil hitamnya yang terparkir rapi di depan halaman rumah.

Mayor Juna menaiki mobil dan duduk di kursi kemudi dengan tas ransel yang diletakkan di samping kursi. Kemudian menyalakan mesin dan setelahnya mobil pun perlahan mulai melaju.

Bunyi klakson dengan kaca mobil yang terbuka ia lakukan, guna berpamitan kembali pada Mama dan Kakaknya yang kini masih berdiri di depan pintu rumah sambil melambaikan tangan dan menatap kepergian Mayor Juna, menunggu sampai mobil benar-benar pergi dari halaman rumah. Barulah Mama Elisya dan Kak Tisa kembali berjalan masuk kedalam.

Dari jarak yang tak begitu jauh dari kompleks perumahan, Mayor Juna mendengar suara ponselnya berbunyi, menandakan adanya notifikasi pesan masuk di sana.

Sekilas netra matanya melirik ke arah layar ponsel yang berada didekat setir mobil, guna membaca isi notifikasi pesan itu.

Sekilas netra matanya melirik ke arah layar ponsel yang berada didekat setir mobil, guna membaca isi notifikasi pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengetahui mendapat pesan dari Tiara, lantas Mayor Juna segera menepikan sejenak mobilnya di sisi jalan. Lalu dengan segera membuka isi pesan dan membacanya karena penasaran.

 Lalu dengan segera membuka isi pesan dan membacanya karena penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
That SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang