49. Rindu yang terpendam

337 36 17
                                    


__________________

2 bulan berlalu.

Denting piano mengalun merdu di dalam ruangan, meski tanpa suara nyanyian dari suara seseorang yang sedang memainkan alat musik tersebut.

Jari jemarinya menekan setiap nada tuts piano sesuai dengan irama melodi cinta, dari lagu Christian Bautista berjudul The way you look at me.

Seseorang yang piawai memainkan piano itu tak lain adalah Mayor Juna. Terlihat ia begitu terlena akan kegiatan salah satu hobinya itu.

Dari luar ruangan tanpa sengaja Kakak perempuan Mayor mendengar suara denting piano yang dimainkan sang adik. Lantas ia berhenti di depan ambang pintu dan memandangi dari sana.

"Tisa, sedang apa?" tanya Mama Elisya, ibu kandung Mayor Juna dan Tisa, yang juga kebetulan lewat.

"Lagi lihat adik main piano," jawabnya sambil menunjuk ke arah Mayor Juna. "Sini, Ma!" ajak Kak Tisa kemudian.

Mama Elisya pun berjalan dan berdiri di samping Tisa, ikut bergabung melihat Mayor Juna bermain piano.

Sambil tersenyum dan menikmati alunan suara piano, Mama Elisya berkata, "akhirnya piano itu tersentuh lagi sama adikmu!"

"Iya, karena jadwal tugasnya padat di Bogor jadi adik jarang pulang dan jarang juga piano itu dimainkan," sahut Kak Tisa.

"Syukurnya 2 bulan ini tugasnya di Jakarta, jadi Mama bisa temu kangen sama adikmu. Ya, walaupun hanya 1 hari saja dia bisa menginap di sini!"

"Nggak apa-apa, yang penting kita bisa lihat adik main piano lagi!"

"Adikmu terlihat sekali menghayati," ucap Mama Elisya ketika mendapati ekspresi wajah keseriusan Mayor Juna.

"Kalau yang Tisa lihat kayanya adik lagi jatuh cinta," balas Kak Tisa berpendapat.

"Jatuh cinta?" Keningnya mengerinyit.

"Iya. Lagu yang lagi dimainkan aja dalem banget artinya. The way you look at me kembali, itu judulnya!"

"Jatuh cinta sama siapa?"

Kak Tisa mengedikkan bahu. "Tisa juga nggak tahu, tapi yang pasti sama seorang wanita."

Tangan Mama Elisya menepuk pelan lengan anak perempuannya itu, karena telah membuat guyonan. "Kamu ini! Ya, jelas wanita dong!" serunya sembari menegur.

Kak Tisa pun terkekeh kecil. "Lagi Mama pakai tanya jatuh cinta sama siapa!"

"Ya, maksud Mama tuh siapa wanitanya?" Memperjelas pertanyaannya.

"Itu juga Tisa nggak tahu. Mama, kan tahu sendiri kalau adik jadi tertutup soal percintaan," jawab Kak Tisa terus terang.

Sambil menghela napas, Mama Elisya merasa iba melihat kehidupan percintaan Mayor Juna. "Karena pernikahannya yang hanya berjalan singkat itu, adikmu jadi enggan membuka perasaannya pada wanita."

"Bukan enggan, tapi adik lagi fokus sama pekerjaannya dan mungkin memang belum waktunya saja," tukas Kak Tisa membenarkan pendapat Mamanya.

That SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang