62. Minta kunci motor, ditolak?

225 30 4
                                    


_________________

Tiara menatap uluran tangan itu sebelum akhirnya menerimanya, hendak bersalaman. "Saya juga minta maaf, Mas!" Keduanya saling melemparkan senyuman.

Echa melirik guna menyaksikan sendiri keduanya berbaikan, dengan tangan yang saling menggenggam. Sedetik kemudian bibir mungil itu mengulas senyuman dengan deretan gigi yang terlihat.

"Echa, Tante sama Om Mayor udah baikan. Sekarang Echa jangan marah lagi, ya!"

"Iya, Echa nggak malah lagi, kok!" Tersenyum senang saat menatap Tiara dan Mayor Juna secara bergantian.

"Yaudah ayo naik! Sebentar lagi udah mau magrib," ajak Mayor Juna sebelum berjalan membukakan pintu untuk Echa.

Begitu Tiara ingin membuka pintu belakang, Echa memanggil Tiara. "Ante Tia duduk sini aja deket Echa," pintanya.

Segera Tiara berpindah dan duduk di depan bersama Echa, tepat di samping Mayor juna. Setelahnya mobil berjalan menuju rumah Ratih.

Hanya berselang beberapa detik saja dan belum tiba di rumah, Echa justru langsung terlelap tidur di atas pangkuan Tiara.

Mayor Juna melirik. "Echa tidur," ujarnya memberitahu.

Tiara pun memiringkan kepalanya guna melihat Echa yang benar-benar memejamkan mata dengan dengkuran halus. "Kecapean main kayanya."

Anggukan kepala kecil lantas diperlihatkan sebagai bentuk respon. "Habis ini kita belok kemana?" tanyanya kemudian.

"Di depan jalan ada gapura, nanti Mas tinggal belok ke kanan, nggak jauh dari sana kelihatan pagar rumah cat abu-abu."

"Ok." Segera kakinya menekan pedal gas, hingga kecepatan semakin bertambah untuk bisa sampai di rumah Ratih.

Selang beberapa menit, mobil berwarna hitam pun berhenti di depan pagar rumah. Setelahnya Mayor Juna keluar lebih dulu, hendak membukakan pintu dan membantu Tiara membawa Echa yang masih terus tertidur.

"Sini, Echa biar saya yang gendong!" Mengulurkan kedua tangan.

Tiara pun menyerahkan Echa pada Mayor Juna, kemudian barulah Tiara turun dari mobil dan berjalan di belakang Mayor Juna yang sudah lebih dulu berjalan masuk sambil menggendong Echa.

"Assalamualaikum, Kak Reza Kak Lea!" panggil Tiara sambil mengetuk pintu.

"Wa'alaikumssalam," sahut dari dalam sebelum membuka pintu.

"Ratih! Kamu udah pulang deluan?" Tiara sempat terkejut ketika Ratih membuka pintu.

Sambil terkekeh kecil, Ratih menggaruk tengkuk leher. "Iya. Tadi aku udah ke sekolahan, tapi kata guru penjaga di sana kamu sama Echa udah pulang bareng sama Pak Mayor," jelasnya sambil melirik ke arah Mayor Juna.

"Maaf, tapi bisa bawa masuk Echa dulu nggak?" Menyela percakapan diantara keduanya.

"Oh, iya, Ratih ini Echa tidur, tolong bawa dia masuk." Tiara memegangi punggung Echa.

"Oh iya. Sini Pak!" Mengulurkan tangan meminta Echa untuk pindah dalam gendongannya. "Tunggu sebentar, ya!" sambung Ratih usai menggendong Echa.

That SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang