_________________
Tiara tersentak dengan mata membulat lebar, sebab terkejut akan kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Mayor Juna. Lantas ia bertanya dalam hati,
Darimana dia tahu soal itu?
Sementara Mayor Juna langsung berdiri dan kembali dalam posisi tubuh yang benar, lalu melemparkan bola voli kepada pemiliknya.
"Hati-hati jika bermain!" tegurnya pada pemilik bola voli.
"Iya. Maaf ya!" balas pemilik bola voli meminta maaf sambil menundukkan sedikit kepalanya, sebelum pergi berlari ke tengah lapangan.
Setelah itu Mayor Juna terduduk di samping Tiara sambil menghela napas, lalu menoleh menatap Tiara yang masih terdiam seperti patung.
"Are you okey?" tanyanya dengan raut wajah khawatir.
Lantas Tiara berbalik mengarah pada Mayor Juna. "Mas tahu dari mana soal saya yang ingin menjaga diri saya sendiri?"
"Saya hanya nebak," jawabnya bicara santai, "bukankah kamu memang ingin seperti itu? Setiap kali mendapat bantuan dari saya, kamu selalu menolak seakan kamu mampu menjaga dirimu sendiri. Iya, kan?" Alis matanya terangkat sebelah.
"Saya cuma ngg—" terpotong.
"Nggak mau merepotkan. Iya, saya tahu, kok. Tapi, bisa nggak kamu izinin saya buat peduli sama kamu! Saya justru senang kalau kamu mengharapkan saya buat ngelindungin kamu dari orang-orang yang berniat jahat sama kamu, terutama mantan kamu itu!" ungkap Mayor Juna terus terang.
Kening Tiara mengerinyit. "Maaf Mas tapi, soal chat kemarin itu salah dan sebenernya —" Lagi-lagi kalimatnya terpotong, karena Mayor Juna menyela.
"Saya tahu. Itu ulah sahabat kamu yang bernama Ratih itu, kan! Dan saya juga tahu, kamu minta dia buat bilang kalau info yang dia kasih ke saya itu salah!"
Degh...
Tiara membeku sesaat usai mendengar ucapan Mayor Juna, mengenai percakapan antara dirinya dan Ratih ketika di rumah pagi tadi.
Kenapa dia bisa tahu semua? Dia nggak merangkap jadi psikolog juga, kan?
"Kenapa? Kamu kaget kenapa saya bisa tahu! Coba kamu periksa handphone kamu dan lihat riwayat panggilan di WhatsApp."
Dengan segera Tiara mengeluarkan ponselnya dari dalam tas selempang kecil, kemudian membuka aplikasi WhatsApp dan melakukan apa yang diucapkan Mayor Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...