______________
Hidangan menggugah selera itu telah tersaji di atas meja berbentuk persegi. Aroma asap yang masih mengepul pun terendus masuk ke dalam rongga hidung Tiara, sesaat berjalan menghampiri ruang makan.
Wah!
Kedua manik matanya berbinar kala menatap berbagai hidangan yang telah dimasak Mayor Juna. Mulai dari tumis udang saos mentega, steak daging saos tiram hingga cap cay jamur kancing, serta potongan buah semangka sebagai pencuci mulut tersaji lengkap di sana.
"Kamu mau pakai nasi nggak?" tanya Mayor Juna yang baru saja melangkah masuk ke dalam ruang makan sambil membawa 2 gelas kaca kosong.
Tiara menoleh dan mengangguk. "Boleh," jawabnya sambil nyengir.
Mayor Juna pun berbalik kembali melangkah keluar. Namun, langkahnya dihentikan oleh Tiara. "Mas Mayor mau kemana?"
"Mau ambil nasi. Kamu mau, kan?" tanyanya menawarkan.
"Biar Tiara aja yang ambil. Mas Mayor di sini aja!" Berinisiatif untuk kembali membantu, karena sejak tadi tak menuntaskan bantuannya.
"Emang kamu tahu dimana rice cooker nya?" tanya Mayor Juna dengan sebelah alis yang terangkat sebelah.
"Tahu. Diatas rak kayu, kan?" Menebak dengan tepat, lalu segera berjalan kembali ke arah pantry.
Hebat banget dia, bisa langsung tahu gitu!
Tak lama Tiara kembali sambil membawa nasi yang diletakkan di dalam mangkuk kaca bening. Kemudian ditaruh di atas meja makan.
"Saya duduk di sini, Mas?" tanya Tiara sambil memegangi sandaran kursi.
"Terserah kamu mau duduk di mana, di sebelah saya juga boleh!" sahut Mayor Juna santai, tanpa menyadari perkataannya itu justru berhasil membuat Tiara tersipu.
Padahal Tiara bertanya hanya untuk memastikan, takut jika kursi yang ia duduki itu milik Mayor Juna atau orang lain, misal pacarnya.
"Udah duduk, kenapa malah bengong aja? Kayanya beneran bengong tuh jadi hobi kamu, ya?" ledek Mayor Juna sambil memandangi Tiara.
Harusnya saya nggak usah tanya ya! Jadinya kan malu sendiri gini.
"Tuh, kan bengong lagi! Kamu nunggu saya tarik kursinya biar kamu bisa duduk?" Melipat kedua tangan di depan dada.
"Hah? Eng-enggak nggak perlu, Mas! Say-"
Terjeda dan terdiam sesaat begitu melihat tangan Mayor Juna sudah lebih dulu menarik kursi di samping Tiara. "Silahkan, kamu boleh duduk!" ucapnya diiringi dengan senyum dimple.
Kedua mata Tiara mengerjap beberapa kali ketika tersanjung akan sikap act of service yang diberikan Mayor Juna terhadapnya. Tiba-tiba kedua pipi muncul rona merah muda tanpa Tiara sadari, dan itu membuat Mayor Juna refleks menyentuh kedua pipi Tiara dengan telapak tangannya.
Degh!
Kedua netra mata Tiara terbelalak dengan napas yang tertahan selama beberapa detik. Reaksi yang diberikan Mayor Juna berhasil membuat Tiara mematung setiap kali merasa tersipu.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...