41. Degh😳

388 36 18
                                    


___________________

Huuuff, aman.

Tiara menghembuskan napas kelegaan sembari mengelus dada ketika keluar dari ruangan Pak Johan. Kakinya pun cepat-cepat melangkah menuju ruang loker untuk segera berganti pakaian seragam kerja.

"Berhenti di sana!"

Namun, tiba-tiba terhenti begitu mendengar suara familiar di telinga, yang memintanya untuk diam di tempat. Sontak suaranya membuat Tiara tersentak tanpa berani berbalik.

Aduh, sial!

Tiara hanya dapat merutuki dirinya sendiri dengan perasaan yang kembali dibuat berdebar dan gugup. Lantas bisa menebak hal apa yang akan diterima Tiara nanti, kalau bukan mengenai teguran dan omelannya.

"Apa maksud kamu?" tanya Mayor Juna yang kini sudah berdiri di depan Tiara dengan mata menyorot tajam.

Tiara menundukkan kepala dalam-dalam. "Ma-maaf, Mas, saya nggak ada maksud buat begitu," jawabnya takut-takut.

"Lihat saya!" perintah Mayor Juna meminta Tiara untuk mengangkat kepalanya, agar dapat bicara saling menatap.

Perlahan Tiara mengangkat kepalanya dan menatap Mayor Juna dengan ekspresi gugup. "Saya nggak ada maksud kok, beneran."

"Terus maksud kamu ini apa?" Mayor Juna memperlihatkan sesuatu pada Tiara.

"Terus maksud kamu ini apa?" Mayor Juna memperlihatkan sesuatu pada Tiara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, Mayor Juna memperlihatkan layar ponsel pada Tiara. Dari dalam layar itu nampak sebuah akun miliknya dari aplikasi Instagram, dan itu tentu saja membuatnya mengerinyit setengah terkejut.

Ya ampun, saya lupa soal itu!

"Saya mengirim balik pertemanan sama kamu, tapi sampai detik ini belum juga kamu confirm! Apa kamu sengaja ngerjain saya?"

"Hah? En-engga bukan gitu, Mas!"

Tiara menjawab sambil melambaikan kedua tangan dengan gerakan cepat, diikuti ekspresinya yang nampak kebingungan.

"Lantas apa?"

"Itu, karena saya lupa. Iya beneran saya lupa," ucapnya sungguh-sungguh.

"Kalau gitu, bisa kamu confirm sekarang!" pinta Mayor Juna menunggu untuk melihat Tiara mengkonfirmasi langsung di depannya.

Dengan segera Tiara mengeluarkan ponselnya dari dalam tas selempang hitam berukuran kecil, seusai menganggukkan kepala.

"Ini, sudah ya!" ucapnya kemudian setelah sudah menekan layar untuk menerima permintaan pertemanan.

That SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang